{WN} Versatile: Alternate World [Drop]

Chapter 110

Aku meregangkan tubuhku setelah bangun di dalam Reality Verse. Itu cukup sulit tetapi menyenangkan, dan aku bisa merasakan bahwa tubuhku semakin kuat seiring berjalannya waktu. Aku belum benar-benar mencoba banyak berolahraga tetapi lenganku mulai membentuk otot tidak seperti ketika aku belum mulai bermain Alternate World. Sama seperti di timeline sebelumnya, memainkan game ini setara dengan pergi ke gym.

Aku terus meregangkan tubuhku sebelum memeriksa apakah kemampuanku telah tumbuh. Meskipun aku tidak begitu rajin berlatih kemampuan ini, aku masih berhasil tumbuh sebanyak ini. Kekuatan dan aliran manaku mengalir secara teratur. Tidak lama lagi, aku akan dapat menggunakan Kekuatan Mendadak lagi dalam waktu singkat, tidak seperti ketika aku memiliki fondasi yang terlambat dengan tubuhku.

Setelah memeriksa, aku harus mandi, aku berbau keringat dan mandi membantuku sedikit lebih dingin. Setelah itu, aku memakai seragamku dan membuka pintu kamarku. Aroma masakan Dolly... ahem... Riko tercium di sekitar rumah. Dari apa yang dia masak, aku benar-benar dapat mengatakan bahwa bau ini sebenarnya sangat luar biasa.

Ketika aku tiba di area dapur, aku terkejut melihat Suhei dan Pandora bersama. Sangat jarang melihat Suhei tanpa terlalu dini di tempat kerja.

"Oh, hai Suhei, selamat pagi. Jarang sekali kau ada di sini," kataku pada Suhei sambil menarik salah satu kursi dan duduk di sebelah Pandora.

"Pagi Manato, ya. Aku mendapat liburan satu minggu yang diberikan kepada bosku karena aku sangat pekerja keras dan kesepakatan dilakukan dengan baik olehku sehingga dia cukup murah hati untuk memberiku liburan. Sekarang, aku bisa mengurus Pandora lebih banyak. Jadi gimana sekolahnya?"

"Baik-baik saja, tidak begitu membosankan dan tidak begitu menyenangkan, hanya netral," kataku acuh tak acuh.

"Sarapan sudah siap!" Riko membawa makanan yang dia buat. Itu benar-benar nasi goreng dan ayam goreng yang direndam dalam saus lada. Semua makanan berminyak tapi baunya sangat enak dan perutku yang kosong mulai mengomel setiap hari.

Kami dengan senang hati memakan makanan yang dibuat Riko. Selain fakta bahwa Riko pandai membuat makanan, dia juga cukup berbakat dan kaya. Dia akan menjadi istri yang baik di masa depan dan aku pikir aku mendapatkan petunjuk dari orang lain sebagai suaminya di masa depan setelah aku berhasil mencegah tragedi itu.

Setelah sarapan, kami memutuskan untuk pergi. Tidak ada yang tersisa di rumah karena Suhei dan Pandora akan pergi ke tempat lain. Riko dan aku memutuskan untuk bergegas ke sekolah agar tidak terlambat. Dalam perjalanan, layar lebar di gedung-gedung menayangkan iklan Reality Verse dan perluasan Alternate World. Selain itu, kemunculan warnet untuk penggunaan Reality Verse publik kini juga dibuka untuk orang-orang yang tidak mampu membeli kapsul. Aku cukup yakin setelah event Expansion di Sandurk, seluruh game akan dipadati pemain.

"Wah, Reality Verse tidak lagi mahal seperti saat pertama kali muncul," komentar Riko saat melihat iklan tersebut.

"Tentu saja, jika Reality Verse sulit untuk dibeli begitu lama, tidak ada orang yang akan membeli dan Alternate World akan menjadi stagnan. Ini hanya disebut taktik bisnis. Individu kuat lainnya akan segera berinvestasi dalam permainan sehingga semua kerugian yang mereka dapatkan selama masa promosi ini akan diperoleh lagi tetapi berlipat-lipat," kataku.

"Hmm, kau tahu banyak ya?"

"Tentu saja, permainan ini bukan hanya permainan bagiku, ini adalah bisnis yang serius dan aku tidak boleh kalah begitu saja. Karena itulah aku bekerja keras," aku menggelengkan kepala.

"Kenapa levelmu begitu tinggi dalam game? Kelas versatile mungkin kuat tetapi kecepatan leveling mereka sangat lambat, kenapa levelmu begitu tinggi sekarang?" tanya Riko. Dia penasaran, tapi itu bukan rahasia lagi.

"Memang, kelas Versatile jelas merupakan kelas leveling paling lambat tetapi tidak benar-benar demikian. Kelas Versatile dirancang untuk menangani bos dan monster lain sendirian sehingga pemain yang setara dengan pohon keterampilan Versatile membutuhkan kelompok untuk dihancurkan. Itu cukup jelas jadi pada awalnya, aku membunuh monster yang lebih tinggi dari levelku. Karena game ini jelas memiliki statistik hanya untuk desain dan sebagian besar menggunakan kekuatan kehidupan nyata pengguna, aku memanfaatkannya."

"Kekuatan kehidupan nyata?" Riko jelas bingung.

"Kemampuan utamamu dalam kehidupan nyata, semakin baik tubuhmu dalam kehidupan nyata, semakin baik yang kau lakukan dalam permainan. Juga, apakah kau memperhatikan bahwa tubuhmu jauh lebih kuat sejak kau mulai bermain Alternate World?"

"Ah? Sekarang setelah kau menyebutkannya..." Riko mengepalkan tinjunya dan membukanya lagi, "Aku memang merasa lebih kuat!"

Kami mengobrol sebentar sampai kami tiba di jalan tempat Janus menunggu. Wajahnya yang menyeringai terlihat jelas meski kami masih jauh darinya.

"Hai teman-teman!" Janus melambai pada kami.

"Oh, hanya Janus..." Riko memasang wajah muram.

"Ayolah, Riko, apa kau tidak merindukanku? Sudah sehari sejak kita bertemu! Ayo, beri cinta!~" Janus lalu cemberut dan mendekati Riko seperti sedang berciuman.

Dengan pukulan keras di perut, wajah Janus yang menyeringai berubah muram tapi dia tersenyum.

"OW~ Pukulanmu... semakin kuat... seiring berjalannya waktu..." Janus menyeringai. Aku bertanya-tanya bagaimana Janus bisa menahan pukulan itu. Dia masih bisa tersenyum seperti itu dengan rasa sakit di wajahnya.

Saat kami hampir mencapai sekolah, aku melihat dua wajah yang paling aku benci. Orang-orang itu adalah target balas dendamku di timeline ini karena mereka adalah orang-orang yang berhutang banyak padaku. Kazuki Sakatsushi dan Akari Takazuchi. Oh iya, aku baru ingat kalau Kazuki akan masuk game minggu ini. Setelah aku menyelesaikan permainan, aku akan berurusan dengan orang ini. Ini adalah kesalahannya. Aku tidak bisa menghentikan balas dendamku!