41. Pantai dan Bianglala

502 18 0
                                    

HAPPY READING ❤️❤️

41. Pantai dan Bianglala

Pagi ini mereka berencana untuk pergi ke pantai sekedar bermain disana, itu pun jika ada yang ingin berenang ya silahkan. Senja tengah menyiapkan beberapa keperluannya, seperti topi, selendang pantai dan beberapa keperluan yang lainnya. Bukan seperti Kezia, perempuan itu hanya berbaring sembari menunggu Senja berkemas.

Ceklek

Pintu kamar Senja dan Kezia terbuka menampilkan 2 anak manusia yang telah bersiap untuk ke pantai, Amanda dengan sangat senang berlari sambil memeluk Senja. Berbeda dengan Geby ia malah duduk di tepi ranjang.

"Sumpah gue senang banget, pacar lo emang the best sih Sen." ucap Amanda dengan sangat senang

"Apaan sih Man, geli tau." ucap Senja sambil tertawa

"Geb, udah nyiapin apa aja?" tanya Senja pada gadis yang pendiam, dan sangat penyabar.

"Udah semua Sen, gue udah nyiapin beberapa cemilan untuk ke pantai dan yang lainnya juga." jawab gadis itu berkulit putih itu

"Vania mana?" pertanyaan itu terlontar dari mulut perempuan yang baru saja telah menyelesaikan permainan gamenya

"Biasalah, ngintilin Arden. Tu anak gak ada rasa capek ya, apa lagi kalau udah kena serangan mulut pedas dari Arden, tetap aja disuka." ucap Amanda mengadu, mereka tau seberapa suka Vania pada Arden dengan mati-matian ia mengejar Arden bahkan satu sekolah pun sudah tau.

"Udah ayo turun pasti yang lain udah nunggu." ajak Senja langsung di angguk oleh yang lainnya

Mereka menuruni anak tangga, setelah sampai di ruang tamu, ternyata mereka telah di tunggu oleh yang lainnya.

"Karena udah semua, let's go kita ke beach." sorak Arjuna dengan bahasa Inggris yang acak-acakan

"Benerin dulu bahasa Inggris lo tuh," semprot Arden sambil mengangkut beberapa barang.

"Sewot aja lo!"

*****

Mobil Van mewah milik Arjuna kini telah sampai di pantai, dengan sangat gembira  para cewek-cewek langsung berlari menuju pesisir pantai. Sedangkan yang laki-laki mereka sibuk membawa barang, seperti tikar, makanan dan yang lainnya.

"Seneng banget mereka," ucap Reza sambil melihat perempuan-perempuan itu berselfie ria.

"Ya senenglah, di ajak healing ke pantai. lo tuh sana gabung biar healing juga." suruh Jay, pasalnya ia tahu laki-laki yang penyabar ini sedang belajar untuk move on.

"Gila lo nyuruh gue jadi mlehoy!" ucap Reza sambil memukul lengan tangan Jay

Sedangkan Langit ia tersenyum melihat gadisnya tertawa senang, rasa hatinya saat ini sangat bahagia ia sendiri tidak menyangka bahwa Senja akan memaafkan dirinya. Kali ini ia akui mencintai seseorang butuh pengorbanan dan juga effort yang bagus.

"Jangan di perhatikan segitunya juga kali, mbak pacar gak akan di seret ombak ya pak ketu." sindir Arden yang masih membentang tikar di atas pasir pantai

"Berisik aja lo!" ucap Langit yang kini ikut membantu Arden

"Si Ezra malah gak tau diri, setan! Kita sibuk beres-beres ini, dia malah enak-enakan berdiri merhatiin kita!" omel Arjuna, memang sedari tadi Ezra hanya berdiri sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya.

"Iri!" ucapnya sambil berjalan duduk di atas tikar yang telah disusun rapi

"Lo pada lihat kelakuan anak tunggal Tuan Arsenio, kita capek-capek nyusun tikar dia malah ngambil enaknya aja!" Arjuna kembali mengomel ketika melihat Ezra dengan santainya duduk sambil memakan buah apel di tangannya

Cakrawala Senja |End|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang