004. Jalan-jalan ala trio

735 104 14
                                    


Sudah 25 menit, Kim Dokja dan Yoo Jonghyuk berdiri di tempat sesuai mereka janjian tadi malam di grup chatting-

Tapi apa kabar Sooyoung? Seusai di telpon oleh Yoo Jonghyuk, ia bilang.

"Aduh anjir, gue habis bangun tidur. Belum mandi juga. BENTARAN DEH HYUK, HEHEHE-"

Jonghyuk dengan kesal langsung mengakhiri panggilannya.

Sialan banget Han Sooyoung. Kim Dokja tanpa sadar nyumpahin Sooyoung supaya badannya tidak tinggi-tinggi.

"Semoga Han Sooyoung pendek selamanya, amin," Dokja mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangan.

Jonghyuk menoleh penasaran, "tumben berdoa?"

"Nggak, bukan berdoa. Lebih ke nyumpahin."

"Oh."

Berdiri di bawah tiang lampu, sembari ditatap oleh orang-orang yang berlalu lalang itu sungguh... Bikin malu. Sebenarnya yang bikin pusat perhatian itu Yoo Jonghyuk, betul oknum YJH tanpa disadari curi-curi perhatian orang-orang yang lewat.

Bagaimana tidak.

Turtle neck, serta Jas hitam, dan sepatu pantofel yang ia gunakan benar-benar cocok pada paras wajahnya. Serba hitam, tapi tetap tampak selaras dengan image-nya.

Dibandingkan dengan pakaian kelewat sederhana yang di gunakan Kim Dokja, tentu saja perbandingan nya sangat jauh.

Pandangan orang-orang seolah membanding-bandingkan aura serta ketampanan dua insan tersebut.

Kim Dokja kesal. Kenapa patung hidup disebelahnya ini terlalu kelebihan gen? Apa tidak terpikirkan jika gen tersebut di bagi untuk orang di sebelahnya secara sukarela?

Gak habis pikir sama orang tampan ini.

Yoo Jonghyuk sekilas menyadari perubahan ekspresi pada wajah Kim Dokja, apa yang membuat wajahnya buruk di pagi hari ini?

"Kim Dokja, apa kamu di bully lagi?"

Kim Dokja tersentak, ada perihal apa Jonghyuk bawa-bawa masalah bullying? Pikiran nya saat ini justru tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan ucapan Yoo Jonghyuk.

"Ugh, nggak!" Dokja dengan cepat menyangkal ucapan Jonghyuk.

Jonghyuk lantas menaikkan alis kanannya, ia kurang percaya dengan ucapan Kim Dokja.

Dokja menyadarinya, ia mendengkus sekilas lalu membalas, "Apa sih, aku serius. Gak ada lagi kasus bully-an selama kamu satu circle sama aku."

Faktanya Jonghyuk tahu, selama Kim Dokja berada di sekitarnya. Tangan-tangan tercemar itu tak akan pernah bisa menyentuh tubuh rapuh pemuda kesayangannya lagi.

Yoo Jonghyuk akan pastikan, semua hal yang menganggu kenyamanan Kim Dokja tentu akan ia tangani.

Secara pribadi.

Jonghyuk memutar netranya, "Oh, ya udah."

Dokja mendecak.

Pemuda bongsor ini makin hari makin bilek banget.

5 menit berlalu usai percakapan singkat mereka, sosok Han Sooyoung terlihat sedang berlari menyebrangi kerumunan orang-orang dari kejauhan dengan kecepatan penuh.

Menganggu ketertiban warga saja pemudi satu itu. Pikir KDJ

Han Sooyoung lari tidak melihat kanan-kiri. Main tabrak aja orang-orang yang masih belum membuat kesalahan di pagi hari cerah ini, nambah sial orang lain aja nih insan.

Sampai di depan kedua temannya, Sooyoung langsung hormat dengan penampilan kacau, "SAYA DATANG TEPAT WAKT—"

"Heh, asal Lo tau ya ancrit. Gue sama Jonghyuk-ah udah nunggu 1 jam lebih di sini. Dan elo baru muncul sekarang? Berasa kaya nungguin kucing yang 1 Minggu gak pulang-pulang ke rumah. Untung kawan, kalo bukan udah gue banned lo dari kartu pertemanan. Terus juga, TEPAT WAKTU APANYA NGT-."

Pada kata terakhir penutup ceramah Dokja, Yoo Jonghyuk dengan sigap langsung menutup mulutnya menggunakan telapak tangan.

Tapi sepertinya Kim Dokja tidak mau siapapun menghentikan Omelan nya, apa boleh buat deh. Jonghyuk pun hanya pasrah-

Selagi Jonghyuk mengangguk-angguk, Omelan panjang ala bapak-bapak Dokja terus mengalir memasuki kuping Sooyoung dari kanan, tapi mengalir keluar juga dari kuping kiri.

Apa coba pemuda satu ini. Keluh Sooyoung dalam hati, menahan geram.

"Udah ah, banyak bacot pemuda bilek satu ini," potong Sooyoung pada akhirnya, agar mengakhiri ceramah pagi Dokja.

Dokja mengernyitkan dahi, sembari menyilang kedua tangannya di atas dada, "ini nih, kebanyakan main sosmed. Kosa kata makin hari makin gak karuan, kaya orangnya."

"Waduh ajg, begelut kita Ja."

Sebelum Medan tempur kesekian puluh kalinya terulang lagi, dengan sigap Jonghyuk langsung melerai keduanya.

Masih belum selesai sampai di sini. Pertengkaran KDJ dan HSY tetap terus berlanjut, terpaksa Jonghyuk menarik kerah belakang baju kedua insan tersebut, lantas menyeretnya menuju taman hiburan.

Tentu saja, aksi mereka jadi tontonan masyarakat setempat.

Manfaatkan hiburan gratis pelepas stress, guys. Aslinya sih, bisa bertambah stress kalau setiap hari lihat tingkah laku mereka.

Jonghyuk melakukan hal memalukan seperti itu demi tidak ngantri panjang untuk membeli karcis, di loket pembayaran.

Tapi sudah terlambat, karena Sooyoung di pagi hari tanpa disuruh pun langsung mengajukan diri sebagai hambatan strategi perfect rancangan Yoo Jonghyuk.

Sementara itu kedua insan yang Yoo Jonghyuk seret masih tetap berlanjut mengadu argumen, yang bahkan tidak penting sama sekali. Masalah tahun lalu pun mereka bawa sebagai bahan adu argumen. 

Ada-ada saja kelakuan kedua manusia ini...

"Hari-hari..." Keluh Jonghyuk sembari menghembuskan seluruh napasnya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.







𝑾𝒉𝒂𝒕 𝑰𝒇? | 𝐘𝐨𝐨 𝐉𝐨𝐧𝐠𝐡𝐲𝐮𝐤 𝐗 𝐊𝐢𝐦 𝐃𝐨𝐤𝐣𝐚 |Where stories live. Discover now