"Anak kalem kan gak pernah bikin ulah."
Aletta Florency Mahendra.
Putri kedua dari keluarga Mahendra yang melabeli dirinya dengan sebutan 'anak kalem'. Namun 'anak kalem' versi Aletta jelas berbeda.
Anak kalem mana yang sering langganan ke BK?
Kale...
Jangan lupa tinggalin jejak dengan vote dan komen ya bestie. Thank you!!
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
* * *
"KAK TTA!"
Aletta yang tengah menuruni anak tangga untuk menuju dapur refleks memejamkan matanya ketika Yuna berteriak memanggil namanya. Jika nada teriakan Yuna naik satu oktaf seperti itu, maka bisa dipastikan jika Aletta berada dalam masalah. Tapi apa yang membuat wanita itu berteriak pagi-pagi seperti ini?
"Ini mami dapat laporan dari guru BK, katanya kemarin kamu abis berantem, ya?!" tanya Yuna seraya mengangkat ponselnya yang menampilkan isi pesan dari Bu Retno. Wanita itu mengangkat ponselnya tinggi-tinggi, yang bahkan Aletta tidak bisa melihatnya sekalipun karena jaraknya yang jauh.
"Anjir, Bu Retno cepu banget." Gumam Aletta pelan. Ternyata karena masalah itu maminya berteriak pagi-pagi seperti ini. Aletta pikir, dirinya bisa lolos dari amukan Yuna perkara masalah itu tapi ternyata tidak. Aletta sudah menyiapkan diri jika uang sakunya kembali dipotong. Dirinya sudah terbiasa dengan hal itu.
"Padahal kemarin baru aja disanjung karena udah jadi anak kalem sama papi mami. Eh udah bikin masalah lagi. Berantem pula." Devano yang telah duduk manis di kursi seraya menikmati secangkir kopi pun menyahut.
"Gini, pi, mi, Aletta bisa jelasin." Kedua kaki Aletta melangkah cepat menghampiri kedua orang tuanya.
"Alah, pasti mau ngeles kan lo?" celetuk Elvino.
"Lo gak tau masalahnya apa, kak, jadi kata gue mending lo diem!" Aletta memperingati sang kakak sebelum semua tambah runyam.
"Jadi masalahnya gimana? Coba jelasin ke mami sama papi." Yuna bersedekap dada dengan mata yang memandang lurus ke arah sang putri.
"Jadi gini," Aletta menjeda sebentar ucapannya. "Kemarin kan Aletta dianter sama papi, nah ada adek kelas yang nyebarin gosip kalo papi itu sugar daddynya Aletta. Jadi mereka anggap kalo Aletta ini simpanannya om-om, jelas dong Aletta marah." Lanjutnya menceritakan kebenaran yang terjadi.
"Ih parah banget, siapa tuh yang bilang gitu?" Kayzan yang duduk di sebelah Shamiwa pun menyahut.
"Ada, anak kelas satu." Jawab Aletta.
Elvino berdehem pelan untuk meredakan tawanya. Menurutnya hal ini merupakan sesuatu yang lucu. Bisa-bisanya mereka menyebar gosip konyol tentang adiknya seperti itu. "Trus lo apain tuh anak kelas satu?"
"Gue jambak sampe rambutnya rontok."
"Kenapa gak kakak cakar aja sekalian?" sahut Kayzan yang merasa kurang puas dengan perlawanan sang kakak yang hanya menjambak.
"Gurunya keburu dateng."
"Miwa kenal, mereka kelas sebelah. Emang gitu, suka banget nyebar gosip." Shamiwa yang sedari diam pun kini ikut bersuara.