Seandainya kisah itu berakhir tanpa adanya epilog. Maka mulailah kembali dengan Prolog yang baru.
----->-----
"Muka lo jelek banget sih, banyak benjol-benjonya. Gak pernah perawatan ya."
Ucapan itu membuat hati Reya sakit, pasalnya semua orang sel...
Pembelajaran terakhir telah usai. Semua murid telah meninggalkan kelas. Zibran berdiri tepat di samping Meja Reya.
"Gue tunggu di Parkiran motor." Ucapan itu membuat Reya terdiam menatap Zibran.
Tak ingin lama-lama, Zibran memilih segera keluar kelas."Di ajakin Zibran pulang bareng tuh." Goda Sabina.
"Apaan sih." Ucap Reya merasa malu.
"Udah sono cepetan, dia gak bakalan lama-lama bisa marahan sama crushnya." Ledeknya lagi.
Setelah itu, keduanya mulai pergi meninggalkan kelas mereka. Reya dan Sabina mulai berpisah saat keduanya telah keluar gedung Sekolah. Reya berjalan ke arah Parkiran Motor.
Tak jauh dari pandangannya, Zibran tengah bersandar di samping motor Sportnya. Reya segera menghampiri pria itu.
Melihat kedatangan Reya, ia segera berdiri tegak. Dilepasnya jaket yang sedang ia kenakan, tanpa banyak kata, Zibran langsung memakaikannya di pinggang Reya.
Hal itu membuat Reya terdiam, ada rasa bahagia dalam hatinya. Melihat perhatian yang Zibran berikan untuknya.
"Tumbuhan atau Hewan?"
Mendengar pertanyaan Zibran membuat Reya bingung."Maksdunya?"
"Objek Praktek kita mau Tumbuhan atau Hewan?" jawabnya dengan jelas.
"Oh, Tumbuhan aja. Gak papakan?" Zibran mengangguk.
"Naik, kita cari bahannya sekarang." Ia mulai menaiki Motornya, dan memasangkan helmnya.
Dengan ragu, Reya mulai naik ke Motor Zibran. Setelah Reya duduk dengan nyaman, Zibran pun mulai melajukan Motornya.
###
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sesampainya di Toko Tanaman, Zibran dan Reya mulai berpisah tempat. Zibran ke blok tanaman Hijau, sedangkan Reya memilih ke blok yang menanam berbagai macam Bunga.
Keduanya sibuk memilih-milih, sampai tak terasa sudah hampir setengah jam. Saat menemukan apa yang mereka inginkan, mereka segera berjalan ke Kasir.
Reya menatap Zibran yang tak membawa tumbuhan apapun."Kenapa gak milih tanamannya?" tanya Reya.
"Kita hanya butuh satu Objek Tanaman untuk prakteknya. Gue pikir pilihan lo udah oke." Jawabnya menatap datar ke arah Reya.