Part 55

330 25 6
                                    

***
"Eunghh..."

Matanya terbuka perlahan menyesuaikan cahaya temaram. Saat mata itu terbuka sempurna, dengan panik ia mengedarkan pandangannya ke segala arah karena yang ia lihat hanya sebuah ruangan yang bisa dikatakan minim cahaya. Ia juga memberontak saat sadar tangan dan kakinya terikat.

"Aku dimana?" gumamnya dengan ketakutan.

Matanya mengedar ke segala arah mencari benda apapun yang sekiranya bisa digunakan untuk melepas ikatan talinya. Tapi ia tidak mendapatkan benda apapun disana.

"Kakak...abang...Wonu takut hiks g-gelap hiks...kalian dimana hiks hiks..."

Ceklek

Lelaki paruh baya memasuki ruangan itu dengan perlahan. Wonwoo yang menyadari kedatangan seseorang langsung pura-pura pingsan lagi.

"Hei, tidak usah pura-pura anak manis. Saya tahu kalau kamu sudah bangun tadi. Kamu tidak bisa membohongi saya."

Wonwoo masih tetap memejamkan matanya tidak ada niatan untuk membukanya sama sekali sampai orang itu pergi dari sana.

"Kamu masih mau pura-pura hah?!" ucapnya sembari mencengkram pipi Wonwoo dengan kuat yang sontak membuatnya membuka mata saat itu juga.

"Jangan takut anak manis, kalau kamu tidak memberontak saya tidak akan menyakiti kamu." ujarnya saat mendapati sosok manis didepannya ketakutan.

"O-om siapa?"

"Kamu beneran mau tahu?" tanyanya yang langsung diangguki oleh Wonwoo.

"Saya musuh dari Setya Yunho Arkana, ayah kamu."

"Nggak!! Nggak mungkin papa punya musuh! Om pasti bohong!" ucapnya sembari memberontak.

"Tapi itu kenyataannya!"

"Nggak mungkin! Papa gue nggak mungkin punya musuh bangsat!!"

"Wahhh kamu berani ya sama saya?" ucapnya sembari menyeringai dengan tangan yang sudah memegang pisau lipat entah kapan benda itu ia ambil.

Orang tersebut memainkan pisaunya di depan wajah Wonwoo yang membuatnya merinding.

"O-om ap-apa yang mau om lakuin?" tanyanya dengan bergetar ketakutan.

"Menurutmu??" ujarnya sembari mendekatkan pisau tersebut ke arah pipi Wonwoo.

"Om jangan bercanda! Lepasin saya om!" ucapnya sembari terus mencoba memberontak.

Srett

"Sshh..." ringisnya.

"Ups! Yahhh belum mulai padahal kok udah kesayat duluan, tapi itu kesalahan kamu sendiri karena berusaha memberontak."

"Mau om apa sih?!"

"Saya mau balas dendam sama ayah kamu, yang jelas melalui kamu anak kesayangannya, karena dia udah mati hahaha."

"Gila! Gue nggak tau apa-apa bangsat! Kenapa gue yang kena imbasnya?!"

"Tanpa saya jawab kamu pasti udah paham."

"Ck. Sialan."

Plakk

"Mulut kamu kasar sekali anak manis..."

"Bacot."

Prok prok prok

"Wah wah saya suka bermain-main sama anak yang kayak gini."

"Mau om apa?! Lepasin gue anjing!"

"Nggak akan saya lepasin sebelum saya membalaskan dendam saya."

"Emang apa kesalahan papa saya, hah?!"

HIDDEN DISEASE | SVT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang