LIMA PULUH ENAM: BONEKA TEDDY BEAR

1.2K 185 890
                                    

HALLO AYANG, APA KABAR?

ABSEN DULU YUK YANG SIAP MERAMAIKAN DAN BACA RAJAWALI!

SPAM KOMENTAR ❤️ DI SINI SEBANYAK-BANYAKNYA.

GIVEAWAY YUK!

SUDAH VOTE DAN SPAM KOMENTAR DI SEMUA BAB?

SELAMAT MEMBACA YA!

NAMA INSTAGRAM KAMU?

LEBIH PILIH NOVEL BARU ATAU PACAR BARU?

HARI INI MAU BERAPA KALI UPDATE? 1,2, ATAU 3?

AYOK SPAM 🔥 LAGI SEKALI LAGI!

KITA KERJA SAMA YUK! AYO SPAM VOTE DAN KOMENTAR DI SETIAP PARAGRAF YA. AYO RAMAIKAN!

JANGAN LUPA VOTE, KOMENTAR, SHARE, DAN TAG INSTAGRAM AKU YA: HENDRA.PUTRA13

***

Di dalam kamar, Evalina sedang memeluk lututnya. Termenung jauh ketika matanya tak sengaja melihat sebuah boneka taddy bear berukuran besar hampir setinggi tubuhnya yang berada di sudut ruangan.

Boneka itu adalah pemberian Angkasa. Sempat ingin Evalina buang atau bakar namun ia renungkan sekali lagi karena melupakan seseorang bukan dengan cara harus membuang dan membakar pemberian mantan. Namun harus niat dari hati. Sebab, percuma menghilangkan semua pemberian mantan kalau hatimu masih saja mengingatnya.

Perempuan berlesung pipi itu sepenuhnya sudah melupakan semuanya namun ia juga tidak akan melupakan kebaikan cowok itu. Biarlah semua yang terjadi akan menjadi pelajaran buat kehidupannya kedepan.

Ia masih ingat boneka itu Angkasa hadiahkan untuknya ketika ia berulang tahun ke lima belas tahun. Evalina masih mengingat jelas momen itu.

Bandung, 14 Februari 2020. Malam pukul 23:59.

Perempuan yang memakai piama bermotif hello kitty itu terlihat gelisah di kasurnya. Seharian pacarnya tidak bisa dihubungi.

Dan di sekolah pun Evalina tidak menemukannya. Saat ia ke kelas Angkasa justru ia mendapat kabar bahwa pacarnya tidak turun sekolah. Tentu saja itu menambah rasa khawatirnya.

Tiba-tiba terdengar suara dering teleponnya tepat pukul 00:00. Evalina langsung cepat-cepat menggeser tombol hijau di layar ketika melihat nama Angkasa yang sedang memanggilnya.

Belum sempat perempuan itu membuka mulut untuk mengomel karena pacarnya itu telah menghilang seharian. Namun ia tutup kembali mulutnya ketika suara berat di seberang sana bersuara.

"Selamat ulang tahu sayang..." seru Angkasa lalu terkekeh.

"Kamu ke mana aja seharian, aku khawatir tahu." lirih Evalina.

"Maaf ya sayang sudah buat kamu khawatir. Janji deh enggak bakal ngulain lagi. Hehehe."

Evalina menghela napas lega, pacarnya ternyata masih bernapas dan bisa tertawa. Ia juga merasa terharu karena pacarnya mengingat hari ulang tahunya.

"Makasih ya kamu udah ucapin selamat ulang tahun ke aku. Aku kira kamu lupa." Perempuan itu menggerutu manja.

Cowok di seberang sana berdeham. "Enggak mungkin lupa dong ulang tahun pacar sendiri."

"Oh iya, aku orang keberapa nih yang ucapin." gumam cowok itu penasaran.

"Yang pertama lah. Kan baru aja jam dua belas. Hehehe." jawab cepat Evalina ceria.

"Sebenarnya aku mau telepon kamu pagi aja soalnya aku kira kamu sudah tidur."

"Aku enggak mungkin bisa tidur kalau enggak ada kabar kamu. Dan kenapa hari ini susah banget dihubungin." keluh Evalina memberengut.

RAJAWALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang