👠 Cincin Matahari 👠

19.4K 4.6K 1.4K
                                    

🎼 UNTIL I FOUND YOU~HEAVEN

ABSEN DULU YOK!!

Udah part 34, gak berasa bentar lagi mau tamat hihiw

Part ini panjang, ayo rajin komen ✊😁

Part ini panjang, ayo rajin komen ✊😁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tolong lihat gue juga, gue emang baik ke semua orang tapi belum tentu gue suka semua orang yang gue baikin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tolong lihat gue juga, gue emang baik ke semua orang tapi belum tentu gue suka semua orang yang gue baikin."

Pipi Gaudi yang sudah merona karena malu tertutup oleh cahaya jingga dari matahari yang tenggelam indah di depan mereka.

Rasanya Gaudi ingin meledak karena rasa senang yang tidak tertahankan. Arghhh! Bagaimana bisa laki-laki yang lebih muda darinya ternyata semenarik ini.

"Kenapa buang muka Mbak?" tanya Egin, mendapati Gaudi sedang melarikan diri dari tatapan matanya.

Gaudi menelan salivanya, ia menarik tangannya dari pasir.

"Gapapa, saya cuma malu aja, belum pernah ada laki-laki yang ngomong gitu sama saya sebelumnya." Gaudi tersenyum miring.

"Eh masa sih? Cantik gitu masa gak ada yang pepet?"

Gaudi menggeleng. "Deketin ada, tapi gak sampai pacaran. Mereka cuma tertarik sama fisik saya, setelah tahu sikap dan prinsip yang saya pegang, mereka mundur. Haha lagian mana ada laki-laki yang mau punya istri yang mentingin karir dan nggak mau childfree." kata-kata Gaudi terdengar sangat hilang harapan.

"Saya mau."

Gaudi dibuat lebih malu ketika secara refleks ia menoleh pada Egin yang sedang tersenyum memandanginya.

"Saya bilang, saya mau kok. Saya suka cewek pekerja keras."

"Tapi..."

My "Minyak Telon" Hubby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang