dua ; tentang rumor

320 35 3
                                    

Semoga suka~

Semoga suka~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Katanya kalau jodoh itu memiliki kemiripan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Katanya kalau jodoh itu memiliki kemiripan. Namun Gita tidak menemukan sisi itu dalam diri seorang Kalyana Zanitha dan Hardan Adimasatya.

Gadis jakung dengan dua kelopak mata lebar, proporsi tubuh idaman, tahi lalat di bagian bawah bibir sebelah kiri, dan juga surai hitam legam sebatas punggung yang sangat tebal dan terlihat sehat. Ia berkepribadian tenang nan anggun yang membuat sosoknya disebut sebagai idaman para pria. Sungguh berbanding terbalik dengan karakter Hardan yang berisik dan banyak tingkah.

Membicarakan mereka berdua, membuat Gita teringat akan rumor yang ia dengar beberapa hari lalu. Sebuah rumor yang terasa seperti sebuah kebongan bagi dirinya, namun tak dapat ia tampik begitu saja. Maksudnya, bagaimana ia tidak merasa curiga kala rumor itu menyebar luas di kalangan mahasiswa dan mahasiswi di kampus mereka?. Gita menggeleng kecil kemudian pandangannya kembali teralihkan pada Kalya.

Usai berpamitan pada seorang wanita paruh baya, Kalya terlihat berjalan di koridor yang mengarah ke sebuah kantin. Gita yang melihatnya berniat untuk mengikuti, namun langkahnya terhenti kala dirinya melihat sesosok pria menghampiri Kalya. Tanpa perlu melihat dari jarak dekat, sudah dapat dipastikan bahwa lelaki itu adalah Hardan. Postur tubuh pria itu telah menjawab rasa penasarannya, sebab Gita tahu tanpa harus mencari tahu.

Napasnya tercekat kala dirinya melihat sepasang lelaki dan perempuan itu saling melontar canda kemudian diakhiri dengan elusan penuh kasih sayang yang didaratkan Hardan pada pucuk kepala Kalya.

Tentu aksi tersebut menjadi pemandangan baru bagi Gita. Ia memang sering melihat Hardan melakukannya dengan banyak kekasihnya dulu, tetapi entah mengapa saat Hardan melakukannya pada Kalya, ia merasa sangat marah?.

"Lho mbak belum pulang?"

Gita mengalihkan pandangannya dari Hardan dan Kalya untuk menangkap seorang gadis mungil dengan kulit sepucat salju yang tengah mengulas sebuah senyuman kepadanya. Ia pun menggeleng kecil.

"Kenapa? Ada yang ketinggalan?" tanya gadis itu lagi, Gita kembali menggeleng.

"Nggak Wid, aku emang belum pengen pulang kok,"

RUMORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang