[04] : hantu penunggu?

60 12 0
                                    

Keringat bercucuran di dahi Jungmo. Saat di toilet tadi dirinya langsung bergegas keluar dan berlari secepat mungkin.

Dirinya shock. Benar-benar shock karna mengalami kejadian yang di luar nalar.

Entah memang nyata atau hanya imajinasinya saja, tapi itu terasa sangat menakutkan.

Jungmo berlari sampai luar kantin. Sebelum memasuki kantin, dirinya menghirup nafas dalam-dalam dan menetralkan detak jantungnya terlebih dahulu. Dirasa sudah agak membaik, Jungmo langsung membawa dirinya ke meja pojok paling belakang yang kini diisi oleh teman-temannya yang sedang asik makan sambil mengobrol itu.

"Pulsek nongkrong dulu gak nih? Katanya pulangnya di cepetin ya hari ini?" Tanya Haechan kepada teman-temannya ini.

"Tumben pulangnya cepet?" Tanya Woobin, kemudian Haechan mengangkat keduanya bahunya.

"Ntah, dengar-dengar dari anak kelas sih gitu." Balas Haechan.

Jisung yang lagi nyemilin piatos noleh. "Emang mau nongkrong kemana?" Tanyanya.

"Basecamp, katanya Renjun ngajakin kita ke bakar-bakaran gitu." Ucap Woobin dengan mata yang bergulir melihat group chat.

"Bakar-bakar apaan dulu."

"Bakar elu!" Seru Haechan dengan nada ngegas ke Jisung,

Jisung mengerucutkan bibirnya. "Gosah ngegas anjengg." Sungutnya.

Dan kini Jungmo sudah berada di antara teman-temannya.

"Nah ntu si Jungmo. Ngapa lo, kok bengek gitu napasnya?" Tanya Haechan.

Dengan nafas yang memburu, Jungmo langsung duduk di samping Woobin dan meminum teh botol milik Jisung.

"Eh njir, minuman gua napa lo minum sih?!"

"Sorry Sung, gue aus banget."

Jungmo mengelap area bibirnya yang basah. "Hhah, sumpah gue merinding banget gile!"

Woobin yang duduk disampingnya menatap Jungmo. "Merinding kenapa?"

Lalu Jungmo menatap wajah orang-orang yang berada dimeja yang sama, bersiap untuk menjelaskan kejadian tadi. "Lo pada pasti gak percaya!"

"Jadi tadi tuh gue liat setan masa!?"

"Cewek, pake seragam sekolah kaya kita, rambutnya diiket, ada poninya, muka pucet, bibir pucet, terus ada darah di pelipisnya. Sumpah serem banget anjrit!" Jelasnya.

Bertepatan dengan apa yang dijelaskan Jungmo itu berpapasan dengan Jaemin, Renjun, Sunwoo dan Jeno yang datang ke kantin. Kemana Sanha dan Hyunjin? Mereka langsung ke kelas pas disuruh Soobin tadi, beda sama mereka berempat, mereka malah ngacir ke kantin lagi.

"Eh Mo, lo liat setan sekolah juga?" Tanya Sunwoo setelah menghampiri meja mereka.

Jungmo mengangguk, "Ho'oh. Sekarang gue masih deg-degan anjir, sumpah rasanya ni jantung pen copot."

"Halah, lo halu kali." Sanggah Haechan.

"Eh Chan asal lo tau ya, gue, Renjun, Hyunjin, Sanha, Jaemin sama Sunwoo juga abis liat setan, ciri-cirinya mirip yang dijelasin Jungmo, tapi kita cuma liat setengah wajahnya aja." Ucap Jeno.

"Yang bener? Liat dimana lo?"—Haechan.

"Di rooftop."

"Eh tapi kok kalian bisa liat setan sih? Kalo Jungmo liat di toilet ya udah pasti ada setan disana, tapi kalo di rooftop? Emang ada setan gitu? Kecuali misal rooftop itu sebelumnya pernah ada orang yang tewas disana terus jadi arwah gentayangan, tapi ya ini kan siang jadi mustahil kan." Jisung yang kini beralih makan chitato memberikan pendapatnya.

"Emang lo gak tau Sung? Katanya ada orang yang bunuh diri disana, dengar-dengar tuh karna di bully gitu."

Mendengar perkataan dari Woobin membuat mereka  merinding. Jadi yang mereka lihat itu...

Beneran hantu penunggu?

After School | 00 LinerWhere stories live. Discover now