Chapter 8

39 12 0
                                    

Untuk sementara gue masih pulang ke rumah Haechan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Untuk sementara gue masih pulang ke rumah Haechan. Katanya mama lagi dijalan, kira kira nanti sore sampai bandara. Gak sabar bangett, kangen sama mama sama bunda juga.

Gue ke dapur buat masak. Udah jam makan siang, sekalian aja masak buat mereka masih enak gak yaa. Kalo masak sekarang buat mereka takutnya jadi gak enak. Soalnya makanan enak itu makanan pas masih anget.

Gue buka kulkas. Di fleezer ada ayam, daging sama udang. Gue bingung mau masak apa, yang simpel aja. Gak jadi masak buat mereka, pasti mereka makan di restoran.

"CHANNN! LO MAU MAKAN APA?" tanya gue teriak. Kalo gak teriak, dia gak bakalan denger. Soalnya dia lagi dikamar gak tau ngapain, lagian gue juga gak peduli.

"Apa din?" Haechan tongol tongol dari atas. Gue samperin cuma sampai depan tangga. "Turun! Mau makan gak?"

"Mau dong" Haechan langsung lari ke tangga. Dia gak jalan turun dari tangga.

Tapi mlosot lewat pegangan.

Ada ada aja sih. "Jatuh Chan!" kata gue. Haechan nyengir gak ada dosa, dia usap usap kepalanya.

"Kalo lo jatuh dan gagar otak, gue yang disalahin. Petakilan banget sih"

Haechan natap gue licik. "I'm a Child" kata dia.

"Halah Child, chlidris kali"

"Heh, gue kan gemesin. Masih lucuk jadi baby boy"

"Apaan sih"

"Emm Iyujin-ui eomma"

"waeyo? agi eomma baegopa?"

"Ne eomma" Haechan ngangguk ngangguk gemes. Gue gak bisa buat gak senyum. Lucukk banget lohh.

"Haha senyum kan lo"

"Emang salah kalo senyum" kata gue sambil buka kulkas. "Lo mau makan apa?"

"Udang krispi aja" jawab Haechan mulai duduk di bangku meja makan. Gue ambil satu pack udang dan tepung. Siapin bumbu bumbu.

"Gue bantu ya"

"Boleh tuh, punggung udangnya di sayat ya" jawab gue sambil nyiapin bumbu bumbu. Bikin adonan tepung kering dan tepung basah.

Haechan nyamperin gue, dia nunjukin  tiga udang yang kebelah "Kayak gini?"

"Sayat Chan! Sayat! Bukan dibelah jadi dua"

"Aaa eomma marah, aku sedih" kata dia pura pura sedih. Bibirnya melengkung ke bawah. Nadanya pura pura manja.

Udang akhirnya gue yang sayat. Masukin ke tepung basah tepung kering. Tinggal di ronggeng.

"Din, coba tangan lo masuk minyak" heh! your lambe Chan!

"Lo duluan, kalo lo udah, giliran gue"

"Ogah males"

Oh My Partner : Lee Haechan ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang