Part 6

3K 347 19
                                    

Jingga mematut dirinya depan cermin sambil menyisiri rambutnya yang basah. Di wajahnya tak ada lagi polesan make up sehingga terlihat lebih segar karena beberapa menit lalu sudah membersihkan sekujur tubuhnya dengan air mengalir. Mendengar suara pintu bathroom terbuka kian membuatnya serba salah.

Laki-laki yang hanya mengenakan handuk di pinggul lebarnya berjalan menuju lemari pakaian untuk mengambil baju ganti beserta perlengkapan ibadah. Tanpa sepatah kata, lelaki itu berjalan ke luar kamar. Cukup lama ia baru kembali dengan tubuh yang sudah terbalut piyama warna khaki.

Biru tak menggubris sama sekali wanita yang masih duduk di kursi rias. Ia mendekat ke arah tempat tidur yang ditaburi varian bunga cantik nan wangi. Biru berdecak, lantas menyibak kelopak yang bertumpuk di atas kasur hingga jatuh bertebaran di lantai. Merasa sudah cukup nyaman, baru kemudian Biru membaringkan tubuhnya dengan posisi membelakangi Jingga yang tergugu di tempat. Sekian lama suasana hening, akhirnya deep voice itu lebih dulu terdengar masih dengan posisi memunggungi.

"Mau sampai kapan duduk di situ?"

"Hem."

"Aku tau ini belum terlalu malam, tapi aku bener-bener ngantuk dan capek banget."

"I-iya ... Mas." Jingga menggigit bibirnya karena mulai berani menerapkan panggilan 'Mas' sesuai instruksi Iris meski belum mendapat persetujuan dari sang empunya.

"Nanti tolong matikan lampunya. Aku nggak bisa tidur kalo ruangan masih terang." Biru membalik badan sejenak--membidik tajam netra cokelat wanita yang tengah ketar-ketir berduaan dalam ruangan private. "Malam ini kamu bebas tugas melayaniku. Aku lagi nggak selera ngelakuin kegiatan ranjang karena bayang-bayang Iris masih kuat banget di pikiranku," imbuhnya terus terang.

Tanpa menunggu jawaban sang wanita, Biru sudah berbalik badan sambil memeluk guling. Jingga mengembuskan napas lega karena sesungguhnya ia sendiri masih belum siap menunaikan tugas malam pertama pada laki-laki yang menikahinya.

Ada dua kegiatan yang mereka lewatkan, selain ritual penyatuan diri, keduanya juga melewatkan ibadah bersama karena saat ini Jingga telah memiliki Imam yang akan membimbingnya menuju jalan lurus--penuh ridha Illahi. Nyatanya, mereka layaknya orang asing yang terjebak dalam skenario cerita tak berujung dan melakukannya masing-masing.

Sebelum berbaring, Jingga menolah pada layar ponsel miliknya yang bergetar di atas nakas. Ruangan gelap membuat benda pipih itu bersinar terang. Segera meraihnya supaya cahayanya tidak mengganggu laki-laki yang berbaring di sampingnya. Jingga tersenyum getir setelah membaca pesan yang dibubuhi emoticon senyum dari wanita pertama suaminya.

[Jangan lupa, selesai jamaah langsung ritual inti]

Bingung harus menjawab apa, Jingga hanya membalas dengan emoticon yang sama. Detik berikutnya menonaktifkan data seluler, lantas berbaring saling membelakangi. Walau sulit, Jingga berusaha memejamkan mata menuju mimpi semu. Esok, ia akan dihadapi dengan tugas negara sebagai seorang istri.

***

Sudah rutinitasnya, sebelum panggilan ibadah pagi berkumandang Jingga memulai aktivitas harinya. Namun, kali ini sepertinya Jingga merutuki kebiasaannya karena ketika membuka mata, sepasang manik pekat tengah menghunus tajam tepat ke dalam bola matanya.

Dengan posisi masih berbaring dan tubuh tegap di atas mengurung dirinya, membuat pacuan jantung Jingga ingin meloncat keluar. "Mas Biru ..."

Melihat ukiran senyum di sebelah sudut bibir laki-laki itu makin membuatnya takut. Jingga juga merasakan sesuatu yang mengeras mengenai pangkal pahanya. Dan ... kabut gelap telah menyebar di pupil mata lelakinya.

"Layani aku sekarang!"

Sontak, kedua bola mata Jingga membulat kaget. Baru menyadari jika selimut yang menghangatkan tubuhnya semalaman telah raib entah ke mana, bahkan gaun tidur yang digunakan telah tersingkap memperlihatkan pahanya yang mulus tanpa cela.

"Mas Biru ...," cekatnya ketika tubuh gagah di atasnya terus merangsek.

Tanpa tahu malu, Biru menggesek-gesekkan miliknya yang telah siap tepat ke bagian celah intim Jingga yang masih terlapisi kain.

.

Cut cut cut cut ✂️🔞🔞✂️
Monmap ada sensor, bikos rada eksplisit
Gapapa ya sedikit yang penting masih diposting intinya jadi bakalan tetep nyambung ke part selanjutnya..

Part lengkap bisa dibaca di Karyakarsa ✅

.
.
.

Aliceweetsz || Jumat, 30 September 2022

(Bukan) Istri KeduaWhere stories live. Discover now