Argantara sedang menyelidiki panah yang menancap di pohon sekitaran kerajaan nya
Sebenarnya sebelumnya sudah banyak anak panah seperti ini namun argantara abai saja namun kini argantara memulai pergerakan, tadi pagi ada yang goresan pedang di tembok kerajaan nya dan sekarang panah yang dilumuri darah menancap pada pohon nya
Argantara mengerahkan prajurit nya untuk menelusuri hutan mencari siapa bajingan yang melakukan itu
Argantara dibantu raifan tentu saja, ingat raifan itu cerdas ia bisa saja mengetahui apapun
"Sepertinya perang akan terjadi lagi" ucap raifan sambi mengecek panah tadi
"Siapa bajingan itu?" Argantara sepertinya bodoh dalam mengetahui serangan
"Kerajaan Sigina"
"Ginoar?" Tanya argantara saat mendengar kerajaan yang seperti nya tidak asing
"Ya, namun dia ingin apa?" Tanya raifan merasa tak punya riwayat perang dengan kerajaan Sigina
Argantara juga tak tau, ia tak pernah punya masalah dengan kerajaan itu
"RAJA YUSA DAN RATU WINIO DATANG"
Argantara dan raifan segera menghampiri Yusa dan Winio yang sudah di masuk melihat kedatangan mereka
"Argantara ikuti aku" kata tegas Yusa saat melihat Argantara turun beserta raifan
Argantara hanya menurut ia mengikuti ayahnya itu
Ah ya... Yusa Safian dan ratu Winio Safian adalah orang tua Argantara
Di taman yang indah namun sederhana, hanya ada danau kecil serta pepohonan, ini adalah pelarian ke2 Argantara jika ia lelah dengan perang" nya, tentu saja pelarian ke1 Argantara adalah raifan
"Kau dan ginoar akan berperang" ucap Yusa too the poin
"Aku tau, sudah banyak ancaman disini, namun mengapa? Aku tidak punya masalah dengannya" Argantara sembari melihat Yusa
"Dulu aku pernah berperang dengan gorgous namun gorgous mati dan itu di tanganku, mungkin ginoar ingin membalas dendam, perketat keamanan ginoar sangat licik seperti ayahnya, Winio saja pernah hampir dibunuh oleh ginoar" cerita Yusa
Argantara yang mendengar itu hanya diam, ia jadi teringat dulu saat perang dengan Lagarde
Winio datang bersama raifan
"Kalian sedang membicarakan apa?" Tanya raifan
Argantara berbalik dan menatap raifan
"Tidak" ucap Argantara
"Yusa mari kembali sepertinya ada seseorang yang menunggu kita" kata Winio
Yusa yang mendengar itu lekas berbalik dan mengangguk
"Baiklah, ingat kata ayah Argantara" kata Yusa sebelum meninggalkan kerajaan Arfan
"Tadi ratu bilang jika kau sedang membicarakan kerajaan Sigina?" Ucap raifan mendekati argantara
"Iya aku sudah tau jelas alasan itu" ucap argantara dihadiahi anggukan raifan
*Srekk
Argantara dan raifan lekas menoleh saat mendengar suara bising dari hutan
"Cepat masuk" kata Argantara menyuruh raifan masuk
Setelah raifan masuk ada panah yang menuju kearahnya
Panah itu menancap pada dinding
"Jika kau bukan pengecut keluar lah bajingan" kata argantara
Lalu sebuah kertas dilemparkan kearahnya
Argantara mengambil kertas itu dan membacanya, kertas itu berisi ancaman bahwa dia akan segera mati
Argantara meremat kertas itu lalu membuangnya kembali ke asal kertas itu dilemparkan
Namun sepertinya seseorang tadi telah pergi
"PERJURIT" teriak argantara lalu melihat perjurit mulai mengerumuninya
"PERKETAT KEAMANAN, JANGAN SAMPAI RAIFAN TERLUKA ATAU KALIAN TIDAK AKAN MELIHAT DUNIA LAGI DAN TELUSURI HUTAN BAWA SIAPA SAJA YANG ADA DI HUTAN KE KERAJAAN" teriak argantara untuk semua prajurit
Prajurit yang mendengar itu langsung bergegas melaksanakan apa yang rajanya katakan
______________________________
Dn.
KAMU SEDANG MEMBACA
CUNNING DEATH [JAEMREN] | Hiatus
FantasyKetika raja kegelapan dan kematian di pertemukan dengan ratu yang licik nan cerdik. "Raja ku kan raja kematian maka aku juga harus kejam"