Bagian 9

6.6K 912 70
                                    

SEBENARNYA Taeyong penasaran tentang latar belakang Jaehyun, kenapa lelaki Jung itu bisa masuk ke dalam penjara lalu menjadi tamu VIP dan pemimpin, bahkan ditakuti oleh sipir serta kepala sipir, bukankah aneh? Hanya saja, Taeyong tidak dapat mencari tahu karena ia tidak memiliki koneksi apapun, bertanya pada Johnny pun pasti akan sia-sia.

Maksudnya, siapa Jung Jaehyun ini? Hingga semua orang takut padanya dan lelaki itu dapat melakukan hal keji di dalam penjara seperti pembunuhan berencana. Jika semua kelakuan Jaehyun sampai di telinga jaksa, apa mungkin Jaehyun akan segera diberi hukuman mati?

Namun tentu saja Taeyong tidak berani mencoba melaporkan apa yang Jaehyun lakukan di dalam penjara, ia pasti akan mati sebelum jaksa berhasil melakukan investigasi! Taeyong masih ingin hidup, keluar dari penjara sialan ini lalu kembali ke kehidupan lamanya.

"Taeyong?"

Terdengar suara Johnny yang memanggil namanya, tapi Taeyong masih menutup mata dan enggan menjawab. Tawaran yang ia buat bersama Jaehyun kemarin membuatnya gelisah tanpa alasan. Seharusnya Taeyong tidak mengatakan bahwa ia bersedia melakukan apapun, itu sama saja seperti bunuh diri.

"Kau mau sarapan tidak? Yuta membawa roti dan susu." ujar Johnny seraya berjalan mendekati ranjang Taeyong, ia duduk di sisi ranjang seraya menaruh satu roti cokelat dan susu, "selain itu, Jaehyun juga menyuruhmu datang ke ruangannya setelah sarapan. Bangunlah, sebelum Jaehyun mengamuk."

Detik itu juga kelopak mata Taeyong langsung terbuka dan menatap Johnny yang tersenyum padanya. "Apa yang akan kau lakukan hari ini?"

"Bekerja." jawab Johnny santai, ia membuka bungkus roti dan memasukannya ke dalam mulut, "karena Jaehyun tidak memiliki jadwal apapun jadi aku harus bekerja bersama yang lain."

"Bekerja apa?"

"Memasang sol sepatu dan mengolah pupuk." Johnny mendengus, "sebenarnya aku tidak menyukai pekerjaan ini, tapi aku tidak dapat menolak karena Jaehyun yang menyuruh."

Taeyong mengangguk mengerti lalu mendudukkan dirinya dan membuka segel botol susu yang diberikan oleh Johnny; meneguknya perlahan. Jika ia masih berada di dalam sel lamanya, mungkin Taeyong tidak akan bisa sarapan seperti ini, hanya makan siang dan makan malam.

"Apa kau tahu apa yang akan Jaehyun lakukan padaku?"Taeyong bergumam, ia menatap Johnny yang kini juga menatapnya.

Otomatis Johnny menggeleng. "Entahlah, memangnya apa yang pernah Jaehyun lakukan padamu selama ini?"

Mengingat bagaimana lelaki bermarga Jung itu menitahkan Taeyong untuk memberi oral membuatnya sedikit mual, bajingan! Mana mungkin Taeyong memberi tahu Johnny bahwa ia sempat memasukkan penis Jaehyun ke dalam mulut, itu menjijikan.

"Melukaiku." jawab Taeyong pada akhirnya. Bukankah benar? Selama ini Jaehyun hanya melukainya, membuat tulang di tubuhnya patah dan retak tanpa rasa iba.

Johnny meringis, ia menepuk pelan bahu Taeyong. "Semoga kau baik-baik saja, aku harus pergi untuk bekerja. Jika Jaehyun melukaimu, Ten pasti akan segera melakukan pertolongan pertama."

Setelah mengatakan itu Johnny mengetuk pintu sel nya, membuat sipir yang sedang berjaga di depan membukakan pintu dan meninggalkan Taeyong sendirian di dalam kamar yang dingin.

Tangan Taeyong sedikit bergetar, ia semakin gelisah, sebentar lagi Taeyong harus menemui Jaehyun. Bagaimana ini?! Tulang rusuknya saja masih terasa sakit bila ia banyak bergerak, bagaimana jika Jaehyun membuatnya melakukan sesuatu yang dapat memperparah kondisinya?

Taeyong menghirup napas dalam lalu meraih roti dan memakannya dengan tergesa, di dalam hati ia berharap semoga Jaehyun tidak memperparah kondisinya ini. Taeyong ingin cepat pulih agar dapat melakukan tugas sebagai narapidana yang teladan.

Prison《Jaeyong》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang