19 - Dey dan Malaysia

3.7K 70 4
                                    

Yg mau donasi, boleh bgt hehehe... Siapa tau tar jadi rajin up :3
Klo mau request/nambah karakter, nanti ya di cerita lain 🙏🙏
https://karyakarsa.com/moyaa3412 (klik link di bio klo mau langsung)

--------------------------

Rafa membuka matanya perlahan setelah mendapat sorotan sinar matahari pagi. Laptop yang dari semalam masih menyala menyambutnya. Ia tertidur di meja dengan jendela yang hanya dilapisi kaca tanpa penutupnya.

"Gue abis ngapain ya?" tanya Rafa sambil membuka kembali laptopnya yang sedang dalan mode sleep.

"Oh iya, beli tiket buat besok..."

Jari jemari Rafa dengan lincah mencari tiket pesawat dan hotel untuk esok hari. Beruntung masih ada yang tersisa. Harga sih bukan masalah untuk Rafa.

"Eh gue lupa ada kelas!"

Rafa melihat jam di sudut bawah kanan laptopnya. Ia terlalu asik mencari tiket untuk besok sampai-sampai lupa untuk kuliah.

"Ya udah lah skip aja."

Rafa dengan santainya menelepon Dey yang mungkin sedang menunggu kelas mulai dalam 5 menit lagi.

"Halo Dey?"

"Oi nape?"

"Di kelas?"

"Iye. Kenape?"

"Gue skip kelas ya, mau beli tiket buat besok."

"Lah bisa gitu? Ya udah serah lu deh. Ntar kabar-kabarin aje jadinya gimane. Dosennya dah dateng nih, dahh!"

Dey menutup telepon itu tanpa menunggu respon Rafa sama sekali. Ya tidak masalah juga. Jatah bolosnya masih ada dua kali lagi setelah ini. Sedangkan kelas hanya tersisa tiga pertemuan lagi sebelum UAS. Sekali pun hanya datang sekali lagi, ia tetap bisa mengikuti UAS.

"Lanjut nyari hotel deh," ucap Rafa sambil kembali mencari hotel yang kiranya nyaman untuk dua malam di sana.

Setelah lebih dari satu jam mencari kesana kemari, Rafa akhirnya menemukan sebuah hotel bintang empat dengan harga yang cukup murah.

"Satu kamar single bed, satu kamar double bed, untuk dua malam. Done. Totalnya jadi 1.8 juta," Rafa bermonolog sambil menyelesaikan pembayaran dengan kartu kreditnya.

Setelah mendapatkan tiket pesawat dan kamar hotelnya, Rafa langsung menghubungi Ashel. Tentu Dey akan dikabari nanti karena sekarang sedang kelas.

"Halo Cel?"

"Halo kak?"

"Gue udah beli tiket sama pesen hotel. Flight besok jam 11. Lu nginep di tempat Dey kan? Besok gue jemput jam 8 pagi ya."

"Eh ini seriusan Kak? Gue kira cuma bercanda kemarin hahaha!"

"Iya serius Cel. Jangan lupa packing ya."

"Siap Kak Rafa! Makasih banyak yaaa!"

Rafa mematikan teleponnya dan merebahkan dirinya di kasur. Punggungnya terasa pegal setelah semalaman tertidur di kursi. Ia pun mulai menutup matanya.

Di tengah nikmatnya tidur siang di hari Sabtu, Rafa merasa ada getaran di samping tubuhnya. Ia pun terpaksa bangun karenanya.

"Halo?" sapa Rafa dengan suara sedikit serak.

"Oi! Lama banget lu ngangkat doang?"

Rafa menarik ponselnya dari telinga dan melihat nama peneleponnya.

"Oh Dey. Kenapa?"

"Kata Ashel lu udeh beli tiket sama pesen hotel?"

"Iya. Gue baru sadar, lu belom setahun balik ke Jakarta udah nyablak aja ya? Kayaknya di Surabaya gak gini."

Lucky BastardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang