Epilog

7K 526 127
                                    

Seminggu telah berlalu setelah insiden tersebut. BLUCIVX tidak mendapatkan apa-apa selain sebuah paru-paru yang berhasil dicuri dan berkas tidak penting. Pasukan mereka banyak yang mati yang membuat BLUCIVX benar-benar hampir bangkrut.

INFERO sendiri tidak mengalami banyak kerugian. Hanya saja mereka harus membereskan mayat-mayat yang berserakan diseluruh penjuru le verrier dan rumah Jihoon. Pertempuran dimenangi oleh INFERO yang berhasil memukul mundur lawan. Bisa dikatakan bahwa kerugian terbesar dalam pertempuran kali ini adalah kehilangan dua buronan INFERO serta istri Jihoon.

"Sepertinya Jihoon memang tidak ditakdirkan untuk tidak menikah" Celutuk Junkyu. "Dia kehilangan istrinya dua kali"

"Soal Hyunsuk, dia belum menyerah bukan?" Tanya Jaehyuk.

Junkyu mengendikkan bahunya tidak tahu.

Tiba-tiba Jihoon keluar dari kamarnya dalam keadaan mabuk sambil mengucapkan sumpah serapah. Pria itu benar-benar tampak sangat kacau. Ia berjalan menuju ke halaman belakang.

"BAKAR SEMUA KEBUN ANGGURKU" Teriaknya pada orang-orang.

Yoshi menggeleng-gelengkan kepalanya melihat Jihoon. "Apa ia akan baik-baik saja?"

Yedam menarik nafas panjang. "Aku harus siap dimarahi karena Hyunsuk"

Jeongwoo tertawa kecil. Ia bersyukur INFERO baik-baik saja. "Biarkan saja, ia pasti stres kehilangan istri keduanya

Karena kehilangan Hyunsuk, Jihoon menjadi gila. Ia yang biasanya jarang mengotori tangannya untuk membunuh seseorang kini malah tak bisa jika tidak mengantarkan satu orang pun ke surga.  Ia terus membunuh banyak orang dan berbuat hal aneh semenjak kehilangan Hyunsuk.



















































Dua bulan kemudian...

Ceklek...

Doyoung masuk ke ruangan kerja Jihoon di le verrier. Jihoon menaikkan sebelah alisnya melihat Doyoung yang tiba-tiba mampir.

"Tampaknya kau ingin mengatakan hal serius" U
Sindir Jihoon.

"Kau selalu tahu"

Jihoon terkekeh.

"Ini soal Hyunsuk"

Jihoon menghentikan kegiatannya dan mulai fokus kepada Doyoung. "Ada apa dengannya"

"Aku kembali membersihkan berkas-berkas lama dan tak sengaja menemukan sesuatu yang menarik" Doyoung menyodorkan beberapa berkas kepada Jihoon. "Terapi amnesianya belum benar-benar berhasil karena aku jarang melakukannya, jadi"

Doyoung berjalan memutar. "Dalam 3 bulan ia akan kembali amnesia"

Jihoon menyeringai. "Benar-benar menarik"



















































Satu setengah tahun kemudian....

Seorang pria mungil berjalan diatas paving block yang dipenuhi salju. Ia memakai baju tebal dan sebuah syal dilehernya, tak lupa ia juga mengenakan sebuah topi berbulu agar menjaga dirinya tetap hangat. Dilehernya tergantung sebuah kartu yang membedakannya dengan orang-orang yang lain.

Orang-orang berkulit putih dan berambut pirang dengan pakaian musim dingin berlalu lalang. Jalanan tak sepadat biasanya karena sedang musim dingin, orang-orang mungkin lebih memilih untuk bersantai dirumah mereka.

Pohon-pohon natal terdapat disetiap toko yang ia lewati. Wangi makanan hangat tampak memanjakan hidung. Ia mampir ke sebuah toko roti.

"Bonjour, aku mau satu" Ucapnya dengan bahasa Prancis.

Wine | Hoonsuk [end]Where stories live. Discover now