#8 pembalut

87 12 0
                                    

Continuation of previous story...

Selesai saran pagi, David dan Brian berangkat ke kantor mereka sendiri. Dan Yasmin? Lukman menyuruh Yasmin untuk menemaninya pulang ke rumah, sebab kedua orang tua Lukmam sudah datang sejak malam tadi.

"Man, ke rumah Lo pake motor ayah gua aja" ucap Yasmin sedang mencuci sendalnya yang kotor karena pasir.

"Kenapa engga pake motor, Lo?" Tanya Lukman yang duduk sambil menunggu Yasmin selesai mencuci sendalnya.

"Motor gua udah di cuci bersih sama ayah" sambung Yasmin berdiri habis mencuci sendalnya.

"Motor ayah di mana? Biar gua panasin dulu" tanya Lukman, Yasmin langsung monyong menunjukkan letak di mana tempat menyimpan motor.

Lukman pun langsung ke samping rumah untuk mengeluarkan motor ayah, setelah mengeluarkan motor, Lukman pun memanaskan motor itu di depan Yasmin yang duduk manis. Selesai memanaskan motor, keduanya pun langsung ke rumah Lukman. Setibanya di rumah Lukman, Lukman langsung mengajak Yasmin untuk masuk di dalam rumah yang sebesar itu.

Yasmin yang malu-malu berucap, "kalau Lo udah engga mau ke rumah gua lagi, gua pamit dulu ya" ucap Yasmin yang siap-siap menancapkan gas motornya.

Tiba-tiba mamah Lukman membuka pintu, dan sadar anak satu-satunya sudah pulang dari berlayar. "Anak mamah?!" Ucap Jessica selaku mamah dari Lukman.

Lukman pun langsung memeluk mamahnya, pelukan itu seakan-akan pelukan kangen dari Lukman untuk sang mamah. Yasmin melihat tersenyum dam mematikan motornya yang sempat ia hidupkan tadi.

"Itu anaknya pak Ahmad, kan?!" Ucap Jessica mengenali Yasmin, itu karena Yasmin juga teman lama anaknya.

Yasmin tersenyum dan berkata, "Iyah Tante!" Balas Yasmin.

"Kenapa Yasmin nya engga di ajak masuk, nak?" Tanya Jessica.

"Kata Yasmin, Yasmin malu-malu, mah" ucap Lukman.

Jessica menghampiri Yasmin dan merangkul Yasmin, "engga usah malu-malu, nak. Dulu kamu sering ke sini sama kakak-kakak kamu, trus Lukman juga sering ke rumah kamu. Masa kamu malu?" Ucap Jessica merangkul Yasmin dan menyuruhnya masuk ke dalam.

Yasmin pun duduk di atas sofa empuk di temani dengan Jessica dan Lukman. "Yasmin kerja apa, sayang?" Tanya Jessica.

"Yasmin kerja di salah satu rumah sakit, Tante. Hari ini Yasmin engga masuk, ntar malam baru" balas Yasmin.

"shift malam, mah!" Sambung Lukman.

"Emang kamu engga lelah, nak?" Tanya Jessica.

"Lelah sih, Tante. Ya, mau di apalagi? Namanya juga pekerjaan, ada susah-susah gampang nya" ucap Yasmin yang sangat dewasa.

Setelah lama berbicara, Yasmin pun pamit untuk pulang. Lukman juga butuh istirahat, saat Yasmin ingin keluar, Lukman langsung menghampiri Yasmin di depan pintu. "Yas, sini gua antar!" Ucap Lukman memegang pergelangan tangan Yasmin.

"Engga usah, Man. Lo butuh istirahat banyak, di rumah gua Lo engga nyenyak tidurnya, kan?" Ucap Yasmin melepas genggaman itu.

"Gua udah pulih kali, sini gua antar Lo" ucap Lukman.

"Gimana mau antar gua? Lo mau ke rumah gua lagi?" Tanya Yasmin menaikkan alisnya.

"Motor ayah di taruh sini aja, nanti gua suruh orang rumah antar motor ayah pulang" ucap Lukman membawa Yasmin ke garasi rumah.

"Mau bawa gua ke mana, sih?" Tanya Yasmin.

"Mau ambil mobil" balas Lukman.

"Engga usah lebay deh, Man. Pake motor aja" ucap Yasmin yang memang orangnya tidak matre.

Ketiga Anak Ayah (Ending)Where stories live. Discover now