Silent Love (Part 3)

366 23 3
                                    

Martis POV

"Kau! Gatotkaca...!"

Bagaimana mungkin? Bagaimana bisa aku ada dikamarnya? Apakah dia yang menyelamatkanku? Kenapa? Kenapa kau tidak bisa membiarkan aku hidup sendiri saja? Apa kau tidak pernah diajarkan untuk tidak ikut campur urusan orang lain.

Aku mencoba untuk bangun, tapi dikarenakan fisik ku begitu lemah aku hampit tidak bisa duduk dari tempat tidurnya. Dia langsung berlari menghampiriku dan membantuku untuk bersenderan.

"Tck, terima kasih"

Dia tersenyum, senyuman itu selalu dapat melelehkan hatiku yang keras dan dingin ini. Senyuman dia itu sangat hangat.

End Of Martis POV

Gatotkaca POV

Aku sedang asik belajar sambil mendengarkan lagu, aku terkadang terbawa suasana dengan lagu itu sendiri. Jika lagunya sedih, aku akan emosional. Jika itu lagunya bahagia, aku bisa nyanyi seperti orang gila.

Saat aku sedang membaca buku Jepang, aku mendengar suara. Suara itu sangat lemah, tapi aku masih bisa mendengarkanya. Suara itu membuatku terdiam, karena aku tidak asing dengan suara itu. Aku membalikan diriku, aku terkejut Martis telah sadar dari komanya.

Dan begitupun juga dirinya, saat dia ingin duduk bersandar di kasurku. Aku tidak buang waktu, aku langsung turun dari sofa dan menuju ke Kasur untuk membantu Martis duduk.

"Tck, terima kasih."

"Hahahha, sama-sama Tis."

Martis diam untuk sejenak dan melihat seisi kamarku, aku yakin dia pasti bingung kenapa dia bisa berada dikamarku.

"Bagaimana? Apa masih ada yang sakit?"

"....."

"Tak apa, aku tau kamu terkejut bagaimana kamu bisa disini. Aku akan menceritakan itu nanti."

Lalu, ibu memanggilku untuk mengambil makan siang. Karena aku ingin makan dikamar sambil mengawasi Martis.

"Aku kebawah dulu, aku akan ambilkan makanan. Selama kamu koma, kamu hanya makan dari kantong/ makanan halus"

"Hmm"

*Mencium kening Martis*

"....."

"Ah! Maaf, aku sudah kebiasaan mencium keningmu selama kamu koma. Dan kurasa itu sudah menjadi kebiasaanku sekarang."

"....."

"Jika kau merasa itu tidak nyaman atau meresahkan, aku berhenti mencium keningmu. Kamu tinggal bilang saja"

"....."

"Aku ambil makanannya ya."

Aku turun kebawah dan memberitahukan kepada orang tuaku kalo Martis sudah bangun. Mereka terkejut, Ayah langsung mengambil peralatannya dan Ibu menyiapkan makanan juga.

Saat aku masuk kekamarku, aku sadar kalo Martis sedikit memberontak dan ketakutan dan bergerak mundur.

End Of Gatotkaca POV.




Reader/ Author POV.






Gatotkaca langsung menghampiri Martis, Martis tidak bisa mempercayai orang lain. Karena dia memilik trauma dibagian Punggung, jadi itu menjadi wajar dengan reaksinya.

"Martis, ayahku akan memeriksamu. Jika kamu merasa tidak nyaman, kamu boleh menggenggam tanganku"

Martis mengangguk sebagai tanda mengerti, Gatotkaca duduk disampingnya. Saat Ayah Gatot mulai memeriksa Martis, tangannya sudah menggenggam lengan Gatotkaca.

ALL GAMAR [ONESHOOT]Kde žijí příběhy. Začni objevovat