19

48 6 0
                                    

Hari ini Jeno benar-benar menahan emosinya sejak semalam. Ia segera keluar dari mobilnya dan itu membuat Mark, Hyunjin dan Guanlin terburu-buru mengejar Jeno.

Aura Jeno benar-benar menyeramkan, matanya menatap tajam ke depan dan hal itu membuat semua siswa-siswi yang ada di koridor sekolah berbisik takut saat Jeno datang bersama gengnya.

BRAKK!!

Semua siswa-siswi di kelas tersebut terkejut termasuk Yena, orang yang di cari Jeno. Yena gemetar saat Jeno menatap tajam kearahnya.

Jeno mengayunkan tangannya, membuat Hyunjin dan Guanlin mengangguk paham. Mereka segera menarik Yena dan membawanya ke gudang sekolah, dimana Jeno biasanya memberikan pelajaran pada siswa-siswi yang mengusiknya.

Yena terus berontak ingin di lepaskan, namun cengkraman Guanlin dan Hyunjin di tangannya benar-benar kuat.

"Lepaskan aku, ini sakit!" teriak Yena membuat Jeno geram mendengarnya.

PLAAAKK!!

Tamparan kuat dari Jeno mendarat di pipi chubby Yena, membuatnya meringis kesakitan bahkan cengkraman Hyunjin dan Guanlin di tangannya pun sampai terlepas. Jeno mencengkram kuat pipi Yena membuatnya menangis histeris.

"S-sakit, Jen. Lep-pas," ringis Yena memohon pada Jeno.

"Lepas? Kau ingin aku ampuni, iya?" tanya Jeno, dan Yena mengangguk lemah.

Jeno tersenyum miring, lalu melepaskan cengkramannya di pipi Yena. Ia menarik tangan Yena dan menyeretnya membuat Yena berteriak memohon ampun dan memohon pertolongan dari siswa-siswi lainnya.

Hyunjin, Guanlin dan Mark hanya diam mengikuti mereka sampai akhirnya Mark berhenti karena tangannya di tahan oleh Haechan. Mark meminta Hyunjin dan Guanlin menyusul Jeno, sedangkan ia akan mengobrol sebentar dengan Haechan dan Renjun.

"Ada apa, Haechan-aa?" tanya Mark dengan suara berat dan tegas, membuat Haechan meringis takut.

Mark menghela nafas, "Maaf, Chan. Ada apa menahanku?" tanyanya.

"Apa yang terjadi? Kenapa Jeno memperlakukan Yena sejahat itu?" tanya Haechan pelan, dan Mark hanya tersenyum tipis.

"Nanti kau akan tahu, aku pergi dulu yah." Mark mengusap puncak kepala Haechan, lalu berlari menyusul sahabatnya.

"Sebenarnya ada apa, Chan? Apa Jeno tahu sesuatu tentang kasus Jaemin?" tanya Renjun dan Haechan hanya mengangkat kedua bahunya menandakan ia tidak tahu apa-apa.

Bukan hanya Haechan, Renjun dan siswa-siswi lainnya yang penasaran dan ketakutan. Tapi Heejin yang berada di antara gerombolan siswa-siswi pun juga ikut ketakutan.

Sialan! Jeno benar-benar menyeramkan. Jika Yena membuka suara tentangku bisa gawat,

***

Jeno menendang pintu gudang tersebut, dan menghempaskan Yena hingga menabrak bangku-bangku yang tidak terpakai. Yena sudah sedikit terluka dan lebam karena di seret oleh Jeno.

"Bukankah rumor tentangku yang kejam tanpa pandang bulu sudah tersebar ke seluruh penjuru sekolah?" tanya Jeno pada dirinya sendiri.

Jeno berjongkok di hadapan Yena dan menarik rambutnya membuat Yena meringis dalam tangisnya.

"Choi Yena, kau tahu siapa aku 'kan?" tanya Jeno dan Yena mengangguk lemah.

"Aku Lee Jeno. Rumor yang tersebar adalah kebenarannya, dan kau wanita lemah dan pengecut berani-beraninya membuat masalah denganku!" pekik Jeno kesal dan menghempaskan kepala Yena ke lantai.

Fake Love[Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang