Chapter 05

2.4K 108 12
                                    

Waktu menjelang malam. Yeji dan Eunseo sedang makan malam bersama. Ryujin tidak ikut bersama mereka karena semenjak berselisih paham dengan Yeji tadi sore, Ryujin memutuskan pergi keluar rumah, dan sampai sekarang pemuda itu belum juga pulang. Yeji tidak begitu menikmati makan malamnya karena resah memikirkan kesalahannya yang terlalu banyak menuntut Ryujin, hingga membuatnya kesal. Yeji marah dengan dirinya sendiri yang tidak bisa mengerti Ryujin.


Wajah Yeji semakin terlihat kesal karena Ryujin tak kunjung pulang, dan tanpa sadar Yeji membanting sendok dan garpu ke atas piring sampai membuat Eunseo terkejut.


"Yeji? Ada apa? Apa ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?"


Yeji mengerjapkan matanya mencoba tersadar dari semuanya setelah mendengar suara Eunseo. "Aah tidak ada. Aku hanya bingung, ini sudah malam tapi kenapa Ryujin belum pulang ya kak?"



"Ooh tadi Ryujin menelfon ku, katanya dia sedang ada birthday party dirumah sahabat perempuannya. Jadi mungkin dia akan pulang larut atau bahkan tidak pulang."



Raut wajah Yeji semakin masam, wajahnya memerah menandakan jika ia sedang menahan amarah. Gadis itu merasa tidak suka mendengar Ryujin pergi berpesta di rumah sahabat perempuannya. Apalagi ada kemungkinan Ryujin tidak pulang malam ini, membuat Yeji khawatir jika kesayangannya akan bercinta dengan perempuan lain yang Yeji tidak tahu siapa.



"Kenapa kamu membiarkan Ryujin pergi ke rumah seorang gadis semalam ini, kak? Kalau Ryujin sampai melakukan seks bebas disana bagaimana??"



Di sela-sela memotong daging yang terhidang dihadapannya, Eunseo terkekeh melihat raut wajah Yeji. "Yasudah biarkan saja. Ryujin sudah dewasa, aku tidak bisa melarangnya. Asal dia bertanggung jawab dengan perbuatannya aku tidak akan pernah menuntut Ryujin, karena itu akan mengganggu fase dewasanya."



"Aah seperti itu...." Yeji mengangguk mengerti, meskipun hatinya terasa panas mendengar hal itu. Yeji tidak terima jika Ryujin bercinta dengan gadis lain. Karena bagi Yeji, Ryujin hanya miliknya, tidak ada seorang gadis pun yang boleh menyentuhnya. "Awas kamu Shin Ryujin! Aku akan menghabisimu saat pulang."



Setelah itu tidak ada percakapan lagi diantara keduanya. Hanya terdengar dentingan sendok dan garpu yang bertabrakan, mereka terlalu larut dalam suasana hingga dering ponsel membuyarkan keheningan mereka.



Eunseo merogoh ponselnya di saku celana lalu melihat siapa yang menelponnya malam hari seperti ini. "Yes, sir." ucap Eunseo yang membuat Yeji menatapnya penuh.


"....."



"Apakah tidak bisa orang lain saja? Besok saya akan pergi berbulan madu dengan istri saya."


"......"



"Tapi— hah baiklah. Besok aku akan pergi memenuhi tugasmu."



Eunseo menutup panggilannya, lalu menatap wajah Yeji dengan rasa bersalah. "Sayang." Tangan Eunseo terulur memegang kedua tangan Yeji dan mengelusnya. "Maafkan aku, sepertinya kita tidak bisa pergi berbulan madu besok karena mendadak aku mendapat tugas dari perusahaan untuk pergi keluar negeri selama beberapa hari kedepan." jelas Eunseo mencoba mendapatkan pengertian Yeji.


"Loh kok mendadak sekali Kak? Apa tidak bisa digantikan orang lain saja? Kenapa harus kamu kak?" tanya Yeji dengan raut wajah sedih. Lebih tepatnya pura-pura sedih karena sebenarnya Yeji senang jika Eunseo pergi keluar negeri dan acara bulan madu mereka batal. Demi Tuhan, Yeji masih belum siap jika ia memiliki anak dengan lelaki dihadapannya ini.


Complicated • RYEJIWhere stories live. Discover now