bab 4

793 41 4
                                    

Jangan lupa vote & comment!
.
.
.

Sesampainya mereka di depan rumah Arga, Aksa melihat gerbang rumahnya yang terbuka dan mendapati mobil orangtuanya di sana.

"Tumben jam segini udah pulang!" heran Aksa, biasanya mereka baru pulang kalo Aksa udah tidur. Karena penasaran Aksa menghampiri Pak Mamat, supir pribadi keluarganya, yang sedang menaruh koper ke dalam bagasi mobil milik papanya. Dan meninggalkan Arga begutu saja.

"Pak Mamat!" Panggil Aksa.

"Eh, den Aksa! Baru pulang den?" sahut Pak Mamat basa basi.

"Iya pak, ini mobil papa udah di sini aja? Mereka udah pulang?"

"Sudah dari tadi den, mereka lagi ke rumah Bu Kaira!"

"Ngapain mereka ke rumah bunda?" gumamnya, namun masih terdengar jelas oleh Pak Mamat.

"Kurang tau saya den!"

Aksa menatap koper yang dibawa Pak Mamat tadi. Aksa hanya menghela nafas melihat koper-koper itu. Ia tau orangtuanya akan pergi lagi. Sedih rasanya.

"Ya sudah, terimakasih pak!" ucapnya lalu pergi menghampiri Arga yang dari tadi duduk di atas motornya.

"Agaaa!" panggil Aksa sedih, dengan kepalanya yang menunduk.

"Kenapa hmm?" jawabnya sambil mengangkat dagu Aksa.

"Kayanya mama sama papa bakal pergi lagi deh!" adunya.

"Sekarang mereka di mana?"

"Di rumah bunda!"

"Ya udah, lo masuk duluan! Gue mau markirin motor dulu!" ujar Arga sambil nyopot helm di kepala Aksa. Aksa berjalan menuju ke dalam rumah Arga.

Setibanya di dalam, Aksa melihat kedua orangtuanya sedang berbincang dengan bunda Arga, tanpa pikir panjang dia menghampiri mereka dengan raut sedih dan sedikit jengkel.

"Mama sama papa mau pergi ke mana lagi?" ucap Aksa yang berhasil membuat mereka mengalihkan perhatiannya ke Aksa.

"Aksa! Sudah pulang, sayang?" sapa mamah nya basa basi. Aksa mengangguk.

"Mama sama papa mau pergi lagi?" tanya Aksa lagi dengan wajah cemberut. Pasalnya orang tua Aksa baru pulang kemarin dan sekarang udah mau ditinggal pergi lagi.

"Iya sayang, sini duduk dulu!" pinta mamanya.

Aksa pun berjalan menghampiri mamanya. Setelah Aksa duduk, Arga tiba sambil membawa tentengan jajan Aksa.

"Borong apa bang?" tanya bunda Arga yang melihat anaknya membawa banyak tentengan.

"Biasa bun, sajennya si Aksa!" jawab Arga sekenanya.

"Sajen sajen, dikira aku ini apa?" Aksa menimpali.

"Kan lu kalo gak di sajeni gak bisa anteng!"

"Aku itu penurut, pendiem, baik hati dan tidak sombong!" belanya.

"Yaa, dan semua itu harus disogok dulu pakek jajan!"

"Iish apaan sih, nyebelin! Aku gak gitu yaa!" ucap Aksa kesal. Semua terkekeh melihat tingkah Aksa.

"Udah bang, jangan jailin Aksa terus!" lerai bunda sambil terkekeh melihat keduanya berdebat.

"Ya udah Arga naruh ini dulu!" ucap Arga lalu berlalu meninggalkan ruang tamu.

"Ooiya, balik ke topik awal! Mama sama papa kenapa di sini?"

"Mama kesini mau titip kamu ke bunda Kaira! Soalnya mama sama papa perginya agak lama sekitar 1 mingguan." jelas mamanya. Tampak raut sedih di wajah Aksa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Just Friends? [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang