"Just leave me! Both of you!" Teriak Sky kepada dua orang pria dibelakangnya yang mengikuti dirinya sedari tadi. Sekarang mereka bertiga sudah kembali ke mansion milik wanita itu setelah pertikaian yang cukup panas di Club tadi.
"Sky, kamu terluka." Adam mencekal tangan Sky dan langsung dihempaskan oleh wanita itu.
"Leave me alone!" Sky menatap Adam dengan tajam yang mampu membuat pria itu menghela napas melihat wanita dihadapannya begitu keras kepala. Apalagi Sky sedang dalam keadaan mabuk, yang membuat emosi wanita itu tidak dapat terkontrol.
"Please. Just leave me." Sky kembali membalikkan badannya lalu berlari menaiki tangga mansion menuju kamar pribadinya. Efek dari wiski dan tequila yang ia minum membuat badannya terasa panas seperti terbakar, apalagi saat ia melihat Adam memukul pria asing itu hingga tidak sadarkan diri di Club membuatnya sangat marah, Adam bisa saja mmembunuh, padahal Adam dan Echo hanya datang menolongnya.
"She's your responsibilty, Echo. Aku tidak ingin hal ini terjadi lagi." Adam menatap pria dihadapannya dengan serius.
"Ya, Adam. I'm sorry. Aku ketiduran." Jawab Echo dengan nada tidak enak. Memang tugasnya lah menjaga Sky selama 24 jam, tetapi kali ini ia begitu ceroboh.
"Aku akan kembali besok pagi. Jika terjadi sesuatu, just call me." Adam menepuk pundak Echo sekali dan pria itu hanya mengangguk pelan.
Sementara itu, Sky yang sudah berada di dalam kamar membuka semua pakaian yang ia kenakan lalu berlari menuju kamar mandi dan menyalakan guyuran shower.
Ia berdiri tepat di bawah shower itu untuk menghilangkan rasa panas yang menjalar dalam tubuhnya. Sudah beberapa menit tetapi rasa panas itu masih saja menggangu. Sky memutuskan untuk duduk dan memeluk kedua lututnya dibawah guyuran air dingin itu dan berharap panas dalam tubuhnya segera menghilang.
Sky mengusap wajahnya dengan kasar karena mengingat ia sudah membentak Adam. Padahal pria itu hanya bermaksud baik menolongnya, mungkin saja jika Adam dan Echo tidak datang dalam waktu yang tepat, entah apa yang akan terjadi pada dirinya.
Sky meringis merasakan perih pada pelipisnya yang mengeluarkan darah. Sudah dipastikan luka tersebut akan membengkak dan memerah keesokan harinya.
Setelah merasakan suhu tubuhnya sudah mulai stabil, Sky memutuskan untuk bangkit berdiri lalu mengeringkan tubuhnya sebelum ia menggigil kedinginan dan kembali memakai piyama tidurnya.
Sky berjalan keluar dari kamar mandi lalu berbaring di atas kasur dan berharap ia bisa tertidur setidaknya minimal tiga jam, seperti biasa.
Ya. Only three hours! Karena Sky biasanya selalu terbangun karena mimpi buruk dan yang anehnya, mimpi buruk itu selalu berulang hampir setiap malam. Kalian tahu bukan mimpi buruk apa yang dialami oleh Sky? Yap! Kejadian naas itu selalu datang di mimpi Sky seperti rekaan potongan film horror.
Sky akhirnya memutuskan memejamkan matanya dan berharap mimpi buruk itu tidak datang lagi.
But yeah....
Setelah beberapa jam, Sky terbangun karena mimpi itu lagi-lagi datang dalam tidurnya.
Nafasnya menjadi tidak beraturan dan buliran air mata itu terjun bebas dari matanya. Sky terisak pelan karena merasakan mengapa dunia begitu kejam padanya? Is she did something wrong? Kenapa semua kejadian yang terjadi harus ia yang alami?
Sky mengusap air matanya dengan kasar lalu menatap jam di atas nakas tempat tidur. It's 7.30 AM now!
Jika kalian pikir Sky bangkit dari tempat tidur, kalian salah besar! Sky kembali berbaring dan memutuskan mengecek ponsel miliknya dan melihat ada beberapa e-mail dari perusahaan berisi dokumen yang harus ia kerjakan, tetapi she's too lazy.
YOU ARE READING
Depth Of Despair | on going ✨
ChickLitDARK ROMANCE WARNING 21+ *** Skylar Kennedy adalah pengusaha sukses di benua Amerika yang terkenal karena keluarganya terbunuh secara misterius. Akibat dari pembunuhan keluarganya tersebut, Skylar menjadi depresi dan kepribadiannya berubah total men...
