Perfectly Hot - 9

3.1K 65 37
                                    

Malam ini gue cuma tiduran aja di kasur. Benar-benar hari yang buruk. Bisa-bisanya ada lelaki yang punya sifat seperti itu. Pantas saja kalau Alsey mati-matian maksa gue. Ternyata tipe cowok bajingan.

Gue hanya jadi menyesal sudah ciuman sama dia. Bahkan gue juga nyesel udah berharap yang gak-gak ke dia. Meski semua itu belum gue ucapkan dan masih dalam pikiran gue.

Gue mem-bolak-balikan badan. Sekarang udah pukul 2 malam dan gue belum ngantuk. Hah! JJ menyebalkan, bisa-bisanya otak space pas-pas an gue inget dia terus dan cepet banget ngelupain pelajaran. Fuck!

J? Bisa gak sih lo ninggalin kepala gue sebentar aja? Gue pengen tidur!

Denga terpaksa akhirnya gue bangun dan cari obat tidur gue. Masalahnya kalo sekarang gue gak tidur besok gue bakal di hukum. Gimaa kabar 'Elena si Nerd' kalau gue sampai di hukum!

Gue menemukannya dan akhirnya gue minum obat itu lalu menyimpan kembali sisanya. Gue kembali kekamar dan merebahkan diri.

Gue gak sadar gimana akhirnya gue kemarin tidur dan sekarang udah jam 6 pagi. Well, I should thanks my sleeping pills.

Dan pagi ini yang paling mengejutkan adalah orangtua gue pulang. Akhirnya mereka mampir melihat anaknya. Gue mendengar mereka saling berbicara di ruang tengah ketika gue turun mau ambil minum.

"Baby? Kamu udah bangun?"

"Seperti yang mama lihat," ucap gue sambil berlalu ke dapur.

Bukannya gue gak ada respect sama mereka tapi karena gue haus jadi mau ambil minum dulu terus gabung sama mereka. Sampai di dapur gue ambil gelas dan mengisinya dengan air hangat. Gini-gini bagi gue tubuh sehar tuh nomor satu. Biar dapet sex yang nikmat juga tentunya. Well, tubuh sehat tuh kayak salah satu rules-nya.

Anyway, setelah mengambil minum gue kembali ke ruang keluarga dan duduk di tengah-tengah orangtua gue. Tangan Papa gue mengelus kepala gue saat gue minum air.

"Kamu gak sekolah?"

"Sekolah Pa, masih jam segini."

"Emang berangkat jam berapa?"

"Delapan."

"Siang banget dek?"

"Hehe males ikut upacara, Ma."

"Jangan berangkat jam delapan dek, ayok jam setengah tujuh Papa anterin."

"Yahhh masak setengah tujuh Pa! Pagi banget! Guru-guru masih pada tidur jam segitu mah!"

"Hush! Di bilangin orangtua juga!"

"Yaayayyaa."

"Yaudah sana siap-siap."

"Iya Papaa bentarr!"

"Udah jam 6 dek."

"Astagaaa!"

Akhirnya gue pun beranjak dan masuk ke kamar. Jika kalian pikir gue akan langsung mandi, kalian salah. Gue merebahkan diri lagi dan meraih HP. Dari semalam gue menghindari HP, yahh itu alasannya. Benar saja, baru gue nyalain HP langsung masuk notif yang tak terkira banyaknya. Alsey. Nama itu yang mendominasi ruang panggilan.

Gue sebenarnya masih bingung sama pikiran gue sendiri. Satu sisi gue suka sama JJ, well, gue gak akan bohong gue gak suka dia. Hanya saja sikap dia ke gue sama sekali gak menunjukkan rasa suka atau pun punya connection sama gue. Entahlah. Apa gue sama Alvaro aja ya?

Gue tau gue udah persis jalang sekarang, tapi yaa mau gimana lagi, gue gak bisa hidup tanpa ada jantan di samping gue yang betina. Masalahnya sulit banget buat dapat fell yang sama seperti yang gue dapat ke JJ.

Perfectly HotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang