73 || Penculikan

12.6K 879 120
                                    

Haiii bebifrend

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haiii bebifrend.. siap menjadi saksi akhir perjalanan kisah ini?

Terima kasih buat kalian semua yang udah kawal Garis Takdir dari part pertama sampai sekarang. Terima kasih buat kesabaran kalian yang nunggu Garis Takdir update..🤗

Sayang kalian semuaa!🙆🏻‍♀️🌸💗

Happy reading cantik<3

---•.•---

"Keysha?"

Mendengar panggilan itu, Keysha menolehkan tubuhnya ke belakang. Mata sembabnya menatap sendu seseorang yang kini berdiri tak jauh darinya, basah kuyup sama seperti nya. Orang itu tersenyum dengan lembut kearah Keysha.

Keysha mengejapkan matanya beberapa kali, membalas senyuman dari orang itu sebelum kesadarannya hilang di bawah guyuran hujan yang amat deras.

***

"Kael Udah! Percuma lo hajar dia." Zelfan menarik Rakael kebelakang, menjauhi cowok yang kini tergelatak tak berdaya di jalanan.

"Lepasin! Gue yakin dia tau dimana Gio."

Ya, cowok itu adalah salah satu anggota Zenios. Ia terpaksa harus menjadi sasaran amukan Rakael yang tengah mencari tahu dimana keberadaan Gio sekarang lewat anak buahnya.

Cowok itu berbatuk darah, mengulas senyum miringnya kepada Rakael.

"Sampai kapanpun gue nggak bakal ngasih tau dimana boss Gio berada." ujarnya menahan sakit di sekujur tubuhnya. Pukulan Rakael tak main-main.

"Sialan! Kalo gitu siap-siap ketemu ajal lo." murka Rakael menginjak dada cowok itu.

"Rakael stop! Anak orang woy mau mati. Kalo lo bunuh dia, yang ada masalahnya makin rumit. Lo bisa masuk penjara." sahut Ragil.

Sebenarnya mereka senang melihat Rakael seperti sekarang ini. Melihat bagaimana amarah cowok dingin itu yang menggebu-gebu membuat mereka merasa bahwa Rakael masih perduli kepada mereka, apalagi kepada─Gavin. Tapi balik lagi pada satu kenyataan bahwa Rakael bukan lagi bagian dari inti Xabarca.

Hal itu membuat Gidar, Zelfan dan Ragil bingung. Entah apa yang terjadi kepada cowok dingin nan datar tersebut.

"Kenapa lo lakuin ini? Bukannya lo udah keluar dari Xabarca?" ucapan yang tenang itu mampu membuat kepalan tangan Rakael di depan wajah lawannya terhenti di udara.

Rakael berbalik, menatap Gidar. Orang yang barusan berbicara.

"Lo buat kita bingung, Kel." ujar Gidar terdengar frustasi. Gidar membalas tatapan Rakael dalam.

"Lo sendiri yang bilang kalo udah keluar da─"

"Gue lakuin ini, demi Keysha. Gio harus tanggung jawab karena dia penyebab dari semua masalah ini." sela Rakael.

Garis Takdir [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang