one

2.6K 163 6
                                    

Gulf menatap gedung tinggi yang berada di hadapannya. Menghela nafas panjang dan begitu enggan memasuki gedung mewah itu.

MSC, Mew Suppasit Company. Beribu-ribu orang telah berjuang untuk masuk ke perusahaan terbesar di Thailand ini. Perusahaan yang bergerak di bidang elektronik dan memiliki anak perusahaan di berbagai bidang.

Gulf sangat beruntung bisa berhasil masuk ke perusahaan ini setelah berhasil mengalahkan beribu orang pesaingnya.

Hari ini adalah hari pertamanya bekerja dan dia sangat gugup sekarang.

"Kau hanya staff biasa Gulf, kau tidak mungkin bertemu dengan nya sang pemilik perusahaan" Gulf berusaha terus mengucapkan kata itu sebagai penenang nya.

Gulf sangat merutuki dirinya, dia tidak bisa menyalahkan masa lalu, sekarang adalah saatnya untuk menyusun kembali masa depannya.

Setelah bergumul dengan pikirannya akhirnya Gulf memutuskan untuk masuk kedalam perusahaan itu.

Sesampainya di dalam gedung, Gulf kemudian bertanya kepada resepsionis dimana tempat divisi nya bekerja dan Gulf bersyukur resepsionis itu sangat baik dan dengan sopan memberinya arah dengan cara yang amat sangat mudah di mengerti.

Gulf sangat senang sekarang, seniornya di perusahaan sangat baik, bahkan dengan penuh perhatian membimbingnya melakukan pekerjaan awalnya hari ini.

Gulf juga sudah memiliki seorang teman bernama Mild yang menurut Gulf adalah orang yang sangat baik.

Mild yang mengenalkan orang-orang yang akan terus berhubungan dengan pekerjaan mereka. Sejauh ini Gulf sangat senang tidak ada satupun kalimat Mild yang berhubungan tentang mereka yang harus berhubungan dengan sang pak CEO.
.
.
.
.

Dua bulan lamanya Gulf sudah bekerja di perusahaan ini dan Gulf sangat senang dia benar-benar tidak harus berhubungan dengan Mew Suppasit sedikitpun, walaupun Gulf sempat melihat Mew beberapa kali dan Gulf selalu berusaha menghindari nya.

Pagi ini divisi pemasaran tempat Gulf bekerja mengadakan rapat interen mereka.

"Jangan terlalu gugup Gulf, kita hanya akan membahas ulang tahun perusahaan" Mild tertawa melihat wajah serius Gulf.

"Ulang tahun perusahaan?" Gulf terlihat bingung, sangat wajar kariawan baru seperti nya tidak tahu tentang event ini.

"Ulang tahun perusahaan akan dilaksanakan dua Minggu lagi Gulf, setiap tahunnya perusahaan akan mengadakan lomba olahraga antar divisi dengan hadiah bermacam-macam" Mild tersenyum senang. Dia sangat antusias dengan acara ini.

"Kau lihat ini, divisi kita di yang bertanggung jawab untuk menyiapkan daftar hadiah untuk ulang tahun kali ini" Mild memperlihatkan map yang di pegang nya dari tadi. Memperlihatkan kertas bersisi gambar-gambar hadiah menarik yang di siapkan nya sebagai ide untuk rapat mereka nanti.

Gulf juga terlihat antusias melihat daftar hadia itu. Matanya begitu berbinar-binar melihat sepeda untuk anak-anak di sana.

'alex, Natasha' Gulf tersenyum dalam hatinya.

"Kau terlihat antusias, kau jago olah raga?" Mild bertanya penasaran.

"Aku pernah bermain sepakbola ketika kuliah" Gulf berkata ringan, ya walaupun sejak saat itu dia tidak bermain sepakbola lagi. Tapi belihat orang-orang di perusahaan ini rasanya Gulf mendapatkan kepercayaan dirinya.

"Kau harus satu tim dengan ku saat lomba lari dengan kaki di ikat, kita akan menjadikan tablet edisi terbaru sebagai hadiah" Mild mulai dengan ide liciknya sedangkan Gulf tertawa.

"Phi Mild, apakah pemilik perusahaan akan hadir di acara kali ini?" Gulf menanyakan hal yang paling di takutkan nya.

"Kau bercanda Gulf? Dia orang penting, dia tidak akan menghadiri acara kecil seperti ini, dia telah menyiapkan pesta besar dengan kolega nya yang selevel, itu bukan perayaan untuk kita" Mild berkata pelan agar hanya Gulf yang mendengarnya. Gulf yang mendengar itu tersenyum cerah.

Rapat mereka berlangsung sangat lancar karna memang semua orang di divisi mereka sangat antusias dengan event ini, daftar hadiah dalam berbagai lomba telah mereka selesaikan dengan sangat baik. Hanya menunggu persetujuan direktur utama dan dua Minggu lagi acara itu akan berhasil di laksanakan.

.
.
.
.

Hari yang di tunggu-tunggu pun akhirnya tiba. Perlombaan di lakukan di sebuah gedung olahraga yang di sewa khusus oleh perusahaan selama seharian ini.

Gulf juga sudah mencatat apa saja lomba yang akan di ikutinya. Gulf mengikuti tiga berlombaan dimana salah satunya dia harus berkelompok dengan Mild dan juga ada satu perlombaan khusus untuk menguji kekompakan antara satu divisi dan divisi lainnya.

"Kau akan mengikuti lomba memasukan bola Gulf?" Mild terlihat heran karna Gulf tidak memilih olahraga yang memiliki hadiah yang lebih besar. Memasukan bola kedalam keranjang emang khusus untuk para ibu-ibu dan bapak-bapak yang mempunyai anak disini karna memang hadiah nya khusus untuk anak-anak. Seperti sepeda, sepatu roda dan mainan anak-anak.

"Aku ingin memberikannya kepada keponakan ku" Gulf tersenyum dan Mild menggangguk mengerti.

Semua sangat berjalan lancar bagi Gulf, sebuah sepeda anak perempuan berhasil di dapatkannya walaupun dia tidak berhasil di lomba yang dia harapkan bisa memenangkan sebuah set drum mainan untuk anak laki-laki. Tapi Gulf benar-benar sangat senang, hanya tersisa dua lomba, Lomba lari tiga kaki dengan Mild serta lomba lari estafet antar divisi.

Sekarang Gulf sedang bersiap-siap di ikat sebelah kakinya dengan Mild, Mild terlihat bersemangat karna hadiah utama yang di incarnya adalah tablet keluar terbaru dari perusahaan mereka.

Begitu peluit berbunyi Mild dan Gulf berusaha menyesuaikan langkah lari mereka dan berlari dengan kencang.

"Kita berhasil Gulf" Mild memeluk Gulf ketika mereka berhasil mencapai garis finis dengan posisi pertama.

Perlombaan lari estafet dilaksanakan paling terakhir karna merupakan acara puncak dengan hadiah terbesar.

"Ayo semangat, hadiahnya lebih besar dari gaji kita satu bulan" Mild berkata menyemangati tim mereka.

Dan setelah perjuangan keras mereka akhirnya divisi mereka berhasil memenangkan tempat pertama.

"Pak CEO datang" Mild berbisik pada Gulf. Mereka tidak menyangka penyerahan hadiah terakhir di serahkan langsung oleh Mew Suppasit sang CEO.

Gulf pucat, dia tidak ingin bertemu dengan Mew.

.
.
.
.

"Gulf?" Bright terpaku begitu melihat Gulf dalam barisan. Sungguh Gulf sudah berusaha menutupi dirinya sendiri tapi dengan perbedaan tinggi dengan rekan-rekan nya justru dia yang terlihat mencolok.

Bright merupakan adik kandung Mew dan merupakan direktur utama perusahaan Mew.

Mew yang berada di sebelah Bright langsung menatap Gulf dengan tatapan menyelidik.

Semua mata langsung tertuju kearah mereka. Apa lagi melihat wajah Gulf yang terlihat seperti ingin menangis dan Bright yang berusaha menahan amarahnya.

"Aku tidak menyangka kau masih berani menginjakan kaki disini, setelah apa yang telah kau lakukan" Mew menatap  dengan tatapan menghinanya. Mild yang melihat itu menatap gulf penuh tanya.

"Ma..maafkan aku" Gulf membungkukkan badannya.

.
.
.
.
.
.

TBC

Akhirnya aku kembali menulis mewgulf lagi... Terimakasih buat pembaca aku yang selalu mendukung aku untuk kembali menulis mewgulf.. terimakasih banyak..

Love you all

STAY WITH ME | MewgulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang