LIMA BELAS: COWOK LANGKA!

2.2K 403 2K
                                    

WOW 1 HARI LANGSUNG UPDATE 3 BAB.

5 HARI BERTURUT-TURUT LOH 🥺

DEMI KALIAN NIH, MANA SUARANYA?

APA KABAR AYANG?

KAMU LAGI APA?

ABSEN DULU YUK SEBELUM MEMBACA.

SPAM ❤️ KOMENTAR DI SINI BANYAK-BANYAK.

VOTE DULU SEBELUM MEMBACA. HEHEHE.

KOMENTAR DI SETIAP PARAGRAF YA BIAR AKU SEMANGAT NULISNYA.

KAMU DOYAN BERGADANG?

JAM BERAPA KAMU BACA RAJAWALI?

KAMU BERAPA BERSAUDARA?

***

Setiap kali melihat bintang, Evalina selalu berharap satu diantaranya jatuh ke bumi. Tetapi sepanjang hidupnya ia baru satu kali melihat bintang jatuh. Mengagumkan. Indah banget.

Waktu itu Evalina langsung mengucapkan harap. Di dalam hati ia berharap ingin memiliki adik laki-laki. Dan benar saja, harapannya itu terkabul.

Dari situ, ia percaya bintang jatuh tidak berkhianat. Tidak ingkar janji. Ternyata benar kata-kata orang. Bintang jatuh bisa mengabulkan segala harapan.

Seperti malam-malam biasanya, Evalina selalu duduk di balkon kamarnya. Ia menopang dagu sambil melihat langit. Memerhatikan taburan bintang yang berkelap-kelip. Namun yang ditunggu-tunggu tak kunjung terjadi.

Perempuan berlesung pipi itu lantas kembali masuk ke dalam kamar, ia melupakan bintang jatuh itu. Mungkin malam ini tidak ada yang jatuh. Satu-satunya yang jatuh saat ini hanyalah hatinya. Jatuh tepat ketika ia memeluk erat tubuh cowok tinggi itu.

Sedang asik baring-baring dan membayangakan Alexander sambil tersenyum-senyum sendiri tiba-tiba ada suara ibunya berseru dari lantai satu.

"Evalina..."

Karena dalam kepercayaannya tidak boleh berkata 'ah' jika dipanggil orang tua, Evalina langsung ke luar kamar lalu menuruni anak tangga.

"Ada apa momayku sayang?" tanya Evalina ketika menemukan ibunya lagi asik menonton tv.

"Anak momay yang paling cantik... tolong ya ke Indoapril beli bahan-bahan untuk kebutuhan dapur." Ibunya langsung memberikannya sejumlah uang berserta daftar barang-barang yang harus dibeli.

Evalina mendesah sesaat karena sebenarnya ia lagi malas keluar rumah, apalagi belanja begini. Tapi, ya udah lah ya. Dari pada enggak ada kerjaan di kamar. Melamun terus takutnya kesurupan!

Perempuan itu menggunakan sepeda yang memiliki keranjang di depan stangnya untuk menuju Indoapril yang berada di depan komplek.

Tidak butuh waktu yang lama, hanya sekitar lima menit, Evalina sudah berdiri di depan pintu kaca lalu mendorongnya untuk masuk.

"Selamat datang di Indoapril. Selamat berbelanja." sapa pelayan kasir dengan telapak tangan menyatu.

Evalina memberikan senyumnya agar terlihat ramah lalu  mengambil keranjang belanjaan dan memasukkan sabun mandi, pasta gigi, kumur mulut, sabun cuci piring, minyak, beras, telur, dan es krim. Untuk yang terakhir tidak ada di daftar. Ia hanya ingin makan es krim aja malam ini.

Oh iya, ia melupakan sesuatu. Evalina langsung ke rak samping untuk membeli tisu. Ketika beralih ke rak itu tiba-tiba matanya mengerjap tak percaya.

"Alexander... lo ngapain di sini?" tanya Evalina kaget.

RAJAWALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang