11

5.2K 729 84
                                    


Author pov.

Hari ini hari ketiga Lisa menghindari Jennie, sebisa mungkin jika ia berpapasan dengan Jennie maka ia akan terus berjalan tanpa menoleh menatap Jennie. Padahal di dalamnya hati Lisa yang paling dalam ia sangat amat merindukan Jennie. Entah kenapa, tapi yang pasti Lisa tetap berusaha mengabaikan keberadaan Jennie.

Luka Lisa juga mulai mengering, Bunda Fanny mengobatinya dan memberikannya selap agar luka Lisa tidak betah berlama-lama di kulit mulusnya.

Dan sekarang ini Lisa memilih di dalam kelas, ia membawa bekalnya untuk mengindari Jennie di kantin. Bunda Fanny juga menyediakan bekal untuk Jennie, Lisa hanya membawanya dan tidak ada niat memberitahu Bunda Fanny bahwa Jennie tidak ingin dekat-dekat dengannya.

Jadi yang Lisa lakukan hanya terus berpura-pura bahwa ia dan Jennie masih berkomunikasi, ia tidak ingin Bunda Fanny kecewa atas sikap Jennie yang kurang mengenakkan.

"Huh, Bunda Bunda" Lisa menggeleng mengambil secarik kertas dalam paper bag yang ia tulis untuk calon menantunya, Jennie.

Lisa memilih tidak membacanya, ia takut sedih jika ia melihat kata Jennie dalam tulisan itu, jadi Lisa hanya menyimpan secarik kertas itu kedalam tas nya.

"Lo bawa bekal dua, yang satunya buat siapa?" Tanya Rosé yang siap membereskan bukunya.

Lisa tampak berpikir sebentar, setelah itu ia tersenyum dan menggeser kotak bekal itu ke hadapan Rosé.

"Buat lo dari Bunda" kata Lisa membuat Rosé berbinar.

"Beneran? Waah makasih banget loh sa, gue suka!" Rosé berbinar, bagaimana tidak, bekal yang tadinya untuk Jennie itu berisi nasi goreng spesial yang berisi dua telor berbentuk love, sosis berbentuk bunga, udang goreng di tata dengan rapih, dan ada buah strawberry dan buah anggur di sisinya. Benar-benar mertua idaman Bunda Fanny.

"Eum sama-sama jeh. Ayo silahkan di makan"

"Nanti gue ikut lo ke rumah ya, gue mau ngucapin terimakasih banyak sama Bunda" binar Rosé.

"Iya, ayo makan" Rosé mengangguk dan menyuap nasi goreng spesial itu ke mulutnya.

"Eummmm ini benar-benar enak banget sa, gue suka banget pokoknya" Rosé memicingkan matanya sangking nikmatnya masakan Bunda Fanny.

"Heh kalian, capek-capek nungguin di kantin eh taunya lo berdua makan di kelas. Ga ngajakin gue lagi" Jisoo masuk dengan wajah yang cemberut, ia sangat lapar saat menunggu kehadiran Rosé dan Lisa ke kantin.

Lisa melihat Jisoo, keningnya mengerut karena tidak hanya Jisoo saja yang masuk, melainkan Jennie juga ikut bersama Jisoo di belakangnya.

Lisa berdecak pelan dan kembali fokus memakan sarapannya.

"Maaf ji, Lisa bawa bekal dua dan satunya buat aku. Jadi kita ga ke kantin deh. Maaf juga lupa ngabarin kamu" jelas Rosé dengan lembut.

"Buat gue mana sa? Lo pilih kasih ih" Jisoo menyenggol lengan Lisa.

"Hehe maaf Jisoo, Bunda cuman buat dua, besok gue bilangin Bunda deh kalo lo mau" kata Lisa.

Jennie di satu sisi memerhatikan kotak bekal yang di pegang Rosé, bibirnya melengkung karena ia begitu mengingat kotak bekal itu yang pernah Bunda Fanny berikan padanya. Jennie menatap isi bekal yang di pegang Rosé, ia bisa melihat nasi goreng yang tidak jauh berbeda dengan nasi goreng spesial buatan Bunda Fanny yang pernah ia makan.

"Itu punya aku" batin Jennie menatap lirih kotak bekal yang di pegang Rosé.

"Ayo makan bareng aku ji" ajak Rosé membuat Jisoo senang.

si lucu Jennie dan si manis Lisa [Jenlisa]√Where stories live. Discover now