TUJUH BELAS: ALEXANDER VS KAPTEN BASKET

2.2K 366 2.5K
                                    

WAH UPDATE LAGI NIH!!!

MANA SUARANYA YANG SUDAH SIAP BACA RAJAWALI?

ABSEN DULU YUK SEBELUM MEMBACA!

SPAM KOMEN 😍 DI SINI SEBANYAK-BANYAKNYA!

SUKA SAMA CERITA RAJAWALI?

SUKA TIPE COWOK SEPERTI APA?

SALAM KENAL YA BUAT PARA PEMBACA, HAI!

JANGAN LUPA SHARE CERITA RAJAWALI KE MEDSOS KALIAN YA, BIAR MAKIN BANYAK YANG BACA. OKE.

SEKALI LAGI SPAM ❤️ DI SINI SEBANYAK-BANYAK-BANYAKNYA. AKU SUKA LOH 😊

***

Keesokan paginya yang tidak ada angin, tidak ada hujan, dan tidak ada badai terjadi keributan di sekolah. Lebih tepatnya di dalam kelas Evalina.

Kelasnya saat ini diserbu dengan cowok-cowok berotot alias anak basket! Dari segerombolan murid itu terlihat satu orang yang wajahnya memiliki dendam dan masalah yang belum selesai.

Evalina menyelinap masuk dan melihat pentolan mereka. Cowok bajingan itu sedang mencengkram kerah baju Alexander.

"Gue tantang lo duel di belakang sekolah!" kata Brandon gusar.

Alexander mendorong tubuh cowok berotot itu. "Jangan, kan, lo sendiri, sekalian sama teman-teman lo semua. Keroyok gue."

"Oke... gue bakal habisin lo!"

Evalina menggeleng, ia tahu ini pasti karena kejadian itu. Dengan cepat perempuan berkepang dua itu langsung berdiri di antara Alexander dan Brandon.

"Alexander... lo jangan dengerin dia ya. Jangan berantem ya." Lirih Evalina.

Alexander sekilas melihat tatapan penuh harap perempuan itu. Cowok tinggi itu lantas menghela napas. "Lo beruntung hari ini, karena gue lagi enggak mood ngajar orang."

Baru saja lega kerena Alexander tidak menerima tantangan itu, namun kapten basket itu segera memancing emosi Alexander kembali.

Cowok bajingan itu tertawa meremehkan. "Ternyata Alexander yang katanya jago berantem sekarang berlindung di ketiak perempuan guys."

Pasukannya ikut tertawa dan membuat suasana menjadi tidak terkendali.

"Dasar pengecut lo!"

"Mending lo sekarang pakai rok aja!"

"Pasti mama lo nyesel lahirin anak pengecut seperti lo."

"Atau mama lo mau gue cium baru lo mau ngelawan gue." Brandon memainkan kedua alisnya sambil tertawa.

Evalina melihat wajah Alexander yang berubah dan memerah. Ia seperti gunung meletus yang siap mengeluarkan lavanya.

Benar saja, Alexander langsung menendang kapten basket itu tetapi meleset beberapa senti. "Bangsat lo. Jangan pernah bawa mama gue!"

Belum sempat meninju kapten basket itu, beberapa murid mulai melerai.

"Sekali lagi lo sebut mama gue, bakal gue habisin lo! Detik ini juga!"

Brandon berdesis. "Kita buktikan pulang sekolah. Lo yang habisin gue atau gue yang bakal habisin lo!"

Alexander sekilas melihat Evalina. Perempuan itu terlihat pucat menatapnya. Matanya pun seolah berkata 'Jangan berantem'.

"Kalau lo nggak datang tandanya lo kalah dan lo jangan pernah lagi ikut campur apa yang gue lakuin."

"Termasuk godain dia." Cowok gatal itu mencolek dagu Evalina.

RAJAWALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang