PART 38

3.8K 686 38
                                    

PART 38

Bintang menjauh dari Baskara, tetapi Baskara berhasil memegang tangannya. Baskara membuka pintu kamar dan berdiri di ambang pintu. Dia menahan Bintang di belakangnya dan tak membiarkan Bintang melewati garis pintu itu.

Bintang meneguk ludah setelah melihat beberapa cowok sedang menatap ke arah mereka. Bintang mengamati ruangan itu dan membuat rencana mendadak untuk kabur.

Seorang cewek keluar dari salah satu kamar, diikuti seorang cowok yang merupakan salah satu teman Aska yang bernama Toby. Cewek itu berlari keluar apartemen. Toby berjalan hati-hati setelah melihat Baskara.

"Cuci seprainya atau bawa pulang kalau lo habis ngelakuin sesuatu dan ninggalin jejak menjijikkan di sana," kata Baskara.

"Yo'i, nanti!" seru Toby, lalu berlari mengikuti cewek tadi yang sudah menghilang di balik pintu.

Baskara tak bisa memberikan Toby pelajaran karena dia sedang menawan seseorang sekarang.

"Siapa, tuh?" Adam menaruh lengannya di pundak Grayson. "Perasaan kemarin yang ikut cuma cewek yang dibawa si Toby."

"Nggak tahu, tuh. Mungkin masuk jendela?" tanya Grayson.

"Siapa?" Aska mengintip Bintang di balik sofa dan menatapnya saat sebagian kesadarannya menghilang. "Ah, cewek.... Hehe."

Tuk. Aska lalu tertidur di sofa.

"Kalian nggak tahu dia siapa?" tanya Baskara.

"Siapa?" Aska kembali menatap Bintang. Matanya menyipit, lalu tidur kembali.

"Ketemu di mana?" Adam mendekat dan mengulurkan tangannya di hadapan Bintang. "Saya Adam. Kamu Hawa, ya?"

Baskara menepis tangan Adam. "Dia punya gue."

Bintang membelalak, tetapi kemudian dia sangat senang karena pegangan tangan Baskara kini mengendur.

Baskara menarik Adam, lalu menjatuhkannya dengan kasar di atas Aska sampai Aska mengeluh sakit dengan mata yang masih tertutup. Dia menginterogasi kelima cowok itu satu per satu dan tak ada yang mengenal Bintang sama sekali.

Sementara Bintang, dia sudah berhasil melangkah sekitar 2 meter dari tempatnya berdiri tadi. Dia langsung lari setelah berhasil membaca suasana, tetapi Baskara menghentikannya dengan memeluk perutnya dengan erat dan mengangkatnya ke kamar.

"LEPASIIIN!" teriak Bintang sambil mengamuk. Kedua kakinya memberontak. Baskara terlalu kuat mengangkatnya sehingga kaki Bintang tak pernah bisa menyentuh lantai.

Bintang berakhir dikurung di dalam kamar.

***

"Jadi, beneran kalian nggak tahu dia siapa?"

Kelima cowok yang diinterogasi Baskara saat ini sedang duduk berjejer dengan pikiran yang setengah sadar, kecuali Aska karena tertidur lelap. Meski duduk, tetapi kepalanya bersandar di sandaran sofa dengan mata terpejam dan mulut yang menganga.

Baskara berdiri di hadapan mereka seolah dia yang paling tua di sana. Padahal, dia satu-satunya siswa SMA. Lima cowok itu dan juga Toby yang sudah pulang duluan adalah mahasiswa semester lima. Baskara hanya mengenal Aska dan dari sana lah Baskara bisa kenal perusuh lainnya.

"Jawab yang jujur. Gue nggak akan bunuh kalian sekarang, kok."

Kalimat Baskara membuat keempat cowok yang setengah sadar segera menggeleng kencang. Grayson menggoyangkan kepala Aska untuk membuatnya menggeleng dengan paksa.

Baskara memegang kepalanya. Setelah dia pikir-pikir lagi, akan lebih masuk akal jika yang membawa cewek itu adalah para mahasiswa itu. Mustahil jika cewek itu memasuki apartemennya dan lolos dari pengawasan. Mustahil juga jika dirinya sendiri yang membawa cewek itu ke dalam kamarnya. Baskara ingat jelas dia tak mabuk sama sekali. Dia tak pernah menyentuh alkohol setetes pun seumur hidup. Semalam dia langsung tertidur dan bahkan mengunci diri dalam kamar.

Matahari Dan BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang