Prolog

1.4K 71 3
                                    

"Udah sana confess aja Mbak, sekarang tuh udah jamannya emansipasi tau! Wanita juga boleh tau menyatakan perasaan duluan. Lagipula aku heran, kenapa sih mbak Gita kayaknya naksir berat sama Mas Hardan?"

Seorang Anandiya Gita Sabila berhasil dibuat terdiam di tempatnya, mematung tanpa kata kala mendengar celotehan gadis remaja disampingnya. Matanya menatap lamat pada sosok manusia jakung dengan tubuh tegap, senyum manis, kulit tan, rahang tegas dan juga badan berotot—di antara kerumunan manusia di depan sana.

Niat hati ingin kembali masuk ke dalam kampus pun urung, kala netranya tidak bisa melepas pandangan dari sang target—yang sudah hampir setahun nangkring di hati dan pikirannya tanpa lelah. Rasanya seperti, dikala ia melihat targetnya itu, ia ingin memeluknya erat tanpa pernah berniat untuk melepas.

Sayang sekali, ia gengsi untuk melakukannya.

"Eh mbak udah denger belum?"

Gita berdehem, tetapi pandangannya tidak terlepas dari manusia bernama Hardan—yang sibuk lempar-lemparan kulit kacang dengan teman-temannya di lapangan.

"Denger apa?" balasnya menanggapi.

"Rumor itu, yang katanya Mas Hardan mmm ... anu .... "

"Apaan sih??"

"Mbak Gita beneran nggak tau?!"

Dengan polosnya Gita menggelengkan kepala, serta merta mengundang rasa ingin memukul dari gadis yang sedang duduk disampingnya. Air mukanya berubah kala gadis tadi menunjukkan sebuah foto yang ditampilkan apik di layar ponsel. Ia mengerutkan keningnya samar.

"Ini lho ceweknya, cantik ya?"

Gadis tadi menyodorkan ponselnya yang menampilkan sebuah foto—yang sepertinya dibidik secara diam-diam. Sesosok wanita cantik yang tidak ia ketahui siapa, muncul disana dengan Hardan disebelahnya tengah merangkul mesra.

Gita mengumpat, tetapi tidak menyuarakannya karena takut pendengaran gadis disebelahnya terkontaminasi pengaruh tidak baik. Ia lantas meraih tas-nya dan melenggang pergi begitu saja dengan langkah tergesa.

Menyisakan gadis tadi yang hanya mampu mengerjapkan kedua kelopak matanya—tidak memahami situasi yang tengah terjadi.

"HEH HARDAN ADIMASATYA! SINI LO! GUE TUNGGU DI ROOFTOP!"

Sebuah teriakan melengking dari oknum bernama Gita membuat seluruh pasang mata menatap ke arahnya. Tidak terkecuali Hardan yang tidak habis pikir akan mendengar teriakan heboh dari wanita itu, berikut bagaimana Gita tiba-tiba menggulung lengan kemeja baby blue yang dikenakannya dengan seraut wajah garang.

'Mampus gue!'





~~~


Meet the main cast

Meet the main cast

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Sampai jumpa di chapter 1!!
Vote komennya juseyo~

RUMORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang