69.

254 37 2
                                    

Saat ini pelajaran sedang berlangsung. Di dalam kelas, dua bodyguard ikut masuk bahkan saat pelajaran berlangsung. Tentu diizinkan karena Dinda sudah menjelaskan pada para guru yang lain, juga Zico ikut andil memberikan mereka pengertian. Semua guru yang ikut mendengar apa yang dikatakan oleh Dinda tentu sangat terkejut, bahwa fakta Dinda yang ternyata sudah berkeluarga bahkan memiliki anak yang sudah remaja. Meski, sulit diterima dengan fakta ini, namun mereka tidak satupun protes.

Begitupun dengan guru muda, yang sempat naksir pada Dinda. Kini, ia berjanji akan melupakan wanita itu. Karena tak pantas, ia mencintai seorang wanita yang telah berkeluarga. Dan beruntunglah, Dinda mengatakannya sebelum guru muda itu mengungkapkan isi hati yang ia pendam. Beruntung pula mereka tak  memprotes meski ada bodyguard di dalam kelas saat pelajaran berlangsung.

Tak semua bodyguard masuk, hanya dua orang yang ditugaskan berjaga didalam sedang yang lainnya berjaga diluar kelas. Jam ketiga ini adalah mata pelajaran Dinda. Tentu, ia akan merasa aman jika ibunya ada, meski tak bisa dipungkiri Rayhan masih tetap saja khawatir.

Aldi, Daniel, juga Samuel kembali ke sekolah sebelum jam ketiga ini. Mereka tak akan membolos jika mata pelajaran Dinda, meski masih kesal dan enggan menatap Rayhan.

"Gak tahu malu. Bahkan di kelas saat belajar tetap aja di suruh masuk!" komentar Aldi menatap Rayhan dengan remeh.

"Sangat menganggu," lanjutnya.

Ia berpikir, jika mengatakan ini. Dinda akan mengerti dan mengusir bodyguard itu yang kiranya menganggu kelasnya.

"Berasa sekolah punya dia kali," sindir Samuel menanggapi komentar Aldi.

"Kalau gue sih, pastinya malu banget bawa bodyguard ke sekolah," Daniel juga turut berucap.

"Tapi kok bisa, anak miskin nyewa bodyguard. Orang tuanya kerja apaan?" tanya Daniel.

Menurutnya, sangat aneh Rayhan si anak baru yang bisa sekolah disini karena beasiswa itu namun tiba-tiba datang dan membawa bodyguard. Rasanya gak mungkin jika ia menyewa sendiri.

"Kak," panggil Aldi mengabaikan ucapan Daniel.

"Apa sebaiknya bodyguard itu disuruh keluar aja? Karena pasti akan menganggu pelajaran kakak. Saya rasa gak pantas mereka ada disini," ucap Aldi berharap Dinda menuruti apa keinginannya.

Kedua bodyguard itu sudah menahan emosinya sedari tadi. Ia akan sabar sampai jika Dinda memerintahkannya untuk melawan bocah itu, barulah dia akan maju. Rayhan sendiri, hanya menundukkan kepalanya mendengar ucapan-ucapan mereka.

Bukannya menuruti keinginan Aldi, Dinda malah membentak mereka,"Aldi, Samuel, Daniel, jangan bicara dimata pelajaran saya! Dan jangan kamu mengatakan hal buruk pada Rayhan. Karena kalian sendiri tidak tahu dia itu siapa. Jika kalian masih ingin mengikuti pelajaran saya, sebaiknya kalian jangan banyak protes, cukup tenang, diam dan dengarkan pelajaran!"

Dinda yang memang sudah sedari tadi menahan emosi mendengar perkataan mereka yang sangat kurang ajar. Sebagai seorang ibu, ia tentu tak akan suka jika ada orang yang mengatakan hal seperti itu pada putranya. Apalagi saat ini nyawa Rayhan sedang terancam.

"Maafkan kami kak," ucap mereka bertiga lalu memilih diam.

Ketiganya, terutama Aldi begitu tak percaya jika Dinda sampai mengatakan hal itu pada mereka. Hanya karena Rayhan. Entah kenapa, kebenciannya pada anak baru itu semakin besar, ia tak akan senang jika ada orang yang lebih dekat dengan Dinda, apalagi si anak penyandang beasiswa itu.

"Tunggu balasan gue Rayhan! Sebenarnya lo itu siapa? Kenapa sampai kak Dinda membentak gue hanya karena belain lo!" batin Aldi dengan marah. Ia menatap Rayhan dengan tajam, memikirkan cara untuk membalasnya.

Dinda menghela nafas panjang. Saat ia diam-diam mengamati Rayhan. Mengapa putranya itu hanya diam, tak membalas ucapan mereka. Apakah anaknya itu tidak merasa sakit dengan ucapan-ucapan itu. Padahal, Rayhan itu bukanlah tipe anak yang pendiam. Ia sama seperti yang lainnya, ceria. Tapi, mungkin itu hanya ketika ia diBandung, bukan sekarang. Dinda berjanji, akan lebih memperhatikan putranya itu, ia sama sekali tak menyangka jika ia Aldi tidak suka Rayhan. Sepertinya Aldi memiliki dendam pada Rayhan yang belum ia ketahui siapa Rayhan sebenarnya. Apa hubungan antara Rayhan dan Dinda.

Diam-diam, Raja memperhatikan kejadian itu. Ia tersenyum kecil saat Aldi dibentak oleh Dinda. Raja tahu bagaimana Aldi pada Dinda, makanya dengan ini ia semakin puas itu tandanya musuh yang akan membenci Rayhan akan semakin banyak. Meski, ia juga tak bisa mengajak Aldi bekerja sama, tapi sudah sangat menguntungkan jika Aldi mau mem bully Rayhan ketika disekolah. Dan dia akan menjadi seorang penyelamat untuk anak itu. Jika hari itu tiba, maka Rayhan akan membelanya ketimbang memilih orangtuanya sendiri.

"Tapi kalau boleh jujur, gue berat lakuin ini. Lo berarti, tapi Reza juga sangat berarti untuk gue, dan sekarang nyawanya tergantung dari gue. Gue gak mau kehilangan dia, tapi- maafkan gue Ray, maafkan gue yang egois ini. Sorry karena gue menjebak lo, mengantarkan lo pada si pembunuh yang berhati iblis itu," batin Raja berucap.

Tak ada pilihan lain yang bisa ia lakukan. Inilah salah satu cara agar Reza bisa selamat. Dengan mengorbankan Rayhan tentu saja.

Edgar memang licik, tapi Raja berhutang nyawa padanya. Jika bukan karena dia, Raja mungkin udah gak bisa melihat dunia ini lagi. Dan cara untuk membalasnya adalah dengan menuruti segala permintaan dari pria kejam itu. Dia sendiri sering merasa heran, mengapa dendam di dalam hatinya tak bisa hilang. Ia terus saja menargetkan Rayhan sebagai alasan kehancurkan Raka. Ingin sekali Raja mengembalikan waktu seperti dulu saat dimana Edgar masih bersahabat dengan Raka. Namun, ia tak akan pernah bisa melakukannya.

Kini, ia sudah terjebak kedalam dosa dan kesalahan besar. Entah bagaimana tanggapan mereka ketika tahu, ia kembali dengan memusuhi Rayhan. Berpura-pura menjadi sahabat untuk menjebaknya. Ini semua atas perintah Edgar, ia tak bisa melawan karena ancaman yang Edgar berikan menyangkut nyawa.

Raja meremas dadanya. Ia merasa sakit ketika mengingat perbuatannya ini salah. Ia seharusnya tak pernah melakukan ini, Rayhan adalah sahabatnya yang sangat dekat dengannya. Namun, ia berkhianat, ia mengkhianati persahabatan mereka. Raja tak sanggup jika harus menjerumuskan Rayhan pada kejadian dimasa lalu. Ia tidak akan pernah tega melihat Rayhan nantinya akan disiksa.

Tangisan, teriakan, jeritan juga darah akan menghantui Raja dengan perbuatannya ini. Namun, saat ini ia sudah tidak bisa mengembalikan keadaan, ataupun membatalkan rencana Edgar. Ia benar-benar sudah terjebak dan hanya bisa menurut melakukan segala keinginan pria itu sampai dia benar-benar puas atas ke hancurkan Raka suatu hari nanti. Pria itu telah dibutakan oleh dendam.

19  Desember 2022

 Rayhan StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang