STORY 16
Sudah jatuh, tertimpa buah durian juga, mungkin itu pepatah yang tepat untuk Gaudi.
Tepat dimalam ulang tahunnya yang ke-30 tahun, ia bukannya dilamar malah mendapat surat undangan pernikahan dari pria yang selama tujuh tahun ini dicintain...
Jangan lupa berikan banyak cinta untuk cerita ini yaa
he looks so fine!
Awalnya biasa aja tapi lama-lama nulis karakter Egin bikin gue ikut jatuh cinta sama Eginnya, kalian juga gak?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jujur saja sepanjang pembahasan pekerjaan dengan Ragas, Gaudi merasa risih karena Egin yang gelenjotan di lengannya padahal semula hanya merangkul pundak. Ajak ngelunjak bocahnya! Mau Gaudi musnahkan bocah satu ini tapi mana mungkin dia melakukan itu di depan Ragas.
"Jadi kamu paham kan Di maksud saya? Saya minta tolong kamu cari karyawan perempuan yang punya visual menarik dan cocok terlibat di iklan, mewakili tim kamu. Nanti dari tim lain juga saya rekrut." saat bilang begitu, Ragas melirik Egin yang menyandarkan kepalanya di pundak Gaudi. Ia tidak tahu kalau adik iparnya itu sama menyebalkankannya dengan istrinya. Paling nggak harus tahu tempat kalau mau gelenjotan manja ke Gaudi.
Gaudi membaca rancangan promosi iklan di ipad yang Ragas pegang. Sejak tadi keduanya sedekat ini, harusnya Gaudi deg-degan, tapi karena ada Egin dia jadi pingin cepat-cepat keluar dari ruangan Ragas.
"Huamm~" Egin yang menguap lebar mencuri perhatian Gaudi.
Gaudi mentolehkan wajah padanya, memberikan tatapan ingin membunuh Egin.
"Ngantuk sayang," adunya seraya menutup mulutnya yang menguap.
"Masih pagi sudah ngantuk, cacingan kamu?" respon Gaudi membuat Ragas hampir ketawa mendengarnya. Ia banyak mendengar dari karyawan lain kalau Gaudi segalak itu, tapi dia baru menyaksikan sendiri bagaimana galaknya Gaudi padahal selama ini di depannya baik-baik saja tuh. Gaudi selalu anggunly dan slay.
