Seandainya kisah itu berakhir tanpa adanya epilog. Maka mulailah kembali dengan Prolog yang baru.
----->-----
"Muka lo jelek banget sih, banyak benjol-benjonya. Gak pernah perawatan ya."
Ucapan itu membuat hati Reya sakit, pasalnya semua orang sel...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
[
Kira-kira seperti inilah ]
Reya segera berpamitan kepada Ibunya. Ia berjalan terlebih dahulu keluar gang, dan mendapati Zibran di samping Mobilnya. Pesona Zibran kali ini bikin Reya panas dingin, outfit yang dikenakan Pria itu tak pernah gagal membuatnya terpesona.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Zibran yang menyadari kehadiran Reya segera menutup Pintu Mobilnya. Ia berjalan menghampiri Reya.
"Ayo masuk." Ucapnya, membukakan Pintu penumpang bagian depan. Reya menurut saja, ia duduk dengan nyaman disana.
Sebelum membuka kursi kemudi, Zibran memakai terlebih dahulu Jasnya. Selepas itu mulai masuk kedalam. Ia membuka Maskernya, dan menyobeknya, menyimpannya di Dasbor sebelum di buang ke tempat sampah nantinya.
"Jangan lupa sabuk pengamannya." Peringat Zibran yang langsung di anggukkin oleh Reya.
"Kita mau kemana?" saat Mobil telah melaju di jalanan kota.
"Liat aja nanti." Jawabnya.
"Huh."
Butuh waktu setengah jam, untuk mereka sampai di tempat tujuan. Zibran memarkirkan Mobilnya disalah satu Restoran terkenal disana.
Ia turun, dan membukakan Pintu buat Reya. Keduanya berjalan ke arah meja yang sudah di Pesan oleh Zibran.
"Ini terlalu berlebihan." Ucap Reya merasa sedikit kurang nyaman.
"Tidak kalau untuk lo. Makanlah." Reya mengangguk pasrah, keduanya menikmati makan malam dengan tenang.
Setelah makan malam selesai, Zibran mulai menetralkan sedikit kegugupannya."Mungkin ini terlalu cepat buat lo, tapi yang jelas gue seriusan sayang sama lo. Gue gak bakalan bilang suka, karena rasa suka itu bisa saja hilang."
"Sayang gue ke lo bukan cuma karena gue tertarik, tapi gue bener-bener mau lo jadi milik gue. Apapun cobaannya nanti, gue mau lo tetap jadi satu-satunya. So, do you want it or not?"