7. Pertemuan

18.1K 1.7K 39
                                    

Asean bersiul, menggoda para gadis yang berdiri di koridor. Heboh akan kedatangan nya yang menarik perhatian, datang dengan motor sport keluaran terbaru, ditambah penampilan nya yang belakangan ini menjadi selera pada gadis modern, bad boy!

Ela memekik saat disapa Asean, gadis itu hampir jatuh jika teman nya tidak menyangga tubuhnya, oleng cuy!

“Ganteng banget, namanya siapa?”

“Asean, di panggil sayang juga boleh."

Sontak, pekikan histeris terdengar. Ucapan sayang mengambang di udara, membuat Asean tersenyum tengil.

“Minta nomor telepon nya dong, Kak Asean!”

“DM aja ya, nanti kita calling-calling.” Asean menjawab, mata nya memberikan kedipan maut.

“Kelas berapa, Kak?”

“IPS lima nih, kasih unjuk jalan nya dong.”

Koridor mendadak senyap, beberapa orang yang sempat antusias memilih pergi dengan bergaya seolah ada yang menelepon, sok sibuk.

Ada juga yang mundur-mundur hingga menabrak tong sampah, saat ingin dibantu Asean, orang itu langsung berdiri tegak dan memberikan senyum kecil seraya berteriak kalau dirinya tidak apa-apa.

Asean bingung, kenapa saat dia menyebutkan kelas yang akan dia tempati mendadak orang-orang yang memekik melihatnya segera mengalihkan pandangan dan pergi. Seolah tidak ingin ikut campur dengan nya.

Asean tertarik kebelakang saat seseorang yang menggunakan seragam rapi dengan atribut lengkap menarik kerah kemeja putihnya.

“Gue, Ketua Osis di sekolah ini, Langga. Lo anak baru..” Langga menjeda, terdiam sejenak. “Ralat, anak pindahan. Gue tunjukin kelas lo, nurut kalo gak mau kena bogem.” Langga berucap sarkas, untuk anak kelas IPS-5 memang harus seperti itu. Agar setidaknya mereka menurut.

“Ck! Iya-iya. Lepas tangan lo!” Asean menyentak tubuhnya, membuat Langga segera menarik tangan nya.

Asean manut, mengikuti Langga yang melangkah jauh di depan nya. Cowok yang mengaku Ketua Osis itu terlihat tampan, bahkan dari belakang. Tubuh yang sempurna, ideal bagi cewek-cewek jaman sekarang, wajah yang tampan dengan rahang tegas, alis tebal dan mata yang besar dengan bola mata berwarna hazel. Yang membuat Asean mendelik aneh adalah saat melihat kain merah bertuliskan ‘Leader, King Phoenix’ melilit lengan atas Langga, aneh untuk seorang Ketua Osis yang selalu taat pada peraturan sekolah.

Asean mengamati Langga dari belakang, mengikuti Langga yang menaiki tangga menuju lantai dua. Berbelok ke kanan, membuka pintu geser dengan kaca bening, lurus 2 meter Langga berbelok ke kiri. Kaki jenjang terbalut celana bahan berwarna abu itu terus melangkah menuju kelas paling ujung. Dari jauh saja berisiknya sudah terdengar, umpatan serta teriakan mengisi koridor ini. Membuat Asean tertarik, seperti kelas impian nya!

5 meter dari pintu kelas itu, mendadak Langga berhenti. Membuat Asean hampir saja menubruk dada bidang Langga yang tercetak jelas karena keringat, Asean bergidik ngeri membayangkan nya. Bisa-bisa ia langsung mandi kembang tujuh rupa.

Dengan wajah datar nya Langga menatap Asean. Mata tajam nya menelusuri penampilan Asean, menatap dari ujung rambut hingga ujung sepatu, lalu kembali lagi dari ujung sepatu ke ujung rambut. Benar-benar penampilan yang mencerminkan anak IPS-5.

“Peraturan kelas IPS lima.” Langga berujar, ada beberapa peraturan yang ditekankan untuk murid yang akan memasuki kelas itu. Khusus diciptakan sendiri oleh Ketua Yayasan yang selama ini mendukung dan menyokong anak-anak kelas itu.

MY MOM IS BADGIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang