TIGA PULUH ENAM: LO PENTING BUAT GUE!

1.6K 271 1.7K
                                    

WAH UPDATE LAGI NIH!!! MANA SUARANYA YANG SUDAH SIAP BACA RAJAWALI?

ABSEN DULU YUK SEBELUM MEMBACA!

SPAM KOMEN 😊 DI SINI SEBANYAK-BANYAKNYA!

SUKA SAMA CERITA RAJAWALI?

UMUR KAMU BERAPA TAHUN?

SALAM KENAL YA BUAT PARA PEMBACA, HAI!

JANGAN LUPA SHARE CERITA RAJAWALI KE MEDSOS KALIAN YA, BIAR MAKIN BANYAK YANG BACA. OKE.

SEKALI LAGI SPAM KOMEN ❤️ DI SINI SEBANYAK-BANYAK-BANYAKNYA. AKU SUKA LOH 🥰

***

Pagi-pagi sekali Evalina sudah menampakkan batang hidungnya di sekolah. Ia sengaja turun lebih cepat karena ada PR fisika yang harus ia kerjakan.

Evalina sekarang duduk manis di samping Caldora. Ia menyalin tulisan Caldora ke buku tulisnya. Ia sangat bersyukur punya bestie seperti Caldora. Sudah baik, tajir, pintar lagi.

Hanya butuh waktu dua belas menit semua soal telah ia kerjakan. Lebih tepatnya copy paste. Evalina tersenyum lebar lalu menutup buku tulisnya. Alhamdulillah.

"Makasih ya Caldora. Lo memang bisa diandalkan." Evalina menyengir sambil menepuk-nepuk puncak kepala Caldora.

Karena bel masuk belum berbunyi kurang afdol rasanya tidak berbincang seperti kebiasannya bersama Caldora.

Perempuan berlesung pipi itu pun langsung memulai obrolan. "Lo tahu nggak?"

Caldora yang baru saja upload foto selfienya di medsos langsung menoleh. "Enggak tahu. Kan belum you kasih tahu."

"Ada apa memangnya?"

Evalina yakin berita ini akan membuat Caldora terkejut. "Alexander tetanggan sama gue loh."

Benar saja dugaan Evalina, detik itu juga Caldora melotot. "Hah? Seriusan."

"Kok kebetulan banget ya?" sambung gadis berkulit putih itu.

"Iya, cuma beda blok aja tahu." jelas Evalina antusias dengan senyum yang lebar. Evalina tidak bisa menutupi rasa bahagianya karena bertetangga dengan Alexander.

Caldora mengerutkan kening. "Kok you bisa tahu tempat tinggal dia? Gimana ceritanya?"

Sekilas info, Evalina hari ini sengaja menggerai rambutnya karena malas dan tidak ada waktu mengkepang dua rambutnya seperti biasa. Jadi hari ini ia hanya menggunakan bandana merah muda agar rambutnya tidak berantakan.

Evalina menghela napas sebelum melanjutkan ceritanya. "Jadi semuanya itu enggak sengaja banget. Waktu sore gue main sepeda gitu sama adek gue. Terus ade gue itu bandel banget dia ngebut eh jatoh deh pas di depan rumah orang."

"Dan ternyata eh ternyata itu rumahnya Alexander dong." serunya sambil memukul meja.

Caldora menggeleng-geleng tak percaya dengan momen kebetulan itu. Ini adalah takdir Tuhan. Sepertinya Tuhan sedang ingin mempersatukan Alexander dan Evalina deh.

"Terus, terus." Caldora masih menunjukan ekspresi tertarik dengan cerita temannya itu.

"Dia nolongin adek gue dong. Baik banget memang sih dia." Bening mata Evalina berbinar ketika kembali membayangakan kejadian kemarin.

"Jadi you udah masuk ke dalam rumahnya dong?"

Perempuan berlesung pipi itu mengangguk. "Bahkan lebih dari itu."

Caldora sukses dibuat menganga. Rahangnya hampir jatuh ke atas meja. "Omg. You udah masuk ke kamarnya ya?"

Evalina menggeleng. Jauh amat sih pikiran temannya itu. Tidak mau salah paham, ia langsung meluruskan. "Bukan, bukan."

RAJAWALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang