14. Telepati

443 69 14
                                    

A Frozen Flower

Story by zhaErza

Naruto by Masashi Kishimoto

INFO:
Status Kekuasaan:
Maharani Kaguya > Maharaja Sasori = Maharaja Indra (pemimpin dari tiga kerajaan Dewa) > Kerajaan Uchiha > Kerajaan Hyuuga = Kerajaan Uzumaki = Kerajaan Sabaku

.

.

.

Siang hari dengan cuaca agak berawan, terjadi sesuatu yang sangat menghebohkan di istana Merak, bahkan hingga ke istana pusat. Sang Putri Mahkota, tengah disandera oleh Sakura yang adalah istri Pangaran Sasuke. Semua orang berkumpul ingin membebaskan Hinata, tetapi terhenti dan tidak ada yang berani melerai lagi, sebab gadis yang akan segera menikah dengan Putra Mahkota Uzumaki itu tengah diacungi sebilah belati.

Entah apa yang tengah dipikirkan sang Putri, hingga berani mengambil tindakan demikian. Saat itu bahkan Sakura nyaris saja berhasil melarikan diri dengan masih membawa Hinata sebagai sandera, agar tidak ada yang berani mendekati atau menghentikan pelariannya ini. Namun, kedatangan Sasuke tanpa sepengetahuan Sakura, akhirnya bisa menghentikan penyanderaan Putri Mahkota.

Yang menyadari terlebih dahulu tentu adalah kalangan Keturunan Dewa, Raja Hiashi yang awalnya khawatir belati itu menggores kulit anaknya, bahkan kembali ke ruangan singgasana karena melihat kedatangan Sasuke. Semua yang ada di sana pun membubarkan diri, bahkan Sasuke yang tengah memeluk dan mengekang Sakura dari belakang menyuruh Putri Mahkota untuk pergi.

Dan di sinilah mereka sekarang, di tengah jalan dan beberapa meter dari pintu keluar istana pusat yang dijaga oleh pasukan prajurit.

Sasuke baru saja melepaskan ciumannya, mendapati wajah merah padam Sakura dengan mata membeliak, serta napas terengah adalah suatu kepuasan tersendiri baginya. Ia tersenyum sinis karena melihat para prajurit membalikkan tubuh ataupun kepala untuk menghindari keintiman suami-istri yang ditampilkan di tempat terbuka.

"Be-beraninya kau! Aku akan mencabik-cabikmu!"

Sakura yang telah mendapatkan tenaganya kembali, kemudian meneriaki Sasuke. Tentu saja, lantas Sasuke tertawa kecil dengan mencemooh.

"Aku sangat menantikannya, Istriku."

Melepas rengkuhan yang membelenggu itu, sekarang Sakura dipaksa untuk mengikut langkah Sasuke dengan telapak yang memegang erat pergelangan tangan.

Mendapati istrinya masih terus juga memberontak, Sasuke pun berhenti dan membalikkan badan, ia kemudian melepaskan genggaman tangan tersebut. Sakura nyaris berlari, dan Sasuke pun kembali menangkap pergelangan tangan dengan menarik sang istri dan mengangkat tubuhnya ke atas pundak.

"Huaaa! Apa yang kaulakukan, Keparat! Turunkan aku! Tolong aku, Ibuuuu!"

Membawanya ke istana Merak, ke ruangan pribadi, Sasuke lantas memasuki kamar dan mendudukkan Sakura di atas ranjang. Gadis itu langsung terlihat panik.

Menghela napas, sekarang Sasuke berlutut, guna untuk menyamakan tinggi mereka.

"Dengar, ayo kita buat ini menjadi lebih baik. Jadi, jangan terus berulah hingga membuatku marah, mengerti?"

Langsung saja Sakura menarik bantal dan menghantamkan ke wajah Sasuke. Laki-laki itu terlihat memejamkan mata, berusaha menahan amarah.

"Aku tidak akan pernah memaafkanmu, Sasuke."

Sakura kemudian menggeser duduknya, mundur dan mengangkat kedua kaki, ia lalu membaringkan tubuh menyamping dan membelakangi laki-laki yang telah menjadi suaminya. Sementara itu, Sasuke hanya menghela napas. Sebenarnya hubungan mereka memang akan sulit untuk dibenahi, tetapi ia tidak memiliki cara lain. Biarlah Sakura sendiri yang berjuang untuk menggapai takdir, menentukan apakah mereka memang bisa berdamai atau tidak.

A Frozen FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang