eleven

2K 139 10
                                    

Dirinya akan kalah telak jika bersangkutan dengan sentuhan milik serly, karena ia sudah mendambakannya dan sekarang keinginan nya dikabulkan yang membuat akalnya gila.

"Apa kau ingin aku bergerak seperti ini?" Tanya serly dengan memaju-mundurkan pinggulnya.

Alex mengangguk kecil. "I-iyaa...please... le-lebih cepat...aahh...." alex mengadahkan kepalanya dan ia lagi lagi mencengkram kuat kemudi.

Kini alex tak peduli dengan mobilnya, selepas mencengkram kemudi tadi, ia meraba raba  kemudi untuk mencari kunci mobil dan setelah ketemu ia langsung mematikan mesin mobil.

Serly berhenti saat merasakan milik alex berkedut. Ia memundurkan tubuhnya hingga menabrak kemudi mobil.

"Ke-kenapa berhenti?" Tanya alex. Ia dengan terang terangan menampakkan wajah frustasi dan kecewanya.

Serly diam, tangannya bergerak lincah untuk membuka resleting celana alex, setelah itu ia memegang milik alex dan mengeluarkannya dari dalam celana.

"Wow, dia sangat keras" seru serly. Ia kembali menatap alex yang terlihat sangat pasrah dengan yang  akan ia lakukan.

Ia menduduki milik alex yang keras itu dan sedikit menggesekannya.

"Ah... " desahan nikamat itu keluar dari mulut mereka berdua.

"Serly ayo gesekkan lagi..." kata alex, tangannya sudah berusaha untuk mendorong pinggul serly agar menggesekkan alat kelamin mereka, tapi serly menahannya untuk agar tidak menurutinya.

"Memohonlah" kata serly.

Alex tanpa berlama lama pun langsung mengeluarkan rengekan untuk membuat serly luluh.

"Argghh!, se-serly aku mo-mohon hiks.." alex berucap dengan frustasi hingga membuat air matanya keluar karena serly tidak menurutinya.

Mereka tidak memerdulikan lagi sekitar, mereka sudah diselimuti oleh gairah masing masing. Dan ini pertama kali serly melakukannya, ia tak mengira akan memegang kendali.

Alex nenyandarkan kepalanya pada bahu serly, ia menangis disana. Ia sangat tersiksa, miliknya terasa sakit dan yang membuat dirinya frustasi adalah tadi sebentar lagi dirinya akan keluar, tapi dengan tega serly menghentikannya.

Serly menangkup wajah alex dan menghapus jejak air mata alex. "Kenapa nangis?" Ia dengan lembut mencium kelopak mata alex.

"Milikku sakit hiks..., tapi kau tidak ingin membantuku"

"Baiklah, aku akan melakukannya tapi berhenti menangis" ucapnya dengan terkekeh pelan, merasa lucu melihat alex pertama kali menangis dan memohon padanya.

Lain kali ia akan melakukannya lagi, ia tak menyangka akan seseru dan sesenang ini jika kendali ada didirinya.

Setelah itu ia kembali menggesekkan alat kelamin mereka denga serly memeluk leher alex.

"Ah... serly..."

"Ouhh alex... ini sangat nikmat"

Tak lama dari itu alex pun mengeluarkan cairannya didalam celana dalam miliknya juga dengan serly.

SERLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang