kecewa

261 25 0
                                    

Toktoktok

" Masuklah" ucap pemuda yg berada di dalam ruangannya

Tanpa basa-basi lagi haruto bergegas memasuki ruangan tersebut, ia melihat sosok lelaki yg ia panggil dengan sebutan hyung. Ia menghampiri lelaki itu lalu duduk dikursi yg berhadapan dengan guru tersebut

" Ini, bekal makan siangmu" ucapnya dengan memberikan paperbag berisi makanan " ayah menyuruhku memberikan ini padamu" sambungnya

" Terimakasih"

" Tentu saja, oh ya kau pulang dengan siapa nanti?" Tanyanya

" Sendiri, kenapa junkyu hyung?" Jawabnya dengan mengerutkan keningnya sehingga kedua alis tersebut hampir menyatu menjadi satu

" Ah tidak, aku hanya bertanya" jawaban tersebut keluar dengan senyuman yg menutupi rasa gugupnya.

Walaupun mereka terikat ikatan sebuah adik dan kakak tetap saja, hal itu tidak membuat kedunya menjadi sangat dekat. Entah karena haruto yg terlalu dingin atau junkyu yang terlalu gengsian. Dan salah satu penyebabnya ialah karena mereka jarang sekali bertemu bahkan dalam satu tahun mungkin hanya  empat atau lima kali bertemu, itupun jika ada acara makan malam keluarga

Setelah menyelesaikan urusannya mengambil makanan haruto bergegas pamit keluar ruangan, ia membawa makanan itu ke dalam kelas dan berniat memakannya disana.

Memangnya boleh makan dikelas ya? Haha kalian harus tau jika haruto itu sangat tidak suka keramaian apalagi dengan orang asing, dari pada makan dikantin lebih baik makan dikelas bukan

" Ini" haruto menyerahkan paperbag tersebut kepada yoshi yg tengah menyandarkan kepalanya di meja, saat suara berat itu terdengar ia langsung mendongakkan kepalanya untuk melihat sang pemilik suara

" Huh.. apa ini" dia bertanya tapi tidak membutuhkan jawaban, karena Disaat bertanya ia juga mengambil paperbag tersebut dan mengecek isinya. Aneh? Jangan heran

" Untukku?" Tanyanya dengan menunjuk dirinya sendiri

" Aish.. tentu saja tidak" haruto lantas mengambil kembali paperbag yg ia berikan tadi

" Huh.. lalu kenapa kau memberikannya padaku?" Yoshi kebingungan, bahkan ia bertanya dengan sangat polos. Bagaimana tidak ia bahkan memiringkan kepalanya dengan tatapan sendu

" Berhentilah bersikap polos seperti itu, aku bahkan tau kelakuan mesum mu" gerutu haruto dengan membuka kotak makanan tersebut.

Yoshi yg mendapat perlakuan seperti itu menjadi gemas sendiri. Bahkan ia sudah bertaubat untuk tidak mesum lagi, tapi ada apa dengan orang yg ada disampingnya ini? Apa ia ingin yoshi kembali mesum seperti dulu lagi

Merasa tidak nyaman karena diperhatikan dengan aneh oleh temannya, akhirnya haruto melirik sang pelaku dengan tatapan mengintimidasi. Namun ada yg aneh, biasanya yoshi akan kesal lalu mengoceh karena tatapan itu, tapi sekarang ia bahkan tidak berhenti dari aksi menatapnya

Ia menghela napas panjang" baiklah.. mari makan bersama"

" Hhe kau tau saja jika aku lapar" haruto mengangguk untuk membalas pernyataan itu " mari makan~" ucapnya dengan girang lalu memakan makanannya hingga habis bersama sang pemilik makanan tentunya

.
.
.

Hari ini adalah hari Minggu, dimana kita bisa menyibukkan dengan membahagiakan diri sendiri. Sama halnya dengan haruto ia sangat menantikan hari ini, dan hari ini ia ingin sekali mengajak papahnya  berjalan-jalan.

Namun hal yg mengecewakan harus ditelan bulat-bulat olehnya, dengan alasan hanbin harus bekerja lembur karena ada kerusakan diperusahaannya

Bayangan ketika ia mengajak papahnya pun masih terus melintas di benaknya, mungkin hal ini adalah hal biasa namun karena haruto terlalu berharap sehingga hal ini sangat menyakitkan untuknya

" Maaf haru, papah tidak bisa. Hari ini papah harus pergi ke kantor" jawab hanbin dengan tidak enak karena melihat wajah penuh harap dari anaknya itu

" Tapi pah.. , hari ini hari Minggu" bujuk haruto

" Papah benar-benar minta maaf nak. Minggu depan bagaimana?" Mendengar jawaban itu yg keluar dari mulut papahnya, ia lantas pergi meninggalkan hanbin yg masih merasa bersalah padanya

Ia sangat kecewa sehingga tidak bisa menahan air matanya, ia memasuki kamarnya untuk menenangkan diri. Namun bukannya tenang ia malah semakin menjadi dengan tangisnya

Hanbin sudah berangkat kekantor sesaat setelah haruto memasuki kamarnya, karna ia benar-benar harus pergi

Drrrttt

Ada telpon masuk, ia melirik sekilas siapa yg menelepon. Tertera disana dengan nama ayah

" Selamat pagi haru~ .. bagaimana kabarmu?" Ucapnya dengan girang diseberang sana. Setelah mengucapkan kalimat itu, ia mendengar isakan " haru? Anak ayah kenapa? Kamu nangis hm?" Sambungnya dengan sangat lembut

" Tidak" elaknya sedikit menjauhkan hpnya karena takut terdengar lagi jika ia masih menangis

" Hhe.. kamu tidak bisa membohongi ayah, mm.. bagaimana kalau kita pergi jalan-jalan?" Bujuknya antusias

" Aku sedang tidak ingin," jawabnya dengan lemas, namun disaat bersamaan ia mengingat sesuatu" tunggu, apakah ayah sudah pulang?"

" Tentu saja, ayah sangat merindukanmu, bagaimana? Apa mau jalan-jalan?" Tanyanya lagi untuk memastikan

" Tentu saja. Aku akan mengganti pakaian ku sekarang.. sampai jumpa ayah" sambungan itupun terputus karena sangat senangnya ia tidak memberikan izin kepada ayahnya untuk menjawab terlebih dahulu

Ia seperti seseorang yg akan bertemu dengan pujaan hatinya, memilih pakaian mana yg pas untuknya, sepatu yg cocok dengan pakaiannya dan parfum mana yg sangat disukai oleh orang yg akan ditemuinya.

Setelah satu jam memilih akhirnya ia telah memakai pakaiannya dengan sangat rapi dan terlihat sangat tampan.

" Yaampun aku berasa mimpi, aku benar-benar merindukanmu ayah, tapi kenapa ayah kris sudah pulang? Bukannya bulan depan ya?" Gumamnya,

FAMILYWhere stories live. Discover now