Chapter 73

1.1K 231 17
                                    

***

Aku keluar dari ruang ganti dengan sarung tangan yang diberikan Lea pada ulang tahunku yang kelima.

Aku bersiap-siap untuk pergi ke ibu kota.

Ayah akan mengajakku pergi setelah dia mengurus pekerjaannya.

'Ayah butuh waktu untuk menyelesaikan pekerjaannya, dan aku masih harus mengemas koperku terlebih dahulu.'

Kereta kuda Dubblede membutuhkan waktu dua hari perjalanan untuk sampai kesana. Barang yang dibawa pun sedikit, jadi jika aku tidak memilahnya, aku akan sampai ke ibu kota dan menderita.

"Ini juga!"

Lea tersenyum sambil memegang sarung tanganku.

"Jika saya menaruhnya, bukankah kopernya jadi tidak bisa ditutup?"

Lea melihat koperku.

Barang bawaan yang aku kemas kali ini sudah penuh lagi. Aku tidak bisa mengambil sebanyak yang aku inginkan karena ada batasan koper yang bisa aku bawa ke dalam kereta.

"Aku akan membawa sarung tangan lain kali."

"Kalau begitu, apa anda ingin saya mengingatkan anda untuk membawa sarung tangan lain kali agar anda tidak lupa?"

"Iya."

Sarung tangan ini sangat berharga.

Karena Lea adalah seorang ksatria, dia tidak pandai menggunakan tangannya dan kesulitan dalam merajut, dia membuatnya dengan memperbaikinya berulang kali. Lea harus mengurangi waktu tidurnya yang memang sedikit, dan menggosok matanya setiap pagi.

Produk jadinya sangat berantakan untuk anak bangsawan, tapi ini sangat berharga bagiku.

"Apakah ada hal lain yang anda butuhkan?"

Aku mengangguk,

"Ah!"

Aku harus membawa itu juga

Aku meninggalkan ruangan untuk pergi ke ruang lukisan di sayap barat.

Aku menatap lukisan yang selalu luar biasa.

Lukisan itu adalah pria tua dengan rambut perak dan mata biru, simbol dari keluarga Dubblede.

'Aku tahu siapa kakek ini sekarang.'

Aku tidak tahu siapa dia saat aku pertama kali melihatnya, tapi kemudian pelayan memberitahuku. Pria dalam lukisan ini adalah salah satu dari keluarga Dubblede pertama.

Aku menatap lukisan itu dan menyatukan tanganku sambil berkata.

'Permisi, kakek.'

Aku menarik kursi dan naik ke atasnya. Kemudian, aku meraih batu amethyst di tengah bingkai.

Saat aku berumur empat tahun, segera setelah aku melihat lukisan di sini, aku mendengar sebuah "suara" dan pingsan.

'Awalnya kupikir itu suara Boone.'

Tapi setelah dipikir-pikir, ternyata tidak.

Aku ingat dengan jelas kata-kata pertama yang diucapkan Boone.

[Akhirnya saya bertemu dengan nona kecil.]

'Artinya dia belum pernah melihatku sebelumnya.'

Jadi "suara" itu mungkin milik iblis lain yang tidak diketahui Boone.

Sampai sekarang, aku selalu berada di dalam pagar Dubblede, dan tidak ada tempat di mana aku bisa memanggil iblis dengan bebas.

Selain itu, jika keinginan iblis tidak dikabulkan, iblis tidak dapat dikembalikan, jadi dalam kasus terburuk, ada risiko bahwa keinginan itu tidak dapat dikabulkan dan kekuatan suci ku akan hilang sambil mempertahankan iblis.

TBRADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang