Zio arganta,pria yang baru lulus dari dunia sekolah ingin memasuki dunia pekerjaan dan juga perkuliahaan.namun sebelum itu ia harus memiliki kartu tanda penduduk(KTP) mengingat usia zio kini sudah 18 tahun.zio masih bingung apakah ia harus bekerja atau melanjutkan sekolah nya di perguruaan tinggi.dari usia remaja zio mengkagumi sosok pria tampan tinggi berkulit putih hingga tubuh berotot layak nya model.teman sebaya nya sangat tertarik dengan lawan jenis,tetapi zio lebih tertarik dengan sesama jenis.
Saat mengurus ktp di kantor desa ia bertemu dengan pria tampan bernama Ramlie,zio pun terpana melihat sosok pria tampan di hadapan nya.awal mula malu malu namun sang pria itu memperkenal nama nya ke zio,hingga pria itu tahu dan mengenal keluarga zio.
Ramlie Ardan,pria berusia 29 tahun bekerja sebagai pegawai pengurus surat surat kartu keluarga hingga kartu penduduk.ia gemar merawat diri nya mulai dari wajah,kulit serta tubuh nya yang kini berotot,setiap seminggu 2 kali ia merawat tubuh nya ke tempat gym,agar otot otot nya semakin kencang berisi.
"Perimisi..pak saya mau buat Ktp"
"Oohh..iya silahkan masuk"
"Baik pak terima kasih"
"Bisa saya lihat surat pengantarnya"
"Ini pak.."
"Oohh..kamu zio toh dari keluarga sanusi,saya kenal sama keluarga kamu loh"
"Masa sih..pak"
"Iya..bagaimana kabar keluarga kamu di sana"
"Baik..pak"
"Saya pikir kamu masih sekolah,ternyata sudah lulus iya"
"Hehe...iya pak baru lulus pisan saya hehe.."
"Ok dokumen lengkap,nanti kamu ke ruang photo iya,kamu bertemu sama pak johim,bilang saja mau photo untuk ktp"
"Baik terima kasih pak"
"Saya masih muda kok..kenalin nama saya Ramlie Ardan umur saya masih 29 tahun lajang"
"Wah saya pikir sudah berkeluarga"
"Terserah kamu saya mau di panggil apa asal jangan bapak,karna saya masih muda hehe"
"Mmm...baik..pak..eh..kak"
"Iya sudah kamu kesana gih,di luar sudah banyak yang ngantri"
"Ohh..iya..iya sudah terima kasih..pakk..ehh..kakak"
"Iya..zio..hati..hati iya salam buat keluarga kamu"
Setelah melakukan sesi photo,zio masih terbayang wajah ramlie yang tampan.senyum bibir nya yang merah membayangi pikiran zio.
"Cakep ganteng juga..putih..keren..eehh..kok aku jadi kepikiran bang ramlie terus iya"
Hingga malam hari zio bertemu kembali dengan Ramlie,zio yang sehabis dari warung Nasi tak menyangka bertemu dengan Ramlie dan mengajak nya menaiki motor,zio senang bisa dekat dengan Ramlie.
Aroma minyak wangi Ramlie sangat tercium,sesekali zio mencium punggung Ramlie,kedua tangan zio melingkar di Pinggang Ramlie.
"Zio..dari mana malam..malam begini
Keluyuran saja kamu""Habis cari makan bang zio lapar"
"Oohh..memang mamah kamu tidak masak hari ini"
"Masak sih bang tapi sudah habis"
"Ok.."
"Abang dari mana kalau boleh tahu"
"Oohh..abang abis dari gym zio"
"Hmm pantes....badan nya keren"
"Zio..zio..kamu juga bisa kok keren seperti abang,mampir ke kos aan abang dulu yuk..main..mau tidak kamu"