26 💫✨

243 20 4
                                    

"Disaat kamu sudah menyadarinya, kamu terlambat dia sudah pergi untuk selamanya"


💫✨💫✨



Didalam mimpinya aku kembali melihat kehidupan sebelumnya. Aku melihat semua hal yang suho perbuat tanpa sepengetahuan ku, dia selalu melindungi ku dari kejauhan, aku melihatnya tertembak musuh saat mengantar senjata dan keesokan harinya aku meminta dia untuk menemaniku pergi ke toko buku  sepulang sekolah.

Dari luar dia terlihat baik baik saja tapi bila lebih ku perhatikan dia terlihat kesakitan
   "Suho aku akan selalu di sampingmu, jadi jangan khawatir kan apapun" ujarku yang lain didalam mimpi, aku mengingat ini adegan ini saat kami di restoran sehabis membeli buku
   "Terimakasih irene" suho terlihat terkejut dan ia memberikan senyuman nya
   "Kamu harus menjaga kesehatan mu ya" aku menyuapkan makanan kedalam mulut suho
   "Baiklah" jawab suho kulihat suho terus menatap ku tanpa melepaskan pandangannya
  
   "Kamu bisa menceritakan apapun padaku jangan menyimpan nya sendiri, karena selama ini kamu jarang menceritakan keseharian mu padaku" ujar diriku sambil terus menyuapi suho
   "Benarkah, tapi aku baik baik saja asalkan kamu ada bersamaku" ujar suho
   "Baiklah kalau begitu, aku berjanji akan terus bersamamu" ujar diriku yang didalam mimpi, dulu aku memang selalu mengatakan pada suho agar menceritakan apapun padaku tapi suho jarang mau menceritakan masalahnya padaku.

Tempat dalam mimpiku berubah, ini satu hari sebelum kecelakaan, kami sedang berada di taman tempatku melihat bintang jatuh
   "Irene apapun yang terjadi tetaplah bersamaku" ujar suho memecah keheningan
   "Tentu saja, bukankah aku sudah berjanji padamu. Ada apa suho ? Katakan padaku" Balasku sepersekian detik aku melihat raut sedih diwajah suho tapi saat diriku dimimpi menoleh pada suho ia dengan cepat merubah ekspresi nya
   "Tak ada apapun irene" suho mengambil tanganku dan menggenggam nya

Melihat semua kejadian kejadian itu aku hanya bisa menutup mulut menahan suara tangis, jadi selama ini suho menahan semua perasaannya aku tak menyadarinya sama sekali dulu seandainya aku lebih perhatian pada suho ini semua tak akan terjadi pada suho
   "Aku sangat bodoh sehingga tak menyadarinya" bisikku didalam mimpi ini semua seperti kaset yang terulang memperlihatkan momen momen saat aku bersama suho
   "Maafkan aku"

   "Rene"
   "Ire"
   "Irene"
   "IRENE SADARLAH" sebuah suara menyadarkanku
   "Hah hah hah hah" dengan rakus aku menghirup udara terengah-engah seperti sehabis berlari
   "Irene kamu baik baik saja" ruangan remang remang menyapaku tapi dapat kulihat jelas wajah suho
   "Suho" aku menyentuh wajah suho dan ini nyata
   "Ayo kita kerumah sakit" suho sudah mengangkat ku
   "Tidak, aku baik baik saja dimana ini ?" Suho masih belum menurunkan ku

   "Dikamarku, kamu tertidur cukup lama dirooftop aku membawamu kerumahku, hingga sore tadi aku terus mencoba untuk membuatmu terbangun tapi kamu tak bergerak sedikitpun lalu tiba tiba nafasmu berhenti dengan cepat aku mengambil kunci mobil saat aku akan mengangkat mu tiba tiba kamu mengatakan "maafkan aku" dan nafasmu kembali, aku memanggil namamu berulang kali dan kamu tersadar" suho duduk dan aku berada dipangkuan
   "Maaf membuatmu khawatir, aku hanya mendapatkan mimpi yang sangat buruk" suho memelukku sangat erat
   "Jangan pernah pergi meninggalkan ku irene" aku merasakan basah dipundak ku
   "Aku tak akan pernah pergi kemanapun, kamu berjanjilah jangan meninggalkan ku"  ujarku dan menangis di pelukan suho
   "Aku berjanji" bisik suho
   "Maafkan aku suho" ujarku suho hanya mengangguk di pelukan ku.

   "Apa kamu yakin tidak perlu kerumah sakit ?" Suho mempertanyakan hal yang sama ke 10 kalinya
   "Aku baik baik saja pangeranku, maaf membuatmu khawatir" ujarku
   "Hmm baiklah, aku akan terus memantau mu" suho memelototi ku dan aku hanya bisa tertawa, suho menaruh mangkuk bubur yang sudah habis diatas meja dan ikut berbaring disamping ku
   "Padahal hari ini aku berencana memberimu kejutan" ujar suho aku langsung menoleh menghadap suho yang tidur menyamping menghadap ku
   "Apa kejutannya ?" Tanyaku penasaran
   "Kalau aku memberitahumu itu bukan kejutan lagi namanya" ujar suho sinis sambil terus menatapku

   "Bagaimana kalau besok kamu memberikan kejutan itu sepulang sekolah"  usul ku
   "Besok aku harus mengurus sesuatu irene" ujar suho dengan nada bersalah
   "Baiklah, kapanpun kamu bisa memberikan nya. Kamu akan pergi kemana besok ?" Tanyaku tapi suho hanya diam
   "Bila itu sangat penting dan sangat rahasia kamu tak perlu mengatakannya" ujarku menenangkan, suho hanya menatapku
   "Sekarang tidurlah, besok sean akan mengantarmu ke sekolah" suho memelukku
  "Selamat tidur suho, aku mencintaimu" gumamku dan jatuh tertidur
   "Selamat tidur irene, aku juga mencintai mu" balas suho saat irene sudah tertidur.

Sesuai yang suho katakan sean yang mengantarku kesekolah, pada awalnya aku menolak dan ingin seulgi yang menjemput ku karena aku tahu seperti apa pekerjaan sean dan tak ingin menambah pekerjaan nya lagi hanya untuk mengantarku. Tapi suho dengan tegas menolak usulan itu pada akhirnya aku diantar sean kesekolah

   "Maaf merepotkan mu sean"
   "Sama sekali tidak nona" sean duduk disebelah ku kursi kemudi
   "Aku cukup tertarik dengan sesuatu"
   "Apa itu nona ?"
   "Tentang rencana kalian untuk mengambil senjata nanti malam" sean terdiam karena tak ada yang mengetahui rencana ini selain suho dan sean
   "Untuk penjagaan suho di hutan itu kurang sean, cukup berbahaya bila tetap menjalankan rencana pengambilan senjata itu" ujarku aku menoleh pada sean dia menegang kaku dengan wajah pucat
   "Perketat penjagaan, aku tau tuan mu bukanlah aku tapi bila kau benar benar berpihak pada suho dengarkan apa yang aku katakan" sean masih terdiam
   "Sampai aku tau ada parasit di antara anak buah suho, aku sendiri yang akan melenyapkannya" aku meletakkan ujung pistol dipelipis sean
   "Apa kau mengerti sean !!!!"
   "Mengerti nona" 
   "Bagus, jangan pernah menganggap ku remeh sean. Bisa saja aku membunuhmu saat ini, tapi pastinya suho akan curiga" aku menarik kembali pistol yang kubawa untuk berjaga jaga

Aku mengatakan hal itu karena kedepannya sean berencana mengkhianati suho dan bekerja sama dengan pihak musuh
   "Bila sesuatu terjadi pada suho, aku akan memenggal kepala kedua orang tuamu, istrimu dan anakmu yang sangat lucu itu, bagaimana apa kau ingin mencobanya" bisikku pada sean tersenyum menoleh pada sean lagi, sean menepikan mobil
   "Saya mohon nona jangan lakukan hal itu, saya tidak akan melakukannya" sean memohon wajahnya pucat dan suaranya bergetar
   "Baiklah, kau bisa memegang perkataan ku sean dan aku pun bisa memegang perkataan mu" aku mengangguk
   "Saya bersumpah tidak akan melakukan apapun yang dapat membahayakan tuan" sean menatapku
   "Baguslah, ayo lanjutkan perjalanan"
   "Baik nona" jawab sean patuh.

Sesampainya didepan sekolah sean menurunkan ku ia membuka kan pintu untuk ku
   "Perketat penjagaan" ujarku lalu pergi meninggalkan sean tanpa mendengar jawabannya.

   "Ireneeee" seulgi menghampiri ku bersama dengan kai
   "Hai" sapa ku
   "Kemarin kamu tidur sangat nyenyak, lalu suho membawamu untuk pulang. Bagaimana keadaan mu ?" Tanya seulgi berjalan disebelahku sedangkan kai berjalan dibelakang memperhatikan sekitar
   "Aku baik baik saja, itu karena aku menonton drama terbaru hingga larut" aku membuat alasan
   "Ahhh begitu, lalu dimana suho aku tidak melihatnya ?"
   "Dia sedang mengurus sesuatu dengan keluarganya" ujarku dan seulgi mengangguk paham.


Tbc ......






Halllo semua
Apa kabar ???
Semoga selalu dalam keadaan sehat ya   ❤️❤️

Aku mau up cerita ini hari ini karena besok aku bakal pindah tempat kerja ditempat yang lebih baik, jdi aku memutuskan untuk up hari ini

Terimakasih 💕💕💕🫂













09/07/22

Irene Second Life: Back to you ✨💫 (THE END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang