Editor & Dokter

2.4K 242 2
                                        

Seoul , 20 Juli.


*** 08.43 ***


Jennie pov



Aku berlari menuju ruang redaksi. Tiba tiba seorang pria berjas berdiri didepanku.

"Bagaimana bisa karyawan baru datang begitu terlambat dihari pertamanya, nona Jennie" dia memandang sinis kepadaku.

"Mati aku, apa dia CEO Nylon?" Batinku panik

"Maaf Pak.. Uummm...." aku menyipitkan mata untuk membaca nama di Nametagnya.

"Umm..Pak Hanbin..umm..euhh.. Wakil Pemimpin Redaksi.. HAH ? Jadi Anda bukan CEO Hhuufftt"
Ucapku keras membaca jabatannya yang tertulis jelas dibawah namanya.

"Memangnya kenapa kalau saya bukan CEO Hah !?" Ucapnya. Membuatku ciut, ya karena bagaimanapun dia tetap atasanku.

"Maaf Pak.." Sesalku sambil menunduk.

"Jadi Anda Jennie yang katanya karyawan terbaik di kantor Busan ? Sungguh jauh dari ekspetasi saya" kata katanya menusuk relung hatiku yang paling dalam.

Tapi aku terlalu takut mencari masalah di hari pertama bekerja, sehingga aku terus meminta maaf ke padanya.

Hingga akhirnya dia menyeretku ke sebuah ruangan kaca yang bertuliskan 'Ruang Rapat' . Ketika aku masuk, didepan terdapat meja oval yang dikelilingi kursi-kursi di kiri dan kanannya, di sebrang ada papan tulis putih besar dan disebelahnya ada tembok kosong yang terpantul grafik-grafik dari projektor di langit-langit ruangannya. Pak Hanbin duduk di samping wanita berambut panjang, dan di sebrangnya ada wanita berambut pendek.

"Perkenalkan dirimu, dan keahlianmu" ucap Pak Hanbin singkat.

Aku gugup, tanganku gemetar dan keringat dingin mulai membasahi wajah dan tubuhku. Aku sangat gampang panik di saat saat seperti ini, aku tidak bisa ditodong tiba tiba, bagiku...

"Hey, Anda tuli apa bisu" bentak Pak Hanbin menyadarkanku.

"Eeumm..euh Hallo semua namaku Jennie ruby kim,dan aku adalah karyawan baru dari cabang Busan. Aku rasa keahlianku adalah bekerja keras, jadi kalian bisa mengandalkanku. Ehhm.. mohon bantuannya.."
Ucapku sambil sedikit membungkuk di akhir perkenalan.

Prok..prok..prok~

Terdengar tepukan dari seseorang, seorang wanita di samping pak Hanbin berdiri.

"Hai Jennie, aku Joy, mulai sekarang kita bekerja sama ya.." teriaknya dan kemudian dia duduk lagi.

Pak Hanbin memandangnya kesal. Lalu, wanita berambut pendek yang berada di sebrangnya pun bersuara tapi sambil duduk.

"Aku Wendy,senang bertemu sama kamu. Duduk sini" Wendy menarik sebuah kursi kosong di sampingnya dan menepuk nepuknya pelan.

Jennie lega karena Joy dan Wendy berlaku ramah tidak seperti pak Hanbin.

"Apa kalian tidak waras, siapa suruh kalian bicara?! Saya bos kalian disini sadar tidak?!" Teriak pak Hanbin.

"Santai Pak, kan semua orang berhak berbicara kalau di ruang rapat, jangan terlalu kaku gitu ah" jawab Joy sambil memandang Wendy, mereka tersenyum jail. Pak Hanbin hanya emosi dan menyuruh Jennie duduk.

"Baik kita lanjutkan, rapatnya !" Ucap pak Hanbin sambil membenarkan dasinya.









Seoul, 20 Juli.

♡ ConnecteD ♡ • [ JENSOO ] •Where stories live. Discover now