Forty Seven

5.7K 364 10
                                    

Hallo jangan lupa untuk share, vote and coment 👌

Aku punya cerita lain selain di WP. Cek aja Atas nama akun fiyaseni 😉 cek di profilku ya 😉👌

 Cek aja Atas nama akun fiyaseni 😉 cek di profilku ya 😉👌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Pagi hari pukul 06.30. Lelaki tampan dengan tubuh atletis baru saja terbangun dari tidurnya. Perlahan ia menoleh ke samping melihat sang istri yang sudah tidak ada disana.

Sontak, ia pun langsung bangkit. Pandangan berkeliling mencari sosok sang istri.

"Sayang ... Bianca. Bianca ...."

"Hiks ... Hiks .... Hiks!"

Terdengar suara manangis, membuat Alex pun langsung berpikir bahwa itu pasti sang istri.

"Sayang ... Bianca." Panggilnya lagi.

Tak ada suara sahutan dari sana, membuat Alex pun dengan cepat bangkit dari posisinya seraya berjalan menggunakan bantuan kruk menuju ke asal suara itu.

"Bianca ... Sayang."

Terlihat sang istri yang sedang terduduk membelakangi dirinya sambil menangis membuat Alex pun secara perlahan duduk di sebelahnya.

"Bianca, hey. Kamu kenapa sayang?" Tanyanya lembut seraya menyentuh pundaknya.

Perlahan, Bianca menoleh kearah sang suami. Masih dengan menangis, Bianca mendorong pelan Alex dengan tatapan kesal.

"Jahat!"

Jelas itu membuat Alex nampak bingung. "Hey, kamu kenapa sayang? Tau-tau kaya gini."

"Sa-saya tadi mimpi kalau anak kita ileran gara-gara nggak di beliin donat. Gimana, Om? Kan kasian, nanti kalau udah gede dia masih ileran aja." jawabnya masih dengan Isak tangisnya.

Alex mendengus pelan. 'Ternyata ini masih drama selamam. Gara-gara donat lagi.' batinnya.

Bianca masih terus menangis, ia terus merengek meminta donat itu. Persis seperti anak kecil yang minta di belikan mainan.

"Om ... Beliin. Om Alex nggak mau kan anak kita ileran. Om Alex ... Beliin ya."

Alex menghela napasnya. Ia berusaha mengabaikan permintaan sang istri. Lelaki itu Mencoba untuk bangkit dari posisinya dan berjalan dengan menggunakan kruk tadi.

Bianca yang kesal karena di abaikan, langsung saja berdiri. Ia berjalan sambil menggerutu menuju kearah pintu keluar.

"Biarin aja, kalau Om Alex nggak mau beliin donat itu, saya nggak bobo sama Om Alex."

Om Alex 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang