chapter 16 [ Mati Lampu ]

5.3K 634 197
                                    

- happy reading -

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

- happy reading -

Sudah sejak sore hari ini listrik padam di daerah rumah Johan dan hingga saat ini pun listrik tak kunjung hidup.

Karena pemadaman listrik Johan memperbolehkan para pekerja di rumah nya untuk pulang ke rumah masing masing. Jadi di rumah Johan hanya ada diri nya dan ketiga anak nya.

"PAPAH MANDI NA GIMANA INI? " Tanya Naka dari tangga, di bahu kanan Naka terdapat handuk berwarna pink favorit nya.

"Yo tinggal mandi loh."

"Gelap tuh, ndak kelihatan apa-apa." Ujar nya.

Mars menghela nafas lalu menjawab, "salah siapa dari tadi engga mandi kamu Na, giliran udah magrib baru mau mandi."

"Naka masih capek tadi." Naka menjulurkan lidah nya pada Mars lalu kembali ke lantai atas.

Di kamar nya sudah ada Haka yang sedang menatapi lilin yang menyala.

Sama seperti Naka, di salah satu pundak Haka terdapat handuk berwarna biru langit. Mereka berdua berniat untuk mandi tapi kedua nya mengurungkan niat nya.

"Gimana kata papa Na? " Tanya Haka.

"Ya tinggal mandi aja kata papah." Naka duduk di samping Haka.

"Masa ndak mandi? Kan bauk kecut nanti." Haka mencium ketiak nya.

Benar saja, aroma nya sangat tidak sedap.

"Ya udah Bawa lilin na di kamal mandi, nanti gantian yang pegang lilin na." Naka memberi ide.

Haka mengangguk setuju dengan ide kembaran nya.

▪ ▪ ▪

"HAKA NAKA MARS, AYO SHOLAT ISYAK!! " Teriak Johan.

Entah kemana dua bocil dan sang kakak nya berada, ketiga nya sejak tadi tidak terdengar suara nya, seperti di telan bumi.

Keadaan rumah yang gelap membuat Johan kesusahan mencari para kecebong nya. Ia mengandalkan suara nya untuk mencari anak nya.

"HEH, KALO DI PANGGIL TUH NYAUT!! " Johan kesal.

Krieett....

Pintu depan rumah terbuka.

Johan mengalihkan pandangan nya pada pintu depan, disana ada Mars yang baru saja masuk dengan pakaian basah kuyup.

HAKA NAKA [ belum di revisi ]Where stories live. Discover now