01

13 1 0
                                    

"baby, aku Minggu libur kita ke pantai yu." Ajak Arlana.

Arlana dan Reza, kini sedang ada di tempat makan yang biasa mereka kunjungi. Reza memesan makanan favorit nya Arlana. Yah, apalagi kalau bukan chicken bagian dada yang banyak kulitnya itu lohh..

"Hmm, gimana ya?" Reza berpura-pura berfikir.

"Pokoknya wajib, aku ingin liburan. Bosan tau, pagi kerja, sore kuliah, gitu aja terus huuh." Arlana mengoceh sambil terus memakan makannya.

"Hihi, pelan pelan makannya. Iyaa, aku usahain ya." Reza mengusap ujung kepala Arlana.

"Yey. Akhirnya..." Ucap Arlana senang.

"Yaudah, abisin makanan nya yang kenyang. Abis ini kita pulang udah malem, besok kamu kerja pagikan." Reza menatap Arlana dengan gemas.

"Yahh, baru juga ketemu" ujar Arlana sambil mengerucutkan bibirnya.

"Hey, kok sedih sih? Kan Minggu kita mau pergi ke Pantai?"

"Heumm... Tapi, aku masih kangen." Arlana menunjukkan puppy eyes.

"Masih ada lain hari, buat ketemu baby. Kamu jangan sedih ya" Reza mengecup singkat puncak kepala Arlana.

"Ya sudah" jawab Arlana singkat.

Setelah, selesai makan Reza mengantarkan Arlana pulang ke rumah nya. Sekitar Lima belas menit, kemudian mereka sudah sampai di depan rumah Arlana.

"by, aku masih kangen," ucap Arlana yang masih bersandar pada pundak Reza

"Udah malem by. kita sleep call aja ya" Reza mengusap tangan Arlana.

"Heumm, yaudah deh" dengan pasrah Arlana turun dari motor Reza.

"Jangan cemberut gitu dong, Minggu ini aku usahain cuti di hari kamu libur ya biar kita bisa main." Reza memegang tangannya.

Arlana menghela nafas lagi, ia sebetulnya masih ingin bersama Reza. Karena, semenjak ia lulus Sekolah waktunya bersama Reza menjadi berkurang. Terlebih lagi jadwal libur dan jam kerja mereka yang kerap kali tak sama. Yang menyebabkan komunikasi dan interaksi dalam hubungan mereka semakin berkurang.

Reza yang kerja memiliki tiga shift pagi, sore dan malam, sedangkan Arlana yang hampir setiap harinya dipadatkan dengan aktivitas kerja dan kuliah nya. dari pagi hingga sore ia kerja, dan pulang kerja dilanjutkan dengan kuliah malam.

"Hmm, kamu ga mau mampir dulu?"

"Ngga bby, aku pulang aja. Besok kamu masih ada kegiatan kan. Gunain waktu yang ada untuk kamu istirahat, supaya kesehatan kamu terjaga." Jawab Reza.

Reza melihat jam tangannya yang yang sudah menunjukkan hampir jam sebelas malam.

"Yasudah, aku pulang ya. Kamu masuk duluan gih, Nanti bunda kamu khawatir." Reza pamit.

"Hati hati ya, jangan ngebut. Iya, ini aku masuk duluan. Love you baby" Arlana akhirnya membiarkan Reza pulang.

"Iya baby. Love you too" Reza mencium pipi kanan Arlana dan setelahnya memakai helm nya kembali.

Arlana memasuki rumahnya. Keadaan rumah sudah gelap karena orang tuanya sudah tertidur. Lana menutup pintu dengan pelan dan berlari kecil ke arah kamarnya.

Ia, merebahkan dirinya ke kasur. Dan menatap langit langit di kamarnya. Jika, sudah seperti ini biasanya pemikiran Lana menjadi tidak karuan. Selalu saja muncul perasaan tidak enak di dalam dirinya ketika, sudah bertemu dengan Reza.

Ada, perasaan takut, cemas, dan khawatir akan sesuatu hal yang belum tentu akan terjadi. Walaupun, ia terlihat senang saat bertemu dengan Reza dan bersikap manja. Ia, juga memperhatikan perilaku Reza pacarnya kian hari semakin berbeda.

Ai ajuns la finalul capitolelor publicate.

⏰ Ultima actualizare: Oct 13, 2023 ⏰

Adaugă această povestire la Biblioteca ta pentru a primi notificări despre capitolele noi!

Galana'sUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum