TIGA PULUH DUA: TIDAK PEKA

1.7K 278 1.7K
                                    

HALLO AYANG, APA KABAR?

ABSEN DULU YUK YANG SIAP MERAMAIKAN DAN BACA RAJAWALI!

SPAM KOMENTAR ❤️ DI SINI SEBANYAK-BANYAKNYA.

KAMU IKUTAN GIVEAWAY?

SUDAH VOTE DAN SPAM KOMENTAR DI SEMUA BAB?

SELAMAT MEMBACA YA!

NAMA INSTAGRAM KAMU?

LEBIH PILIH NOVEL BARU ATAU PACAR BARU?

HARI INI MAU BERAPA KALI UPDATE? 1,2, ATAU 3?

AYOK SPAM 🔥 LAGI SEKALI LAGI!

KITA KERJA SAMA YUK! AYO SPAM VOTE DAN KOMENTAR DI SETIAP PARAGRAF YA. AYO RAMAIKAN!

JANGAN LUPA VOTE, KOMENTAR, SHARE, DAN TAG INSTAGRAM AKU YA: HENDRA.PUTRA13

***

Entah apakah gerangan, Alexander merasakan gelisah di hatinya. Bahkan ia hampir saja menerobos lampu merah kalau saja Evalina tidak berteriak berhenti.

Alexander bertanya pada hati apakah ia telah jatuh hati. Semuanya jadi terasa serba salah. Bayang Evalina selalu ada di dalam lamunannya.

Ini semua gara-gara perasaan Alexander yang penasaran dengan cowok berkacamata itu. Ia merasa cowok itu sepertinya dekat sama Evalina. Dan kenapa juga Evalina harus menghindari cowok bermobil itu?

Sesampai di sekolah SMA Rajawali, cowok tinggi itu langsung memarkirkan motornya lalu melepas helm.

Alexander berjalan pelan di koridor dengan pikiran yang masih bertanya-tanya.

"Lo kenapa? Kesambet ya? Kok diam? Bahkan tadi mau nerobos lampu merah." tanya perempuan berkepang dua yang berjalan di sampingnya.

Cowok berjaket jins itu tidak menoleh. "Cowok tadi siapa?"

"Ehm. Kok tiba-tiba bahas dia sih?" Evalina mendesah.

"Tinggal jawab aja bisa, kan." kata Alexander lalu berhenti melangkah.

Evalina ikut berhenti dan mereka saling tatap. "Itu tadi..."

Alexander menggeleng tak percaya. "Gue enggak nyangka."

"Belum juga gue cerita udah dipotong aja." Kedua mata Evalina melotot.

Tapi apakah Alexander memiliki kekutan membaca pikiran. Kalau memang punya kekuatan itu buat apa ia bertanya. Kan cowok itu tinggal baca pikirannya saja.

"Gue paham. Kehidupan memang keras. Tapi kenapa lo sampai ngelakuin hal sejauh itu." kata Alexander sekali lagi membuat Evalina mengerutkan kening.

"Hah maksudnya?"

Alexander mengeluarkan dompetnya lalu memberinya lima lembar uang lima puluh ribuan. "Lo butuh uang berapa? Ambil aja ini duit gue."

Perempuan berlesung pipi itu memiringkan bibirnya. "Gue butuh banyak duit sih. Soalnya skincare gue kebetulan habis."

"Tapi gue enggak lagi minta duit." semprotnya menolak uang Alexander. "Dan gue bisa nyari duit sendiri."

Cowok tinggi itu menghembuskan napas berat. "Cari duit itu yang halal."

"Lah siapa juga cari uang haram." Satu alis Evalina terjungkit.

"Cowok yang pakai mobil tadi habis lo rampok, kan. Gue enggak nyangka cewek se imut lo ngerampok." seru Alexander berhasil menciptakan ekspresi melongo di wajah Evalina.

RAJAWALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang