34

8.1K 884 138
                                    

Jangan lupa komen ya
.

Rasanya Sunghoon sudah tak sanggup hidup lagi setelah Jake dan Sunoo dinyatakan meninggal dunia karena kerusakan pada seluruh tubuh akibat benturan, Sunghoon berlari ke rooftop rumah sakit dan berdiri di ujung pembatas rooftop sambil terus menangis.

Ini ganjaran dari tuhan untuknya setelah sekian lama menyakiti keluarganya sendiri, sesakit ini melihat mereka sudah terbaring tak bernyawa di iringi tangisan Riki dan Jungwon yang memanggil papa mereka.

Sunghoon tidak bisa seperti ini, lebih baik mati daripada hidup dalam penyesalan seumur hidup untuk Jungwon dan Riki sudah dia amanatkan pada keluarganya.

"Keluargaku hancur karena aku sendiri, aku ini kepala keluarga tapi bukannya melindungi aku malah menghancurkan mereka."

Setelah itu Sunghoon melompat dari atas dan badannya mulai terjatuh kebawah.



"AKGHHHH TIDAK!!"

BRUGGHHH!!

Tubuh Sunghoon langsung jatuh ke lantai kamar nan dingin dengan keadaan telanjang jangan lupa kepala lebih dulu terjatuh dari ranjang, Sunghoon membuka matanya dan pipinya sembab.

"JAKE!! TIDAK!" Pria itu memakai piyama miliknya sembarangan bahkan membiarkan tidak terkancing sama sekali, lalu berlari keluar kamar seperti orang kesetanan.

Ketika membuka pintu ruang bermain anak-anaknya pria itu jatuh lemas, dan berkali-kali menampar wajahnya sendiri, tak lama menangis melihat disana ada Sunoo berebut Riki dengan Wonyoung, Jungwon bersama Jake merakit leggo. Jam dinding di ruangan itu menunjukan pukul 16.00 Sunghoon bersyukur dalam hati.

Jake merasa ada kehadiran orang lain menoleh ke arah pintu matanya membulat karena Sunghoon dengan keadaan masih berantakan terduduk di ambang pintu, Jake panik dan mendekati suaminya itu.

"Astaga kamu kenapa, Sunghoon?" Tubuh kecil Jake ditarik ke dalam pelukan Sunghoon, pria itu memeluknya sangat erat hingga Jake tidak bisa bernafas.

Anak-anak pun mendekati orang tua mereka, Riki saja sudah ikut nemplok dipunggung sang papa, "Pappa ... yayah .... " gumamnya.

Sunghoon terus menangis tanpa bicara apapun, namun pelukan pria itu semakin mengencang seakan ingin meremukkan yang lebih kecil, Jake yang bingung hanya pasrah sambil mengelus punggung suaminya.

"Kamu mimpi buruk ya? Mandi dulu aja, Sunghoon nanti makan habis mandi, udah sore soalnya." Suara lembut Jake menjadi tanda kalau dia tidak bermimpi lagi, pria cantik nan mungil ini benar-benar masih hidup.

Sedangkan Sunoo, Jungwon dan Wonyoung menggeleng heran, "Yayah nda baca doa? Halusnya yayah baca doa bial nda mimpi buluk .... kayak donu yung," Jungwon menggelengkan kepala seakan tak habis pikir dengan sang ayah.

"Ayah halusnya baca doa, kata papa bial nda mimpi aneh, haluskah donu ajalkan? Masa halus donu yang kecil ajalkan ayah yang besal sepelti ini?" Sunoo membuat lingkaran besar menggunakan tangannya.

"Sebenalnya wony nda suka yayah tapi wony ajalkan doa bial nda mimpi buluk lagi, papa ajalkan yayah ya? Wony nda mau ajalkan yayah," Wonyoung mengibaskan rambutnya kemudian merangkul Jungwon.

"Kok halus papa ajalkan ayah? Kan tadi wony bilang mau ajalkan yayah?"


Timbul anak-anak itu berdebat disamping Sunghoon dan Jake permasalahan awal hanya membahas sang ayah yang membaca doa tidur merembet masalah pribadi masing-masing dan dendam anak-anak itu pada saudaranya.

Sedangkan Jake memeluk erat Sunghoon yang sudah berhenti menangis entah karena apa, tapi dia mau melepaskan pelukannya, Sunghoon menghirup aroma manis dari ceruk leher Jake.

"Wony inget gak pelnah makan es klim donu gak bilang papa?!" Wonyoung panik dan langsung membekap mulut kakak tertuanya.

Jake terkejut mendengar fakta itu, "Lho wony? Kapan makan es krim nya? Oh ... jadi komplotan ya bohongin papa ya udah esok esok papa bawa adek iki aja," Jake tidak marah tapi sedikit kecewa yang membuat anak-anak itu kelabakan, Sunghoon tersenyum di ceruk leher Jake.

Lucu juga interaksi mereka sungguh Sunghoon ingin sekali tertawa, sedangkan si bungsu mengulum rambut sang ayah dan menepuk pelan kepala ayahnya.

"Yayah! Hihi .... "





.

"Kamu mau kemana?" Jake bertanya pada Sunghoon yang sudah rapi berpakaian habis mandi.

Sunghoon tidak menjawab sama sekali, bukan dia kembali seperti semula hanya saja bingung menjawab apa karena Sunghoon sedang di ambang ketakutan, kebingungan yang sangat besar dan takut menyakiti Jake lagi.

Sudah terbiasa bagi diabaikan oleh Sunghoon jadi dia kembali melanjutkan aktivitasnya membersihkan debu lagi, Jake sebenarnya sedikit bingung dengan keadaan Sunghoon yang melembut setelah menangis tak jelas tadi.

Jake dibuntuti Riki daritadi karena anak itu ditinggalkan para kakaknya main sepeda dihalaman rumah, mereka punya teman? Ada kok cuma kalau berteman tidak leluasa menjahilinya sedangkan 3 anak-anak itu sangat nakal luar biasa, yang tahan dijahili hanya beberapa saja dan yang tangguh cuma Wonyoung dijahili 3 saudaranya yang lain.

"Yayah! Itut! Itut!!" Balita genap berusia 1 tahun itu mendekati sang ayah sambil merentangkan tangannya.

"Astaga adek ayah mau pergi keluar jangan ikut, sini sama papa." Riki memekik kesal dan memeluk kaki sang ayah erat.

"Dak! Yayah itut!!" Jake terkejut bukan main saat Sunghoon mengangkat Riki sambil terkekeh dan berkata --

"Ayo ikut ayah kita jalan-jalan sama kakak kamu yang lain, biar papa gak ada yang ganggu waktu beresin rumah."





.



My Family [sungjake]Where stories live. Discover now