Extra Part

2 1 0
                                    

Galaxy High School, Semester 1 2022.

Pemuda tampan itu melangkah sambil menenteng tas nya. Mengelap keringat dengan handuk kecil miliknya tak menghiraukan bisik-bisik disekitar.

Menuju ke tempat dimana orang-orang tengah berkumpul dengan begitu rusuhnya. Tak memedulikan sekeliling mereka yang mulai terganggu.

"Astagfirullah.... rusuhnyaaaa!!!!!" ucapannya membuat semua orang menoleh.

Tapi kemudian sibuk sendiri lagi.

Dia mendelik. "Lah, njirr?? Ini gua gak dianggep?!"

"Lu siapa?!" seharusnya sudah bisa ditebak pertanyaan ini dari siapa.

James mengusap rambutnya. "Manusia yang paling ganteng," katanya percaya diri.

Raut Susan makin suntuk. Galih sendiri sudah menjulurkan tangannya mendorong muka James menjauh tapi tangannya ditepuk seseorang.

"Lat! Apa sih, ih.. Jangan gitu!" protes Helena tak terima kekasihnya dianiaya.

Galih melengos, Susan memutar bola mata. Pasangan ngegas itu sama-sama menatap keduanya jengah.

"Bucin!" cerca keduanya kompak.

Sekarang gantian James dan Helena yang jengah.

"Yang kisah asmaranya dipenuhi dengan adu urat dan umpatan semata mah beda!" James mencibir sebal.

"Ati-ati, James. Bucin terus nanti putus!" sahut Haechan yang duduk disamping Naya sambil senyam-senyum.

"Ya kek elo, sampah!"

Haechan melotot. "Elo tuh gak berotak!"

"Rangking gue diatas lo, ya!" James berseru tak terima.

"Bentukan bego begini lo masih mau, Len?!" Haechan bertanya pada Helena.

"Udah, udah! Sama-sama gak punya otak aja kok berisik!" Susan bersuara.

Haechan ingin protes lagi tapi tak jadi karena Galih sudah menatapinya tajam.

Pemuda itu mendengus. "Ngegas begini kok bisa langgeng, ya, heran!" sindirnya.

Naya sampai mencubit pipi Haechan. Takut Susan mengamuk, tapi yang ada gadis itu terlihat acuh saja.

"Kenapa? Lo mau ngegas juga kaya pasangan gua?" tanya Galih menantang.

"Dih, sorry, Lat! Kalo gue ngegas gak ada yang bikin kalian ketawa!"

"Hueekk.." ——Galih, Susan, James, dan Helena.

Haechan mengumpat. "Ngegas terus cepet putus ntarr.."

"Sorry, hati gue punya dia. Udah paten!" kata Galih.

Susan mengangguk. "Hati gue udah pasti paten ke Sehun!"

Haechan langsung terbahak. Galih sendiri sudah mendelik sebal pada pacarnya yang masih terlihat santai.

"Kenapa?"

"Aturannya yang nomer satu itu guaa!!!" seru Galih tak terima.

"Tau pepatah siapa cepat dia dapat? Nah, kaya gitu! Sehun lebih cepet dapetin hati gue daripada elo."

Galih menepuk kepala Susan gemas membuat pacarnya itu mengerang dan balas menjambak rambutnya ganas.

Galih berontak, berlari kabur. Melindungi diri dengan tas nya. Susan sendiri tak kehabisan akal, ia mengambil payung miliknya yang tadi pagi ia bawa karena hujan dan menodongkan nya pada Galih.

X-3: Ineffable [Tak Terlukiskan] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang