●03 • Penghujung Musim Gugur

4 1 0
                                    

Playlist: Lotto - 엑소

●●

PRIVATE LIFE
(by Fera Apr)

●●

Lipstick cheteau wainbit color~
La la la la~
Hayan champagne baebaeru shower~
La la la la~

●●

Hai!

Welcome back di Xavieraa!🙌🏻

Jam berapa kalian baca ini?

Dari WIB, WITA, atau WIT niehh?

Spill drakor terakhir yang kalian tonton sampai dengan hari ini dongg!

Kalo aku tgl 17 Jun, lanjutin nonton Our Beloved Summer, Tale Of the Nine Tailed, sama rewatch Business Proposal.

Happy reading, semuaa!!

●●

Selesai siaran langsung dan mendapatkan sebuah direct message tak terduga dari seseorang, Xaviera dan Clareta bergegas membersihkan diri masing-masing dan bersiap menuju lokasi tempat janjian mereka yang masih berada di sekitar kota Seoul.

Sebuah kafe modern yang berada di salah satu tempat strategis wilayah Distrik Gangnam, Seoul. Dinding depan kafe yang seluruhnya didesain menggunakan kaca transparan, memudahkan para pelanggan bisa melihat pemandangan sore kota Seoul yang menawan. Apalagi di penghujung musim gugur seperti sekarang, daun kekuningan yang jatuh berserak di sepanjang jalan tampak memiliki kesan istimewa di mata.

"Belum dateng?" tanya Clareta yang tengah berjalan menuju Era—yang duduk di salah satu meja kecil yang bisa ditempati empat orang. Di kedua tangannya terdapat dua cup minuman dengan logo khas kafe. Sampai di depan sepupunya, dia meletakkannya di atas meja.

Sedangkan Xaviera hanya menggeleng singkat sebagai jawaban. Tangan kanannya meraih minuman miliknya, sebelum melingkupi cup kecil itu dengan kedua telapak tangannya—menyalurkan rasa hangat di tangannya.

"Kayaknya musim gugurnya udah mau ending nih. Hari ini agak sejuk dari kemarin, musim dinginnya lagi on the way menyapa," celetuk Era, seraya memperhatikan jalanan yang lumayan padat karena menjelang malam.

"Udah mau akhir November juga sih. Maklum," balas Clareta, dengan sesekali menyesap kopi vanila kesukaannya. "Oh ya, bentar lagi ujian akhir, 'kan lo? Rencana gimana setelah itu? Langsung balik?" tanyanya beruntun dan menatap adik sepupunya tersebut.

"Bentar lagi apaan. Lusa gue udah mulai ujian malah," kata Era, dan detik selanjutnya dia terkekeh mengingat kegiatan belajarnya yang bahkan belum terlalu intens. Padahal ujian akhir sudah di depan mata. "Gue balik setelah lihat nilai, semoga yaa bisa sesuai rencana."

"Lusa? Gila, belum belajar, 'kan lo!" tuduh Clareta yang langsung dibalas cengiran oleh Era. Yang secara tersirat membenarkan perkataannya. "Belajar yang bener lo, banggain gue dong sebagai wali lo di sini."

"Iya, iya. Eh, nilai gue selalu bagus ya. Bahkan nilai lo dulu aja dibanding dengan nilai gue beda jauh," hina Era, yang langsung mendapat pelototan tak terima dari Kakak sepupunya. "Nanti mampir ke Cofioca ya. Beli bubble tea."

"Nggak mabok lo, minum bubble tea mulu." Clareta memberi jeda, sebelum ingatannya kembali ke satu kejadian dan sebelum Era membalas perkataannya. "Lo, 'kan pelakunya? Yang kemarin lusa gunain kartu gue di Cofioca juga? Beli tiga lagi," tunjuknya langsung ke wajah Era.

Private Life ; XavieraWhere stories live. Discover now