Chapter 14 - Force Control

341 59 4
                                    

Esoknya, aku segera pergi ke sekolah seperti yang kukatakan kepada Jiwoo. Tapi sebelum pergi, aku masakin sarapan buat Jiwoo sekalian buat ku juga hehehe kalau Kaiden mah kasih aja tulang ikan nah jadikan

Canda bund, kaiden kukasih makanan kucing kok bukan tulang ikan:)

Mataku memandang bangunan sekolah yang masih berjarak lumayan jauh dan dapat kurasakan murid - murid berseragam melirikku dengan aneh 

Aku hanya bisa tersenyum kaku. Ya gimana gak dilirik coba… Orang lain pada make seragam lah aku malah pake baju hitam trus celana hitam pendek ama jaket hitam 

Maklumi ajalah, toh aku datang pun hanya minta izin trus pulang bukannya belajar ampe otak berasap 



" Oi, Reyna!! " 

Puk!

Sebuah tepukan mendarat di bahu kiriku bersamaan dengan seseorang yang memanggilku, dari nada suaranya aku jelas amat tahu menahu bulat siapa sosok yang memanggil Sang Bidadari ini 

" Kalau jalan itu jangan melamun, bodoh!! " Kata Jisuk kesal 

Aku hanya menatap pemandangan itu dengan datar, aku yang ngelamun kok situ yang marah bro?? Seharusnya aku yang marah sebab situ yang ganggu orang melamun 

" Dan juga kenapa kau pakai baju seperti ini?? Jangan bilang kalau kau mau bolos lagi " Kata Jisuk menatapku menyelidik 




" Bukan begitu, aku hanya minta izin tak masuk sekolah untuk beberapa hari doang kok " Balasku 




" Izin?? "




" Iya, sahabatku sedang sakit dan kakinya patah jadi aku akan merawatnya " 



" Kenapa harus kau yang merawatnya?? Kenapa tidak orang lain saja? "



" Karna aku adalah sahabatnya dan sebagai sahabat yabg baik maka aku harus merawatnya dengan baik dan benar " 



" Kenapa dia tak merawat dirinya sendiri? " 



" Kan kakinya patah bodoh!! Makanya aku yang ngerawatnya!! " 



Duhh.. kesel juga lama lama njir, tu orang juga ngapain nanya kalau jawaban nya sangatlah mudah bahkan anak tk sekali pun pasti bisa ngejawab tuh pertanyaan 

" Kena-

" Syutt.. lu kalau bacot lagi ntar gue bacok lu lama lama, jadi jangan tanya - tanya tentang itu " 

Tangan kiriku langsung membungkam mulut Jisuk sebelum orang itu menyelesaikan masalah kalimatnya. Muka Jisukk tampak agak linglung sebentar sebelum akhirnya ia mengangguk dan akhirnya aku pun berhenti membungkam mulut Jisukk 

Setelahnya kami pun berjalan beriringan di koridor, iya guys ini udah ampe koridor. Ntar abis koridor baru deh belok kanan trus jalan bentar trus sampe deh di ruang guru tadaaa

" Reyna.. "

" Apa? " 

" Berarti.. Hari ini kita gak jadi duelnya?? " 

Langkahku secara otomatis berhenti ketika mendengar kalimat tersebut. Mataku menatap datar Jisukk yang menatapku cemberut,



Hey broo kapan gue punya janji ma lu buat duel  hari ini?? Perasaan gak pernah deh. Dari zaman Batu juga gue gak pernah bikin janji duel ma lu

" Aku jelas ingat kalau aku hari ini tak ada janji duel baku hantam " 

" Kalau gitu, ayo kita buat janji!! "

Side Figure [ Eleceed ] [Comeback]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang